Melia Purosani Yogyakarta Gelar Edukasi Seks Bagi Masyarakat

Jakarta, Kirani – Pendidikan seks untuk anak masih menjadi hal yang tabu di masyarakat. Padahal jika mendapat pembelajaran yang baik dan benar maka anak akan terhindar dari pemahaman yang salah tentang seks dan berujung pada pergaulan bebas, pernikahan dini atau penyakit menular akibat hubungan seks yang tidak sehat.

 

Untuk mendorong edukasi kepada anak dan orang tua tentang pentingnya pendidikan seksual pada anak, Melia Purosani Yogyakarta bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak menyelenggarakan acara “Kumpul Bocah”.

 

Ini merupakan rangkaian kegiatan sosial sebagai bagian dari agenda  Community Involvement  yang bertujuan berbagi ilmu kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan seksual kepada anak usia dini.

 

Jeronimo Molina selaku General Manager Melia Purosani Yogyakarta menjelaskan, acara kumpul bocah merupakan acara kumpul-kumpul bersama dengan anak-anak dari  daerah Purbayan yogyakarta dan para ibu dari lingkungan tersebut.

 

“Anak-anak diajak bernyanyi bersama, menggambar bersama dan kegiatan edukasi tentang cara menghadapi orang asing agar terhindar dari kejahatan ataupun kekerasan seksual terhadap anak,” ucapnya dalam keterangan pers baru-baru ini.

 

Marketing Communication Melia Purosani Yogyakarta, R Danang G Setyawan menambahkan informasi bahwa kegiatan Community Involvement selalu rutin diselenggarakan oleh pihak hotel sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan senantiasa terlibat aktif dalam kegiatan yang bersifat membangun untuk masyarakat dan lingkungan sekitar.

 

“Kegiatan sosial ini rutin kami lakukan agar senantiasa masyarakat dapat terlibat aktif dalam kegiatan yang bersifat membangun untuk masyarakat dan lingkungan sekitar,” ujar Danang.

 

Tak cukup sampai disitu, edukasi dilakukan melalui story telling yang menghibur untuk anak-anak diselingi pemutaran kartun edukasi. Anak-anak juga diajak berdiskusi kelompok sesuai usia dan didampingi oleh pendamping berpengalaman yang membantu anak-anak menyerap materi tentang proteksi diri.  Orang tua atau keluarga pendamping diberikan kelas yang mengajarkan tentang pola asuh anak di era digital dan seminar edukasi tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak.

 

(PR)