Jakarta, Kirani – Aktor Reza Rahadian yang ikut ambil bagian dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia pada 22 Agustus lalu menarik perhatian. Reza tak hanya sekedar tampil, tetapi juga ikut berorasi di hadapan ribuan massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat.
Diakui Reza tampil dan ikut ambil bagian dalam aksi unjuk rasa tersebut, bukan sekedar latah ikut-ikutan, bukan juga tampil karena keterlibatan atau kepentingan politik. Reza menegaskan dirinya tergerak ikut aksi dan berorasi karena kepeduliannya dengan kondisi demokrasi di Indonesia.
“Saya hadir hari ini karena sesederhana saya selalu cenderung berhati-hati dalam mengambil sebuah sikap. Saya tidak pernah mau ikut dalam kontestasi politik, saya tidak ikut campur dalam urusan pemilihan dan lain-lain atau jadi kubunya siapa adalah hal yang paling saya hindari,” kata Reza yang tampil dengan mengenakan kaos berwarna abu-abu, dibalut celana jins, sepatu sneakers dan topi bisbol.
Pemeran tokoh Habibie di film Habibie dan Ainun ini berterus terang menolak keputusan Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (Baleg DPR) yang menganulir keputusan Mahkamah Konstitusi atau putusan MK terkait dengan syarat usia pencalonan kepala daerah.
Aktor berusia 37 tahun ini mengkritik keras ambisi pribadi para penguasa yang dianggapnya merusak demokrasi, dan menegaskan bahwa negara ini bukan milik keluarga tertentu. “Buat saya pribadi, hal ini sangat miris dan memprihatinkan melihat kondisi semua ini,” ungkapnya diplomais.
Reza juga menceritakan bahwa malam sebelumnya sempat membuat sebuah tulisan berisi tentang Mahkamah Konstitusi sedang melakukan perbuatan yang mengembalikan nobility-nya sebagai konstitusi, tetapi getir hari ini mendapatkan sebuah kenyataan bahwa hal itu coba dianulir oleh sebuah lembaga yang katanya adalah wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia. “Jadi, buat apa dong ada Anda-anda semua di dalam gedung DPR yang katanya wakil rakyat,” cerita Reza geram.
Sebagai aktor yang sudah meraih berbagai prestasi membanggakan di dunia pefilman Reza dikenal sosok yang berintegritas. Dan selain itu sebagai pribadi di dalam keluarganya, Reza juga dikenal sebagai sosok yang bertanggung jawab, menjalankan dengan baik perannya sebagai anak dan seorang kakak.
Reza yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan puluhan judul film yang dibintanginya selalu box office seperti film Perempuan Berkalung Sorban, 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta, Alangkah Lucunya Negeri Ini, Perahu Kertas, Habibie dan Ainun, Bunga Penutup Abad dan My Stupid Bos ini terlahir sebagai anak sulung dari dua bersaudara. Ayahnya berkebangsaan Persia bernama Abdul Rahim, dan Mamanya, Pratiwi Widantini Matulessy seorang perempuan keturunan Ambon. Adiknya David Jonathan Timothee Matulessy, anak dari pernikahan kedua Pratiwi.
Reza Tidak Pernah Benci Sang Papa
Adapun nama Rahadian merupakan gabungan dari nama orang tuanya, yang berarti “anak buah hati dari Rahim dan Pratiwi”, sedangkan Matulessy adalah nama keluarga dari sang ibu.
Dalam podcast di Daniel Mananta, Reza mengungkap beberapa fakta mengenai keluarganya. Salah satunya yakni ia mengaku ditinggal papanya sejak usianya baru enam bulan.
Saat itu, rumah tangga mama dan papanya kandas karena perceraian. Dalam podcast tersebut, Reza pernah mengaku kalau papanya sudah meninggal. Padahal aslinya ia tidak mengetahui keberadaan papanya hingga kini.
Lantaran sudah ditinggal sejak usianya enam bulan, Reza sendiri tidak punya kenangan khusus dengan papanya. Dia akui juga belum jelas mengingat wajah papanya seperti apa.
Begitu juga dengan setelahnya karena Reza tak pernah lagi bertemu dengan papanya, maka di podcast Daniel Mananta itu, Reza mengaku hanya mendengar penggambaran deskripsi fisik wajah papanya dari sang mama.
“Meski saya tidak pernah bertemu papa, bukan berarti saya membenci Papa, apalagi Mama juga tidak pernah mengajarkan kebencian sejak kecil. Dan saya juga tidak menyalahkan kejadian Papa meninggalkan keluarga,” kata Reza.
Mamanya mengaku tidak pernah menjelekkan suaminya. Tidak ada kebencian sama sekali karena keputusan itu sudah diambil dan sudah berdamai. Dan karena dibesarkan oleh Single Mother membuat Reza terlatih kuat menjalani dan menghadapi kehidupan. Dirinya tumbuh sebagai sosok yang bertanggung jawab sejak kecil.
Dari sang Mama, sejak usia delapan tahun Reza sering terlibat dan diajak diskusi berbagai hal oleh sang Mama. ”Saya jadi belajar banyak hal soal empati dan perjuangan. Bersama Mama saya sering diajak untuk berdiskusi berbagai hal termasuk masalah keuangan keluarga dan menumbuhkan semangat dan etos kerja untuk bertanggung jawab,” kata Reza.
Sejak usia Sekolah Dasar, Reza terlatih mencari uang untuk membantu mamanya. Reza kecil sering menawarkan diri kepada tetangganya untuk potong rumput keliling kompleks dengan bersepeda dan mendapat imbalan sebesar Rp 15 hingga Rp 20 ribu.
Terlatih memiliki etos kerja, kini setelah sukses Reza juga bertanggung jawab terhadap Mama dan adiknya. Boleh dibilang dia berjibaku untuk keluarga. Reza begitu mencintai adiknya David Jonathan yang juga ditinggal sang papa atau suami kedua Mamanya sejak usia kecil. Kini Reza dan David sangat dekat dan saling menyayangi satu sama lain.
Di unggahan media sosial Instagram milik Sang Mama, Pratiwi Matulessy berbagi kabar kendati Reza aktor yang memiliki segudang aktivitas atau kesibukan, masih tetap menyempatkan waktu untuk menghadiri momen hari kelulusan sang Adik yang berhasil menyelesaikan pendidikannya di Sekolah menengah Atas atau SMA. Di momen kelulusan ini Reza tampak begitu bahagia dan bangga menyaksikan David adiknya lulus sekolah.
Usai lulus SMA, David akan melanjutkan pendidikan ke luar negeri di tepatnya di Los Angeles, Amerika Serikat. “Saya mendukung masa depan dan cita-cita adik saya,” kata Reza bahagia.
Sebagai salah satu sosok aktor dengan honor mahal dan karier yang moncer, Reza selalu mendukung dan membahagiakan Mama beserta sang adik. Reza memegang tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga.
Bahkan kesuksesannya itu mampu membiayai sang Adik kuliah di luar negeri. Reza sangat bersyukur dengan jalan Tuhan yang diberikan kepadanya tersebut. “Saya bersyukur kepada Tuhan bisa melakukan hal terbaik untuk keluarga,” pungkas dia.
Teks: Hadriani Pudjiarti