Jakarta, Kirani – Menjaga Indonesia, Merawat Kebhinekaan. Hal ini mendasari Dra. Psi. Mulia Jayaputri MPA, menggagas sebuah kegiatan derma yang bertajuk Bakti Indonesia. Setelah digelar pertama kali di Masjid Istiqlal pada tahun 2023, tahun ini kegiatan sosial ini kembali digelar pada 6 – 8 Agustus 2024, di Gereja Katedral, Jakarta. Paduan suara hingga tarian tradisional Jakarta dan Bali ikut memeriahkan pembukaan acara ini.
Mulia Jayaputri mengungkapkan,“Kami ingin memperingati kemerdekaan Indonesia dengan rasa syukur dan melangitkan doa melalui rumah-rumah ibadah terutama yang telah menjadi ikon. Tahun ini kegiatan Bakti Indonesia dilaksanakan di Gereja Katedral. Pada 2023 lalu, kami langsungkan di Mesjid Istiqlal. Tahun depan, 2025, kami memestakan hari penting itu di Pura Besakih, Bali. Kegiatan ini akan terus bergulir hingga genap 38 provinsi Indonesia.”
“Kekuatan budaya Indonesia berada pada keberagamannya. Karenanya kami memasukkan aksi derma sosial dan melibatkan pengusaha UMKM untuk pemberdayaan usaha menengah kecil,” imbuh Mulia.
Program Bakti Indonesia yang berada di bawah naungan Yayasan Bakti Keberagaman Indonesia (YBKI) tahun ini diramaikan dengan kegiatan seperti: Donor Darah pada 6 Agustus 2024 yang mampu menampung 300 pendonor. Pemeriksaan Mandiri Kanker Payudara untuk 300 peserta, serta 100 kuota untuk Pemeriksaan Gigi Gratis dan voucher Spa Gigi pada tanggal 7 Agustus 2024, dan Basic Medical Check-up untuk 300 orang di hari penutup pada 8 Agustus 2024.
“Tidak hanya itu, pelaksanaan kegiatan sosial diiringi dengan Gelaran Bazaar UMKM yang menjual aneka pangan, serta pakaian dan aksesori. Tiap hari terdapat juga Bincang Sehat yang mengambil tema Kesehatan dan Psikologi serta konsultasi Psikologi yang dibuka bagi sesiapa yang membutuhkan,” imbuh Luthfi Ermanda, Wakil Ketua Panitia Bakti Indonesia 2024.
KARAKTERISTIK BAKTI INDONESIA
“Kegiatan Bakti Indonesia ini adalah momen besar dalam menjalin harmonisasi lintas agama yang akan selalu diselenggarakan pada tempat yang berbeda dengan muatan acara yang bervariasi, namun didasari fondasi empat karakteristik yang sama dan sahih”, ujar Ketua Panitia Bakti Indonesia 2024, Meiti Permanawati SE, MPA.
Adapun keseragaman Bakti Indonesia adalah:
HUT RI. Bakti Indonesia akan selalu dihelat pada bulan Agustus yang merupakan bulan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
LOKASI. Berlokasi di rumah ibadah yang ikonis di Indonesia. Tahun lalu, 2023, di Mesjid Istiqlal, Jakarta. Tahun 2024 di Gereja Katedral, Jakarta. Tahun 2025 di Pura Besakih, Bali.
LINTAS AGAMA. Harmonisasi dalam keragaman telah dimulai dan dihidupkan dari susunan panitia yang lintas agama. Ketua panitia seorang non Islam ketika perayaan diselenggarakan di Mesjid Istiqlal. Ketika berlangsung di Gereja Katedral, ketua panitianya beragama non Katolik.
SOSIAL DAN DERMA. Melangsungkan kegiatan sosial dan derma, mulai dari bantuan jasa kesehatan seperti donor darah, pemeriksaan kesehatan, konseling psikologi hingga talk show.
Baca juga: Merayakan Keberagaman Dengan Bakti Indonesia di Masjid Istiqlal
GOTONG ROYONG
Kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik karena mendapat dukungan luar biasa dari berbagai pihak seperti, Pengurus Gereja Katedral, Srikandi Perempuan Donor Darah Indonesia (PDDI) di bawah komando Nunun Adang Daradjatun, dan kepada Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) yang dipimpin oleh Linda Agum Gumelar.
Dukungan juga datang dari Eka Hospital Grand Family, Prodia, Rumah Sakit Abdi Waluyo, dan CS Dental Aesthetic Clinic, serta Yayasan Rafi Ramy selaku donatur tetap Bakti Indonesia.
Turut meramaikan kebersamaan ini, sesi bincang-bincang psikologi umum dan konsultasi dari Tim Psikologi Universitas Jayabaya dan Universitas Padjadjaran. Bahkan istri KSAD Maruli Simanjuntak, Paulina Pandjaitan, berkenan ikut mendonorkan darahnya saat hadir bersama Nasruddin Umar, Imam Masjid Istiqlal.
Pada kesempatan yang penuh kebajikan ini, dua buah lukisan Paus Franciscus karya Denny JA selaku Pembina YBKI dipersembahkan kepada pihak gereja Katedral.
“Bakti Indonesia akan menjadikan kegiatan ini sebagai tradisi tahunan. Sekecil apapun sumbangsih yang dapat dilakukan, akan kami ikhtiarkan agar dapat ikut mewarnai Indonesia. Jika Indonesia diibaratkan sebuah kanvas besar, Bakti Indonesia bergiat turut melukisnya. Pengabdian ini sejalan dan sesuai dengan motto Bakti Indonesia: Masyarakat Berdaya, Indonesia Jaya,” tandas Mulia Jayaputri.
Teks : Setia Bekti |Foto: dok. Tim Muara Bagdja