MicroMentor, Platform Untuk Dukung Perempuan Pengusaha UMKM di Indonesia

Jakarta, Kirani – Berdasarkan data Bank Indonesia, total Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tahun 2018 mencapai 57,83 juta dengan lebih dari 60% dikelola oleh perempuan, yang berarti jumlah pelaku UMKM perempuan di Indonesia mencapai 37 juta.

 

Angka tersebut menunjukkan bahwa dari segi jumlah, perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk memberi kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian negara, khususnya melalui sektor UMKM.

 

Melihat kondisi tersebut, Bank Commonwealth meyakini bahwa kontribusi para pelaku jasa keuangan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia terutama perempuan.

 

Untuk itu Bank Commonwealth dan Mastercard berkolaborasi dengan Mercy Corps Indoesia meluncurkan platform MicroMentor. Ini untuk membantu perempuan pengusaha UMKM di Indonesia untuk menumbuhkan bisnis mereka.

 

“Hari ini, melalui kolaborasi dengan Mercy Corps Indonesia, komitmen tersebut makin kami perkuat dengan diluncurkannya MicroMentor yang kami harapkan dapat membantu para perempuan pengusaha Indonesia untuk menumbuhkan bisnisnya secara nyata,” kata Lauren Sulistiawati, Presiden Direktur Bank Commonwealth dalam keterangannya, Jumat 21 Juni 2019, di Jakarta.
Menurut dia, MicroMentor merupakan jaringan sosial atau platform mentoring yang dibentuk untuk menghubungkan para pengusaha, relawan pengusaha berpengalaman dan profesional berpengalaman dari berbagai industri untuk melakukan one-to-one mentoring dengan para pengusaha kecil dan menengah khususnya perempuan pengusaha di Indonesia.

 

“Dengan platform ini, para pengusaha kecil dan menengah di Indonesia bisa mendapatkan informasi maupun berkonsultasi dengan para pakar bisnis maupun keuangan yang berpengalaman di mana saja dan kapan saja,” ungkap Lauren.

 

Menurut penelitian The Canada-Indonesia Trade and Private Sector Assistance (TPSA) Project dan Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) tahun 2019, meskipun secara umum perempuan pengusaha Indonesia sangat tertarik untuk terus memperoleh informasi agar dapat mengembangkan bisnis mereka, namun mereka mempunyai beberapa penghalang yang cukup kompleks baik dari aspek sosiokultural, akses permodalan dan informasi, serta program pendampingan yang dapat membantu mereka secara menyeluruh.

 

 

Sementara itu menurut Mastercard Index of Women Entrepreneurs (MIWE) 2018, Indonesia menempati posisi ke-30 dari 57 negara dengan skor 62,4 pada tingkat peluang bagi perempuan untuk berwirausaha. Skor ini dinilai cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Menurut Indeks ini, perempuan di Indonesia menjalankan usahanya karena terdorong oleh kebutuhan ekonomi. Perempuan sama halnya dengan pria cenderung berwirausaha pada sektor informal yang tidak terlalu berbasis pada teknologi, berskala kecil dan dalam bentuk bekerja untuk diri sendiri

 

Menurut Lauren, MicroMentor merupakan jaringan sosial atau platform mentoring yang dibentuk untuk menghubungkan para pengusaha, relawan pengusaha berpengalaman dan profesional berpengalaman dari berbagai industri untuk melakukan one-to-one mentoring dengan para pengusaha kecil dan menengah khususnya perempuan pengusaha di Indonesia.

 

“Dengan platform ini, para pengusaha kecil dan menengah di Indonesia bisa mendapatkan informasi maupun berkonsultasi dengan para pakar bisnis maupun keuangan yang berpengalaman di mana saja dan kapan saja,” ungkap Lauren.

 

Menurut penelitian The Canada-Indonesia Trade and Private Sector Assistance (TPSA) Project dan Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) tahun 2019, meskipun secara umum perempuan pengusaha Indonesia sangat tertarik untuk terus memperoleh informasi agar dapat mengembangkan bisnis mereka, namun mereka mempunyai beberapa penghalang yang cukup kompleks baik dari aspek sosiokultural, akses permodalan dan informasi, serta program pendampingan yang dapat membantu mereka secara menyeluruh.

 

Sementara itu menurut Mastercard Index of Women Entrepreneurs (MIWE) 2018, Indonesia menempati posisi ke-30 dari 57 negara dengan skor 62,4 pada tingkat peluang bagi perempuan untuk berwirausaha. Skor ini dinilai cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Menurut Indeks ini, perempuan di Indonesia menjalankan usahanya karena terdorong oleh kebutuhan ekonomi. Perempuan sama halnya dengan pria cenderung berwirausaha pada sektor informal yang tidak terlalu berbasis pada teknologi, berskala kecil dan dalam bentuk bekerja untuk diri sendiri.

 

“Mastercard berharap peluncuran MicroMentor ini akan semakin memperluas jangkauan program WISE serta meningkatkan pengetahuan perempuan pengusaha UMKM di Indonesia akan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam strategi bisnis, pengetahuan terhadap aset dan akses finansial, serta pertumbuhan lingkungan usaha,” kata Safdar Khan, Division President Indonesia, Malaysia and Brunei, Mastercard.

 

Pencapaian Mercy Corps melalui MicroMentor secara global meyakinkan Bank Commonwealth dan Mastercard untuk menghadirkan platform ini di Indonesia guna memberdayakan perempuan pengusaha UMKM di tanah air. Di tingkat global, platform MicroMentor telah berhasil memberdayakan sebanyak 82% pengusaha yang mengikuti program mentoring untuk mempertahan bisnis mereka. Selain itu para pengusaha yang memperoleh mentoring melalui platform MicroMentor tersebut juga mampu meningkatkan penghasilan mereka sebesar 83%.

 

Di Indonesia, program MicroMentor yang baru diluncurkan hari ini ditargetkan dapat menjangkau 1.000 pengusaha sebagai mentees dan 200 wirausaha dan profesional berpengalaman sebagai mentor hingga akhir tahun 2019 dan diharapkan dapat terus meningkat di tahun-tahun selanjutnya. (SW)