Jakarta, Kirani – Desaner muda Patricia Andriani membawa batik Lasem dengan gaya yang lebih modern ke pameran budaya di Belanda.
“Kenalkan batik ke seluruh dunia” demikian pesan Presiden Jokowi pada peringatan Hari Batik, 2 Oktober 2019. Hal ini yang menggerakkan para pecinta batik untuk terus memperkenalkan batik, tradisi khas Indonesia yang telah mendapat pengakuan UNESCO pada tahun 2009 ini, kepada dunia internasional. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh desainer muda Patricia Andriani.
Diperkenalkan oleh Diana Damayanti, penulis dan pecinta Batik Lasem, Patricia pun jatuh cinta pada batik yang mulai terancam punah ini. Setelah dua tahun menekuni batik Lasem pada karya-karyanya, kali ini desainer lulusan Nanyang Academy of Fine Arts, Singapore, ini menampilkan koleksi batik lasem untuk para traveler dan pelancong. Dan koleksi terbarunya ini akan ditampilkan pada ajang pameran budaya “Indonesische Culturale Maand”, yang akan dilangsungkan di kota Best, Belanda pada awal April 2020.
Diselenggarakan oleh Stichting (Yayasan) Hibiscus, pameran ini mengangkat tema “Lasem The Forgotten Heritage”. Ine WawoRuntu sebagai Ketua dan Pendiri Stichting (Yayasan) Hibiscus menyampaikan’”Kami sebagai penyelenggara Indonesische Culturele Maand senang sekali kedatangan perancang muda seperti Patricia Andriani pada acara ini, apalagi membawa budaya Lasem yang hampir dilupakan, terbang ke negeri Belanda dengan konsep baru.”
Setidaknya 50 kain batik Lasem akan dipamerkan seja 1 April 2020, dan pada tanggal 4 April, Patricia akan menampilkan karyanya dalam sebuah peragaan busana yang bertajuk “New Age of Lasem” di Aula Nusantara . Pada koleksinya kali ini Patricia memadukan batik dari bahan katun, lurik, serta kain semi wool yang memberikan kesan hangat.
Desainer kelahiran 4 April 1994 ini memaparkan, perpaduan bahan yang ia gunakan untuk membuat para traveler nyaman mengenakan koleksinya, baik saat mereka berlibur di musim panas maupun saat musim dingin. Style yang lebih loose juga ditujukan untuk kenyamanan si pemakai saat di perjalanan. Sementara itu, tetap tampil modis menjadi kebutuhan traveller sekarang ini, karena umumnya mereka akan menampilkan foto-foto sepanjang perjalanan pada sosial media mereka.
“Siluet loose fitting pada konsep traveler yang saya angkat kali ini membuat kesan nyaman. Sesuai dengan kebutuhan para traveler ayng menginginkan busana santai. Sentuhan desain asimetris dan tabrak motif tetap ada sesuai dengan identitas desain dari Patricia Andriani. Hal ini memberikan kesan modern dari kain batik Lasem yang klasik,” jelas Patricia.
“Saya berharap jumlah perancang muda seperti Patricia Andriani, yang memiliki passion kepada Batik Lasem akan semakin banyak jumlahnya. Karena hal ini akan membantu upaya pelestarian Batik Lasem yang kini semakin dilupakan,” papar Diana Damayanti
Teks & Foto : Setia Bekti