Jakarta, Kirani – Pernah mendengar istilah “indigo” atau “anak indigo”? Pasti pernah donk. Istilah “anak indigo” ini pertama kali digunakan oleh Nancy Ann Tappe pada tahun 1995 untuk menggambarkan anak-anak yang memiliki kemampuan atau sifat-sifat yang tidak biasa. Mereka sering dikaitkan dengan memiliki intuisi yang kuat, empati tinggi, dan bahkan kemampuan psikis.
Ada beberapa kepercayaan umum tentang anak indigo, seperti:
- Kemampuan psikis: anak indigo diyakini memiliki kemampuan ekstrasensor seperti telepati, clairvoyance (kemampuan melihat masa depan), dan clairaudience (kemampuan mendengar suara-suara).
- Intuisi tinggi: mereka sering digambarkan sebagai anak-anak yang sangat intuitif dan dapat merasakan emosi orang lain dengan mudah.
- Empati yang dalam: anak indigo diyakini memiliki empati yang sangat kuat dan dapat merasakan penderitaan orang lain dengan intens.
- Kepekaan terhadap energi: mereka mungkin peka terhadap energi di sekitar mereka, termasuk medan elektromagnetik.
Pertanyannya sekarang, apakah anak indigo benar-benar ada atau hanya sekedar mitos? Meski sebagian besar masyarakat percaya dan mengakui keberadaan anak indigo, namun sayangnya, tidak ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung klaim tersebut. Karenanya, cukup banyak ahli psikologi dan ilmuwan yang skeptis terhadap konsep ini.
Beberapa kritik terhadap konsep anak indigo meliputi:
- Kurangnya bukti ilmiah: tidak ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan keberadaan kemampuan psikis atau sifat-sifat khusus pada anak-anak yang disebut indigo.
- Interpretasi subjektif: klaim tentang anak indigo seringkali didasarkan pada interpretasi subjektif dari perilaku atau pengalaman anak-anak.
- Pengaruh budaya populer: konsep anak indigo mungkin dipengaruhi oleh budaya populer dan media massa, yang sering memperbesar mitos dan legenda tentang kemampuan supranatural.
Bagaimana Memahami Anak-anak dengan Kemampuan Khusus?
Ibu merasa bahwa anak Ibu memiliki kemampuan atau sifat-sifat yang tidak biasa? Jangan bingung dulu, perlakukanlah mereka dengan empati dan pemahaman.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam menghadapi anak seperti ini:
- Konsultasikan dengan profesional: jika Ibu khawatir tentang perkembangan atau perilaku anak, konsultasikan dengan psikolog anak atau profesional kesehatan mental lainnya.
- Dukung minat dan bakat mereka: bantu anak mengembangkan minat dan bakat mereka, terlepas dari apakah mereka dikaitkan dengan konsep anak indigo atau tidak.
- Jaga keseimbangan emosional anak: salah satu karakter anak indigo biasanya memiliki watak yang keras. Untuk itu kita harus memastikan anak mendapatkan dukungan emosional yang cukup dan bantu mereka mengembangkan keterampilan manajemen stres.
Konsep anak indigo mungkin masih kontroversial, akan tetapi sebagai orang tua penting bagi kita untuk memperlakukan setiap anak dengan pemahaman tentang diri mereka. Jika memang anak memiliki kemampuan atau bakat yang unik, dukung mereka untuk berkembang dan mencapai potensi penuh mereka.
Baca juga: Menanamkan Disiplin Pada Anak, Bukan Dengan Hukuman Lho
Teks: Setia | Foto: pinterest.com