Penyakit Jantung Bawaan Penyebab Kematian Terbesar pada Anak

Jakarta, Kirani – Seni adalah sesuatu yang bersifat universal dan mampu menyatukan berbagai kalangan. Hal ini terbukti pada momen diselenggarakannya Art Jakarta 2024 sebagai ajang seni kontemporer terbesar di Indonesia. Dimana Yayasan Ronald McDonald House Charities (RMHC) dan Perhimpunan Kardiovaskular Indonesia (PERKI) bekerjasama mewujudkan terbangunnya rumah singgah bagi keluarga pasien anak Penderita Jantung Bawaan (PJB) di RS Jantung Harapan Kita, lewat acara lelang karya untuk amal yang digelar oleh para senimanm, yang diinisiasi oleh Art Jakarta dan RMHC. 

Perlu diketahui, selama seorang anak PJB menjalani proses pengobatan, maka pihak keluarga harus menunggui pasien selama proses observasi. Seperti dikatakan oleh dr. Oktavia Lilyasari, SP, JP(K) Sekretaris Jendral PP Perki, “Untuk itu pasien PJB harus didampingi oleh keluarganya selama masa pengobatan sampai untuk menjalani proses penetapan diagnosis sampai dengan intervensi secara bedah ataupun non bedah.”

Dalam kesempatan tersebut, dr. Octavia Lilyasari SP, JP(K), Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah yang biasa disapa dr. Vivi ini menuturkan bahwa penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan salah satu kontributor morbiditas dan mortalitas anak di Indonesia.

Di Indonesia, kata Vivi, empat bayi lahir setiap jamnya dengan PJB. Dari delapan ribu bayi yang lahir, sembilan hingga sepuluh adalah PJB yang paling sering menyebabkan kematian terbesar untuk anak-anak. Menurut dokter Vivi, hingga saat ini penanganan komprehensif anak PJB masih terpusat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. 

Sometimes the real super heroes live in the heart of small children who fighting big battle. Mari kita bantu perjuangan anak-anak PJB yang sedang berperang untuk bisa menjadi generasi penerus yang sehat dan bisa berkontribusi membangun bangsa Indonesia,” kata dokter Vivi. 

Dan menurut dokter Vivi, Perhimpunan Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menyambut baik kerja sama dengan RMHC untuk mewujudkan terbangunnya rumah singgah bagi keluarga pasien anak PJB di RS Jantung Harapan Kita. Hal ini dapat membantu meringankan beban keluarga pasien selama menjalani proses pengobatan di RS Jantung Harapan Kita.  

Sementara itu, Nue Prastowo, salah satu seniman yang juga hadir di acara jumpa pers ini, menceritakan kesannya berkolaborasi dengan Art Jakarta. Nue mengatakan bahwa kolaborasi antara RMHC, selaku foundation partner, dan Art Jakarta adalah bagian dari seni di mana seni bernilai universal.

“Seni itu universal. Di mana bisa menyatukan berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Setiap orang memiliki hubungan dengan seni, baik melalui menggambar, atau melukis. Tidak ada yang benar atau salah dalam seni, juga tidak ada karya yang lebih baik atau buruk. Pada setiap karya memiliki keunikannya. Karena itu, seni tidak hanya menjadi sarana ekspresi tetapi jalan untuk membantu sesama,” kata Nue panjang lebar.

Teks: Hadriani Pudjiarti | Foto : RMHC