Jakarta, Kirani – Tahun 2024 berlalu begitu cepat, dan kini kita sudah mendekati penghujungnya. Setelah berbagai pencapaian, akhir tahun adalah momen yang tepat untuk menghadiahi diri sendiri dengan liburan ke luar negeri. Liburan ke destinasi menarik di luar Indonesia tak hanya menyegarkan pikiran, tetapi juga memperluas wawasan kita tentang kehidupan dan budaya masyarakat dunia.
Menjelang akhir tahun, jika Anda ingin menikmati suasana sejuk sambil merasakan pengalaman wisata baru, Cina menjadi salah satu pilihan yang layak dipertimbangkan.
Greater Bay Area: Tiga Destinasi Wisata Sekali Jalan
Setelah pandemi Covid-19, Cina kembali gencar mempromosikan pariwisatanya. Baru-baru ini, Hong Kong Tourism Board (HKTB) berkolaborasi dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Guangdong serta Macao Government Tourism Office (MGTO) meluncurkan kampanye pariwisata terbaru mereka, ‘Greater Bay Area – Connecting Great Experiences.’
Kampanye ini mengajak wisatawan untuk menjelajahi berbagai destinasi di Hong Kong, Guangdong dan Macau dalam satu perjalanan, menawarkan pengalaman yang lebih kaya dan beragam.
Rangkaian wisata ini didukung oleh fasilitas transportasi yang sangat memadai antara ketiga wilayah tersebut, termasuk jalur kereta api cepat dan jembatan Hongkong-Zhuhai-Macao yang menghubungkan sembilan kota di Provinsi Guangdong dengan Hong Kong dan Macau.
“Semua orang ingin mengunjungi banyak tempat wisata saat berlibur,” ujar Becky Ip, Wakil Direktur Eksekutif HKTB, dalam konferensi pers di The Langham Jakarta pada 26 September lalu. “Melalui kolaborasi ini dan konektivitas (transportasi) antar wilayah yang sangat baik, kini kita bisa menikmati lebih banyak destinasi dalam satu perjalanan wisata.”
Seperti yang kita ketahui, Hong Kong memiliki perpaduan unik antara tradisi dan modernitas yang memperkaya dinamika kota metropolitannya. Sementara itu, Provinsi Guangdong menawarkan kehidupan malam yang meriah, kuliner menggugah selera dan seni lokal yang mencerminkan keragaman masyarakatnya. Di sisi lain, Macau, dengan akulturasi budaya Tiongkok dan Portugis, menyajikan kombinasi menarik antara kuil-kuil kuno, pasar tradisional dan arsitektur modern berteknologi canggih.
Kampanye baru ini juga menawarkan fasilitas bebas visa 144 jam bagi wisatawan Indonesia guna semakin mempermudah perjalanan ke kota-kota di Tiongkok Daratan, termasuk wilayah Greater Bay Area (GBA).
“Seratus empat puluh empat jam itu kurang lebih enam hari,” jelas Becky. “Anda bisa menghabiskan waktu sekitar enam hari tanpa visa di Tiongkok dengan menggunakan jasa agen perjalanan dari Hong Kong.”
Dalam upaya ini, HKTB juga telah bekerja sama dengan Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) dan Traveloka untuk menyediakan paket-paket perjalanan yang sesuai dengan minat wisatawan Indonesia.
Hong Kong kini juga semakin ramah bagi wisatawan Muslim, dengan menyediakan berbagai fasilitas ibadah dan restoran bersertifikat halal.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami semakin menggencarkan upaya kami untuk menjadikan Hong Kong destinasi wisata yang ramah Muslim,” tutur Becky.
Hong Kong memiliki lima masjid besar yang mudah dijangkau dengan transportasi umum. Tempat-tempat wisata ternama, seperti Hong Kong Disneyland dan Ocean Park, juga dilengkapi dengan prayer room (mushola) untuk wisatawan Muslim. Selain itu, terdapat sekitar 130 restoran bersertifikat halal di kota ini.
Wilayah Macau juga kian berbenah menyambut wisatawan Muslim
“Macau sudah terbiasa memenuhi kebutuhan masyarakat Muslim, terutama dari Indonesia,” ujar Cheng Wai Tong, wakil direktur MGTO. “Saat ini, sekitar 7.000 orang Indonesia tinggal dan bekerja di Macau, baik di industri pariwisata, perhotelan, maupun sebagai pekerja domestik. Mereka dapat menjalankan ibadah dengan baik di wilayah kami.”
Macau kini tengah gencar melatih staf hotel dan restoran untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi pengunjung Muslim. Saat ini, terdapat sekitar 20 restoran di Macau yang telah mendapatkan sertifikasi halal.
“Jadi tentunya, wisatawan Muslim asal Indonesia dapat dengan mudah menemukan makanan halal di Macau,” tambah Cheng.
Pasca COVID-19, Macau menerima hampir 143.000 pengunjung dari Indonesia pada tahun 2023, sebuah peningkatan sejumlah 84,1% dari tahun 2019.
Hong Kong juga mencatat lonjakan signifikan dalam kunjungan wisatawan Indonesia pasca-pandemi. Dari Januari hingga Agustus tahun ini, jumlah wisatawan Indonesia ke Hong Kong mencapai 223.000, atau meningkat sejumlah 66,7% dari periode yang sama di 2023.
Di antara destinasi favorit pengunjung Indonesia di Hong Kong adalah The Peak Tower, Hong Kong Disneyland, Ocean Park, dan kereta gantung Ngong Ping 360, yang menyuguhkan pemandangan memukau Laut Cina Selatan, bandara internasional Hong Kong dan hamparan hijau North Lantau Country Park dari ketinggian.
Teks: Sylviana Hamdani | Foto: Sylviana Hamdani & HKTB