Standard Chartered, YCAB Foundation dan YBI Dukung Pengusaha Perempuan di Indonesia

Jakarta, Kirani – Usaha yang dipimpin perempuan, yang merupakan 64,5% dari UMKM di Indonesia, masih menghadapi hambatan dan tantangan yang membatasi mereka untuk membangun dan mengembangkan usaha dengan baik. Padahal, UMKM memiliki peran penting dalam pemulihan ekonomi pasca-COVID, UMKM setidaknya berkontribusi hingga 60.3% PDB Indonesia.


Di masa Pandemi Covid-19, para pengusaha perempuan mengalami kerugian hingga 70%. Hal ini mendorong Standard Chartered Bank Indonesia meluncurkan program komunitas baru, Covid-19 Economic Recovery Programme. Program yang bekerjasama dengan YCAB Foudation dan Youth Business International (YBI) ini adalah bagian dari Futuremakers, inisiatif global Standard Chartered Foundation.


Diana Mudadalam, Head of Corporate Affairs, Brand & Marketing Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei, the Philippines), Standard Chartered mengatakan, melihat kondisi saat ini yang terjadi kepada para pelaku UMKM, setiap dukungan bagi para pengusaha muda sangat berarti untuk membantu masyarakat bangkit setelah diterpa pandemi.


“Kami optimis bahwa Covid-19 Economic Recovery Programme yang mulai dijalankan tahun ini akan dapat membawa dampak positif dan dapat menjadi katalis bagi para pengusaha muda dan UMKM Indonesia untuk bangkit dan berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional,” kata Diana dalam siaran pers, Jumat (3/9/2021).


Covid-19 Economic Recovery Programme ini bertujuan untuk mendukung kaum muda antara 18-35 tahun yang berjuang untuk mencari pekerjaan atau memulai bisnis di lingkungan ekonomi yang menantang saat ini.


Dengan metodologi terkini, program ini mengintegrasikan elemen digital melalui pengembangan sistem pembelajaran pendidikan yang memiliki fitur Chatbot dengan Learning Management System (LMS) dan Helpline yang tertanam di dalamnya. Dirancang khusus untuk melayani pengusaha dengan literasi digital rendah, alat digital ini memanfaatkan platform WhatsApp untuk alasan kebiasaan dan kemudahan penggunaan.

Modul baru yang melengkapi pelatihan literasi keuangan dasar juga dapat diakses, yang mencakup informasi terkait Covid-19 (protokol kesehatan & pembaruan vaksinasi), manajemen stres, dan pelatihan tentang cara mengubah bisnis mereka.

Program yang bekerjasama dengan YCAB Foudation dan Youth Business International (YBI) ini adalah bagian dari Futuremakers, inisiatif global Standard Chartered Foundation. Selain dukungan teknologi, pelatihan literasi keuangan serta akses ke dukungan permodalan dan sesi pendampingan kelompok rencananya juga akan diberikan kepada 10 ribu pengusaha muda perempuan yang terpilih dari area Jabodetabek, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

CEO YCAB Foundation Veronica Colondam mengataktan, setelah bertahun-tahun bekerja dalam meningkatkan kesejahteraan, ada kemunduran yang disebabkan oleh pandemi ini. “Itulah sebabnya kami bersemangat untuk menjadi bagian dari inisiatif global ini dalam mengambil langkah pertama yang diperlukan menuju pemulihan dan pertumbuhan baru. Melalui pendidikan dan pembiayaan inovatif, kami berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha muda perempuan untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Sementara itu, Anita Tiessen, CEO Youth Business International mengatakan, dampak pandemi yang berkelanjutan terus melumpuhkan ekonomi dan mengganggu normalnya operasi bisnis, pengusaha muda, terutama yang menjalankan bisnis kecil dan dari komunitas rentan menjadi sektor yang paling terpukul.

“Saya mengapresiasi inisiatif yang dijalankan dan didanai oleh Standard Chartered Foundation yang mana membantu kami memperluas dan melanjutkan perjuangan untuk memulihkan ekonomi dan memberikan dukungan bagi UMKM yang butuhkan untuk bertahan dan berkembang serta berkontribusi ke arah yang lebih makmur, ekonomi yang lebih bervariasi dan tangguh untuk semua orang,” katanya.



Teks & Foto: Wiwied