Jakarta, Kirani – Istilah generasi milenial atau generasi Y mulai tercetus pada tahun 1987 oleh penulis bernama William Strauss dan Neil Howe. Sebuah istilah yang merujuk pada kelompok masyarakat yang lahir pada kisaran awal 1980-an hingga akhir 1990-an. Generasi ini kini telah beranjak dewasa dan mulai memasuki dunia kerja. Sebagian diantaranya bahkan mendirikan perusahaan start-up sendiri atau memiliki kedudukan yang lumayan penting di perusahaan.
Hal ini mengakibatkan perubahan budaya pada dunia kerja. Bila sebelumnya atasan adalah senior kita, sekarang ini bisa jadi atasan kita di kantor adalah orang yang lebih muda dan termasuk dalam generasi milenial tersebut. Menghadapi atasan yang lebih senior saja memerlukan trik-trik khusus, bagaimana pula menghadapi atasan yang lebih muda dan berada dalam lingkup generasi yang sama sekali berbeda dengan kita. Yuk, kita simak bersama.
1. Bersikap Sebagai Mentor
Agak berat memang. Anda harus berperan sebagai mentor, sekaligus juga menuruti perintah dan melaporkan tanggung jawab perihal perkerjaan kepada mereka. Kata ‘mentor’ disini jangan diartikan secara harafiah memberikan bimbingan secara langsung. Bagaimanapun mereka adalah atasan yang tidak akan terima diarahkan oleh bawahannya. Akan tetapi sebagai orang yang lebih memiliki pengalaman, Anda bisa memberi masukan dengan cara halus terutama saat sang atasan milenial menanyakan pendapat Anda.
2. Aktif Menggunakan Media Sosial
Berapapun jumlah follower Anda di media sosial, atasan milenial tidak terlalu peduli, mereka hanya ingin Anda memahami bagaimana media sosial bekerja. Tidak harus semua, cukup aktif di satu atau dua platform saja, terutama yang atasan juga aktif disana. Sebisa mungkin pilih yang Anda merasa nyaman. Instagram menjadi salah satu akun media sosial yang wajib Anda miliki, karena sekarang ini hampir semua perkembangan dunia media sosial ada disana. Bukan tidak mungkin beberapa waktu lagi perkembangan ini bergeser ke platform yang lain.
3. Pahami Mood-nya
Banyak orang yang memiliki mood yang tidak tertebak. Bos senior yang biasanya lebih pandai mengelola emosi saja terkadang masih terbawa perasaan, apalagi bos milenial. Perubahan mood para bos milenial ini cenderung dipicu oleh hal-hal sentimental, seperti bertengkar dengan pasangan, melihat kesuksesan kompetitor lalu cenderung cepat ‘panas’ dan ingin secepatnya mengejar ketinggalan, atau hal sepele seperti ‘datang bulan’. Apapun itu, dengan memahami mood-nya, Anda akan lebih cepat memahami dan beradaptasi dengan atasan.
4. Terima Tantangan
Salah satu karakteristik generasi milenial adalah menyukai kecepatan dan kedinamisan dalam bekerja. Karenanya, jangan terlalu cepat menyanggahnya. Meski menurut Anda ide yang mereka lontarkan terkadang tidak masuk akal, katakan ’ya’ dan jalani saja dulu. Setelah menjalani dan menemukan beberapa hambatan, Anda bisa kembali kepadanya dan mengatakan apa yang Anda temui di lapangan. Dengan mengatakan ‘ya’ untuk permintaan atasan, Anda akan terlihat tangguh dan terbiasa menghadapi tantangan, daripada mengatakan tidak dengan beragam alasan di awal.
5. Meningkatkan Kemampuan “Game Texting” atau Permainan Jari
Bos milenial selalu menginginkan sebuah komunikasi yang instan dan konstan. Mereka terbiasa menggunakan pesan singkat, dan mengharapkan tanggapan yang cepat. Jika hal ini tidak terjadi, maka bagi mereka itu adalah masalah yang besar. Oleh karena itu, jaga jemari untuk sigap membalas pesan dari atasan. Jangan pernah membuat mereka menunggu.
6. Berikan Tanggapan Sepanjang Waktu
Generasi milenial cenderung menginginkan tanggapan dari karyawan yang lebih senior. Hal ini akan membuat mereka fokus pada hasil yang akan dicapainya. Sementara karyawan yang lebih senior biasanya cenderung fokus pada prosesnya. Pengetahuan institusional hanya akan didapatkan oleh generasi milenial dari karyawan yang lebih senior dan hal ini sangat dibutuhkan di perusahaan.
Nah, demikianlah tips menghadapi atasan yang berasal dari generasi milenial. Silakan coba praktekkan di kantor, untuk mendapatkan hasil yang positif bagi Anda juga bagi perusahaan. Selamat mencoba!
Teks : Tya Handayani Foto : Dok. Istimewa