Tips Mengasuh Anak Sambil Bekerja Dari Rumah (Work From Home)

Jakarta, Kirani  – Menghadapi pandemi COVID-19 yang melanda berbagai negara di dunia termasuk Indonesia, banyak pemerintah yang menginstruksikan masyarakatnya untuk menerapkan physical distancing. Salah satu kebijakan yang mendukung instruksi tersebut adalah bekerja dari rumah atau work from home.

 

Banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan work from home (WFH) tersebut, salah satunya adalah Tokopedia. Seperti dikatakan  Ekhel Chandra Wijaya, External Communications Senior Lead Tokopedia,  “Tokopedia saat ini menjadi rumah bagi lebih dari 4.900 Nakama (sebutan karyawan Tokopedia) dari berbagai latar belakang, termasuk yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Selama WFH, menjaga produktivitas sambil mengasuh anak bisa menjadi tantangan tersendiri.”

 

Terkait mengasuh anak selama WFH ini, tentu saja bukan masalah ringan. Anak yang terbiasa main atau memiliki kegiatan di luar rumah, kini terpaksa harus berdiam di rumah selama beberapa bulan. Sementara ayah dan ibu, meskipun berada di rumah, tetapi masih harus menyelesaikan tugas-tugas mereka. Lalu bagaimana agar work from home dan tugas mengasuh anak dapat seiring sejalan dan menyenangkan? Dua Nakama, Aldrin Ferdian, Product Design Lead (Home & Search) Tokopedia dan Desiyanti, Video Producer Senior Lead Tokopedia, membagikan tips yang layak untuk disimak di bawah ini :

 

Tokopedia – Aldrin Ferdian

 

1. Atur Prioritas

“Selama WFH, saya selalu membuat rencana kerja harian dengan daftar prioritas yang jelas agar dapat menyelesaikan pekerjaan secara efektif,” kata Aldrin, yang bertanggung jawab atas sejumlah desain layanan/fitur, seperti kotak pencarian, beranda aplikasi, transformasi aplikasi penjual dan lain-lain.

 

Di sisi lain, ia  juga menjalani peran sebagai ayah dengan satu anak. “Saya punya kesempatan lebih dekat dengan keluarga selama WFH. Membagi waktu antara pekerjaan dan urusan rumah secara tepat menjadi sangat penting. Meluangkan waktu sejenak untuk menyegarkan pikiran dan berinteraksi dengan keluarga juga penting demi menjaga produktivitas WFH,” tambahnya.

 

2. Tetapkan Rutinitas

Sementara Desiyanti yang bertanggungjawab atas berbagai aktivitas tim produksi audio visual menyatakan, “Selama WFH, saya menyiapkan rutinitas anak yang tidak jauh berbeda dengan hari biasa, misal saya tetap membangunkannya tepat waktu di pagi hari agar ia bisa memulai sesi belajar dari rumah sesuai dengan jam sekolah seperti biasa.”

 

Sebagai Ibu dengan satu anak, Desi mengungkapkan bahwa jam kerja fleksibel memungkinkannya meluangkan waktu sebelum bekerja untuk mendampingi anak sekolah dari rumah selama pandemi.

 

3. Manfaatkan Teknologi

Desiyanti dan Aldrin menggunakan aplikasi konferensi video untuk berkoordinasi maupun berdiskusi mengenai tantangan dan perkembangan tim secara berkala. Keduanya menyarankan untuk berkomunikasi secara transparan dengan tim terkait keadaan di rumah, agar bisa saling memaklumi dan bekerja sama, meskipun ada keperluan keluarga mendadak yang menyita perhatian dari pekerjaan.

 

Selain memperlancar komunikasi, teknologi juga dapat mempermudah menemukan segala sesuatu, termasuk mainan anak. “Saya membeli berbagai permainan tradisional dan mainan edukasi melalui platform online, mulai dari congklak hingga mobil-mobilan, untuk menghibur sekaligus mengasah kemampuan kognitif dan interaksi anak,” tambah Aldrin.

 

4. Jalankan Komunikasi

Komunikasi dan kehadiran orang tua penting untuk menjaga ikatan emosional dengan anak sehingga diperlukan beberapa obrolan santai di waktu senggang. “Perlu juga menjelaskan kepada anak agar bisa lebih mengerti dengan keadaan orang tuanya yang sedang bekerja,” terang Desiyanti.

 

Di sisi lain, Aldrin bersama pasangannya selalu berkomunikasi untuk menentukan jadwal dan pembagian tugas serta tanggung jawab bersama dalam mendampingi anak selama WFH.

 

5. Kegiatan Bervariasi

Selain wajib mengatur jam istirahat yang efektif selama WFH, karyawan – yang juga berperan sebagai orang tua – juga bisa memanfaatkan waktu istirahat untuk melakukan berbagai kegiatan dengan anak. Memasak, bercocok tanam serta membuat kerajinan tangan bisa dijadikan pilihan.

 

“Menemani anak di rumah bisa memperkuat ikatan orang tua dan anak. Kehadiran orang tua meski hanya 15 menit tentu sangat berarti bagi perkembangan anak,” tutup Desiyanti.

 

 

 

Teks Setia Bekti | Foto Tokopedia