Tips Mengasuh Anak di Tengah Pandemi dari SOS Children’s Villages

Jakarta, Kirani – Adanya pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, membuat lebih dari sebulan sudah kita menjalani physical distancing. Kerja dari rumah, belajar dari rumah serta beribadah di rumah. Semua kegiatan dilakukan dan berpusat di rumah demi menjalankan imbauan pemerintah untuk #dirumahaja.

 

Stres? Bosan? Sudah pasti. Tapi coba bayangkan, bila kita sebagai orang dewasa saja bosan, apalagi anak-anak yang memang sedang masanya bermain, bersekolah, dan melakukan beragam kegiatan sesuai dengan sifat anak-anak yang cenderung lebih aktif dibandingkan orang dewasa. Tentu saja sulit menjaga agar anak mau mematuhi imbauan untuk #dirumahaja. Lebih sulit daripada hanya mematuhi budaya hidup bersih dan sehat seperti rajin cuci tangan dengan sabun, makan makanan yang bergizi, serta minum vitamin.

 

Teresa Ngigi, spesialis psikolog anak dari SOS Children’s Villages International mengatakan,”Emosi dapat lebih menular daripada virus corona. Orangtua bahagia dapat membuat anak-anak mereka bahagia juga. Jaga diri dan perhatikan kesehatan pikiran terlebih dahulu, dengan begitu anak-anak juga akan baik-baik saja.”

 

SOS Children’s Villages International adalah organisasi sosial yang fokus memberikan pengasuhan berkualitas kepada anak-anak yang telah kehilangan pengasuhan orangtua. Menghadapi situasi sekarang ini, dimana anak dan orangtua sama-sama stres, SOS Children’s Villages International memberikan beberapa tips kepada orangtua bagaimana mengasuh anak selama pandemi Covid-19.

 

Biasakan anak untuk mencuci tangan dengan sabun

 

1. Pastikan kebahagiaan diri sendiri

Orangtua seringkali terlalu fokus merawat anak sehingga melupakan diri sendiri. Padahal, semakin orangtua merasa bahagia, kebahagiaan itu juga akan tertular ke anak-anak. Orangtua dapat melakukan aktivitas positif yang dapat membuat mereka bahagia untuk memulai hari.

 

2. Tetap tenang dan jangan menyebarkan hal negatif

Seperti virus, emosi juga dapat menyebar. Contohnya ketika kita membagi ketakutan, kepanikan, prasangka, dan hal-hal negatif di media sosial, orang yang jauh pun dapat terpengaruh serta ikut takut dan panic , hanya dengan melihat atau membaca hal-hal negatif tersebut – dan itu tidak membantu melewati masa sulit.

 

3. Biarkan anak-anak membuat keputusan sendiri

Duduk bersama anak, jelaskan apa yang sedang terjadi, bagaimana perkembangan virus corona di luar sana, kemudian tanyakan pendapat mereka, apa yang menurut mereka perlu dilakukan. Dari jawaban anak, orangtua biasanya akan menemkan masukan dan ide-ide baru.

 

4. Lakukan sekarang apa yang disenangi

Lakukan hal-hal yang telah ditunda karena tidak punya waktu dan energi untuk melakukannya. Misalnya Anda ingin menggambar, melukis, merajut atau apapun, sekarang adalah waktu yang tepat. Setiap kekhawatiran mengenai pandemi ini timbul, tarik napas dan fokus untuk menciptakan momen-momen baik di hari ini.

 

5. Jangan mengonsumsi informasi secara berlebihan

Pilih dengan hati-hati apa yang ingin Anda tonton, dengar, dan baca. Apabil adapt memicu kepanikan, stop konsumsi informasi tersebut.

 

Anak-anak SOS Children’s Villages sedang membersihkan rumah

 

6. Lakukan rutinitas harian seperti biasa

Anak-anak membutuhkan keseharian yang terstruktur dan rutin. Mereka perlu merasa bahwa hidup dapat diprediksi karena itu membuat mereka merasa aman. Meski kita telah keluar dari rutinitas biasa, tetapi kita dapat menciptakan rutinitas baru dan melakukanya terus menerus.

 

7. Tetap bersosialisasi

Social distancing bukan berarti berhenti bersosialisasi. Tetaplah berhubungan dan berbagi cerita dengan teman, keluarga, melalui chat, telepon, email, dan sebagainya.

 

8. Jangan menyalahkan keadaan

Ini bukan waktunya menyalahkan. Tidak penting bagaimanan dan dimana virus ini dimulai, yang penting kita sama-sama menghadapinya. Bersyukur atas hal baik yang terjadi. Investasikan energi untuk hal-hal positif, tingkatkan kapasitas diri, jadilah individu yang murah hati dan penuh kasih.

 

9. Lakukan sesuatu yang baik

Kondisi krisis ini harus mendorong kita melakukan hal baik kepada orang lain. Dengan begitu kita juga akan mendapatkan energi positif untuk diri sendiri.

 

10. Ingatlah, semua akan baik-baik saja

Di Italia orang-orang telah melakukan karantina mandiri selama beberapa minggu. Anak-anak SOS Children’s Villages Italia membuat poster pelangi dengan tagar #andratuttobene (semua akan baik-baik saja). Ini pesan yang sangat penting untuk kita ingat.

 

Pada akhirnya memang semua akan baik-baik saja. Yang penting adalah menjaga agar pikiran dan badan kita tetap sehat hingga masa pandemi ini berakhir.

 

 

Teks Setia Bekti | Foto SOS Children’s Villages Indonesia