Jakarta, Kirani – Banyak kegiatan terhenti akibat pandemik COVID-19 yang menyebar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia pun menghimbau warganya untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah melalui kebijakan work from home (WFH) serta melakukan physical distancing.
Di tengah kondisi ini, berbagai kreativitas pun dilakukan agar kegiatan tetap dapat berjalan, sambil kita sebagai warga mematuhi kebijakan physical distancing dan tetap #dirumahaja. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan oleh Indonesia Kaya. Sebagai portal informasi budaya yang senantiasa memperkenalkan dan memberikan pengetahuan tentang kekayaan kebudayaan yang dimiliki Indonesia, www.indonesiakaya.com menghadirkan sajian hiburan-hiburan menarik di akun YouTube Indonesia Kaya yang dapat dinikmati selama pecinta seni #dirumahaja.
Salah satu konten yang tersedia adalah webseries Jurnal Indonesia Kaya, program edukatif dan informatif yang telah diluncurkan di channel YouTube Indonesia Kaya sejak 4 Agustus 2015. Sampai dengan akhir Maret 2020, Jurnal Indonesia Kaya telah memiliki 59 episode yang diunggah setiap bulannya.
Selama 5 tahun, Jurnal Indonesia Kaya telah menjelajahi 58 daerah di Indonesia, mulai dari ujung barat Indonesia yaitu daerah Aceh dan Pulau Weh, hingga ujung timur Indonesia yaitu Sorong dan Raja Ampat. Bukan hanya dimanjakan dengan keindahan alam Indonesia, penonton juga diajak untuk melihat kebudayaan dari berbagai daerah, mulai dari kain atau pakaian tradisional, upacara, alat musik, hingga kulinernya. Program yang rata-rata berdurasi kurang lebih 10 menit ini, juga telah disaksikan oleh ratusan ribu penonton di setiap episodenya.
Renitasari Adrian, Program Director www.indonesiakaya.com mengungkapkan, “Kami ingin menjadi solusi hiburan bagi para penikmat seni, melalui konten-konten menarik yang ada di channel YouTube Indonesia Kaya. Salah satu konten unggulan kami adalah Jurnal Indonesia Kaya, yang menghadirkan dokumentasi perjalanan travel blogger Febrian yang menceritakan pengalaman serunya ketika menemukan kekayaan, kreativitas, dan keramahtamahan masyarakat di berbagai daerah dan pulau di Indonesia. Seluruh shooting untuk kebutuhan video Jurnal Indonesia Kaya ini dilakukan sebelum ada arahan untuk swakarantina dan physical distancing. Kami harap, kisah-kisah perjalanan Febrian dapat menambah wawasan, menghibur, memberi semangat kepada para penikmat seni yang sedang #dirumahaja.”
www.indonesiakaya.com menggandeng Febrian untuk menjadi host dan pengisi konten Jurnal Indonesia Kaya sejak 2015 lalu. Mengawali karir sebagai penyanyi, pria kelahiran 26 Februari 1988 ini sempat menjadi backing vokal untuk Mario Ginanjar (Kahitna), bergabung di Elfa’s Jazz and Pop Singers. Dan pada awal 2010, ia berhasil menyandang predikat sebagai penyanyi solo pria favorit nomor dua setelah Afgan Syahreza.
Selain menyanyi, Febrian juga memiliki minat luar biasa untuk traveling dan mengeksplorasi tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya, dan menulisnya dalam jurnal. Dalam episode Jurnal Indonesia Kaya terbaru yang berjudul Menyusuri Kawasan Wisata Tarakan Kalimantan Utara, Febrian menjelajahi wisata sejarah dan budaya Kota Tarakan yang merupakan salah satu kota terbesar di Kalimantan Utara.
Tarakan memiliki beberapa museum sejarah yang menarik, salah satunya berada dalam kompleks museum yang disebut Gedung Putih. Bangunan berwarna putih ini terbagi menjadi dua bagian yang sama persis sehingga kerap disebut sebagai Museum Kembar. Bangunan pertama adalah Museum Sejarah Perang Dunia yang mencatat Tarakan sebagai tempat tentara Jepang pertama kali datang ke Indonesia. Bangunan kedua adalah Museum Sejarah Perminyakan karena Tarakan merupakan daerah perintis pengeboran minyak bumi yang dilakukan oleh Belanda sejak awal 1900-an.
Febrian pun juga mengeksplor wisata budaya dengan mengunjungi Baloy Mayo, tempat memahami suku asli masyarakat Tarakan yaitu suku Tidung. Balai ini biasa dipakai kepala suku dari seluruh suku di Kalimantan untuk membahas masalah masing-masing daerah tersebut. Ia juga mengunjungi pusat terbesar konservasi Tarakan yaitu Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) dan melihat langsung Bekantan, monyet idung panjang yang merupakan ikon pariwisata kota ini. Perjalanan Febrian di Tarakan ini dapat disaksikan di https://www.youtube.com/user/IndonesiaKaya/jurnalindonesiakaya
“Berkesempatan menjelajah ke berbagai daerah di Indonesia selama 5 tahun ini dan melihat langsung keindahan alam nusantara dan beragam budaya Indonesia menjadi pengalaman yang tidak ternilai bagi saya. Ketika mengeksplorasi suatu daerah, saya biasa berkomunikasi dengan warga lokal untuk mengetahui kegiatan sehari-hari dan ini menambah wawasan saya betapa kaya Indonesia kita ini. Semoga program Jurnal Indonesia Kaya dapat memanjakan mata dan melepas kerinduan para penikmat seni terutama yang hobi atau senang untuk traveling namun sedang #dirumahaja,” ujar Febrian.
Teks : Setia Bekti | Foto : Dok. Indonesia Kaya