Jakarta, Kirani – Rumah. Saat berbicara mengenai rumah, kita tidak hanya berbicara mengenai sebuah bangunan tempat tinggal. Akan tetapi, kita juga berbicara mengenai ‘rasa’ dari bangunan bernama rumah tersebut. Rumah adalah tempat dimana kita merasa nyaman, tempat kita merasa ingin pulang setelah lelah beraktivitas.
Sejalan dengan hal tersebut, dua belas desainer interior papan atas Tanah Air yang tergabung dalam ID12 melihat adanya perubahan dalam banyak hal sejak pandemi mendera.
Sejak pandemi, sebagian besar dari klien mereka ingin lebih memiliki rumah dengan banyak area terbuka, ruang yang lega, dengan tujuan agar bebas bercengkerama bersama keluarga, space yang cukup luas untuk menjalankan hobi bersama. Value rumah pun kini terpusat pada kebutuhan keluarga. Rumah yang lebih akrab dan hangat, untuk dinikmati keluarga inti maupun orang terdekat.
Baca juga: The Colours of Indonesia Hadirkan Ruang Mimpi-Ruang Penuh Imaji Tempat Refleksi Diri
Sebagian orang masih membangun rumah kedua sebagai rumah vakansi, namun kebutuhan akan ruang yang lebih leluasa pun perlu dibangun di rumah utama, untuk menghidupkan suasana liburan bersama selayaknya berada di rumah kedua.
Untuk itu, dua belas desainer anggota ID12 ini pun menggelar ekshibisi dua-tahunan The Colours of Indonesia, dengan mengangkat tajuk SUMMER HOME di Main Atrium Senayan City, Jakarta, sejak 1 -14 September 2024.
Baca juga: The Colours of Indonesia – Interpretasi Keindahan Budaya Indonesia ke Dalam Gaya Multi Kultur
Atmosfir Santai dalam Summer Home
Faktor terpenting menciptakan SUMMER HOME berarti membangun rumah dengan atmosfir yang beraroma santai, jauh dari kesan formal, yang dapat memberi kenyamanan dan ketenteraman saat diterapkan ke dalam ruang-ruang ciptaan tiap desainer.
Kesan hangat dapat dihadirkan dengan pemilihan dan penggunaan material yang berkesan kasual seperti katun atau linen untuk upholstry. Warna-warna yang dipilih juga yang memberikan efek natural dan memancarkan kehangatan semacam terakota, krem, hijau, dan warna alami lainnya.
Menurut Anita Boentarman yang kali ini merancang sebuah bar, “Setiap sudut ruang benar-benar harus dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi.” Boleh jadi ini bentuk pembebasan dari perasaan terkungkung selama menjalankan masa suram pandemi.
Sementara Agam Riadi sebagai kolektor batik, mengaplikasikan motif-motif batik pesisir Jawa ke dalam voyer dan formal living room bertajuk ‘Aviary’.
Tampil lebih playfull, Ary Juwono memamerkan living room yang terinspirasi dari cara Antonio Blanco mempresentasikan lukisan-lukisan di museum miliknya di Ubud, Bali. “Saya aplikasikan karya lukis saya dalam bentuk cetak di atas ubin pada ruang keluarga di TCOI,“ cerita Ary.
Saat pameran adalah waktu yang paling tepat untuk mencurahkan kreativitas tanpa terikat pada kebutuhan klien, itu pendapat yang diungkapkan oleh Shirley Gouw yang kal ini mengusung formal dining room bertema ‘Mid Summer Night Dream’. “Bagi saya lebih mudah untuk mencari ide yang out-of-the-box sekaligus tetap menjadi diri sendiri,” sambungnya.
Vivianne Faye yang hadir dengan spa yang begitu unikmengungkapkan kalau inspirasinya didapat dari warna bebatuan yang ditemuinya di gua saat liburan di Sardinia, Italia. “Warna bebatuan antara abu-abu, krem, dan persik itu akan saya hadirkan dalam gaya yang sophisticated dengan desain salt cave dalam rekaan saya khusus untuk pameran,” imbuh Vivi.
Joke Roos mempersembahkan kamar tidur bertajuk ‘Seijaku Suite’ yang mampu menginfus energi baru setiap kali bangun dari istirahat setelah seharian beraktivitas sepanjang liburan, sementara kamar mandi yang membawa atmosfer Bali dihadirkan oleh Sammy Hendramianto
Pengalaman liburan Yuni Jie ke Tokyo, dan Roland Adam ke Kyoto, Jepang, membuat mereka mengimplementasikan elemen-elemen khas negeri sakura itu dan mengawinkannya dengan gaya modern ke dalam ruang cipta mereka. Pantry yang begitu cantik kreasi Yuni Jie dan casual dining room yang nyaman karya Rolland Adam pun hadir sebagai bagian dari pameran ini.
Kenyamanan outdoor lounge lahir dari tangan Prasetio Budi yang memasukkan unsur warna yang diadopsi dan diadaptasi dari sajian makanan yang dinikmati dan memesona matanya sepanjang berlibur.
Presentasi outdoor entertainment bertajuk ‘Vitality Oculus’ dihadirkan oleh Reza Wahyudi, sementara perpaduan biru dan orange mendominasi hobby room bertajuk ‘Blue Note’ karya Eko Priharseno, lengkap dengan alunan musik yang memanjakan telinga dan aroma.
Ary Juwono, selaku Ketua Panitia sejak pertama TCOI diperkenalkan pada 2014, menyampaikan, “Kami berharap masyarakat terinspirasi dengan konsep yang ditampilkan dalam THE COLOURS OF INDONESIA karena meskipun terdiri dari dua belas individu namun kami berhasil menciptakan karya yang tampil harmonis dalam sebuah pameran bersama tanpa kehilangan identitas personil masing-masing. TCOI telah memberikan sumbangsih yang baik bagi perkembangan desain interior di negara ini.”
Halina, selaku Leasing & Marketing Communication Director Senayan City, mengungkapkan, “Senayan City yang tengah merayakan Anniversary ke-18 , turut mempersembahkan kolaborasi bersama ID12 yang menghadirkan The Colours of Indonesia: SUMMER HOME. Selebrasi ini mengusung harapan akan menambah energi dan kreativiitas yang sarat akan kebaruan demi memanjakan selera pengunjung setia Senayan City.”
“Hadirnya pameran TCOI SUMMER HOME dipastikan akan membawa angin segar tentang hal terkini di dunia desain interior yang dapat meluaskan inspirasi pengunjung,” tutup Halina.
Baca juga: TCOI Chapter V Hadirkan Inspirasi Residensial Karya 12 Desainer Interior Ternama
Teks: Setia Bekti | Foto: Tim Muara Bagdja