Lebih Dekat Dengan Budaya Betawi Melalui Lakon DOEL #NontonTeaterDiRumahAja

Jakarta, Kirani – Semakin hari, minggu demi minggu, kegiatan #NontonTeaterDiRumahAja terasa semakin mengasikkan. Masyarakat dan juga para penikmat seni diajak mengenal beragam budaya dari berbagai daerah di Indonesia dengan cara yang unik dan menghibur.

 

Minggu ini, Teater Abang None (ABNON) Jakarta yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan kegiatan lakon DOEL: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati, Kembang Parung Nunggu Dipetik. Pementasan yang diprakarsai oleh Maudy Koesnaedi ini akan ditayangkan pada Sabtu 20 Juni dan Minggu 21 Juni 2020 pukul 14.00 WIB di website www.indonesiakaya.com serta channel Youtube IndonesiaKaya.

 

DOEL: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati, Kembang Parung Nunggu Dipetik, merupakan rekaman dari pementasan yang diselenggarakan pada 14 Mei 2010 di Gedung Kesenian Jakarta. Lakon ini diadaptasi dari film berjudul Si Doel Anak Modern yang dibintangi Benyamin S, Christine Hakim, dan Tutie Kirana pada tahun 1976.

 

“Untuk #NontonTeaterDirumahAja minggu ini kami menayangkan kembali DOEL: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati, Kembang Parung Nunggu Dipetik yang juga dalam rangka memperingati HUT Jakarta ke-493. Pementasan oleh Teater Abang None Jakarta menjadi contoh bagaimana generasi muda berperan dalam memajukan dan melestarikan budaya Indonesia, khususnya Betawi dalam bentuk seni pertunjukan. Semoga pementasan ini menghibur para penikmat seni sekaligus memberikan wawasan baru akan budaya khas Betawi,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

 

Lakon DOEL: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati, Kembang Parung Nunggu Dipetik ini diselenggarakan oleh Ikatan Abang None Jakarta dari seluruh wilayah dan mengikutsertakan seluruh angkatan, mulai angkatan 1990-an sampai 2009. Sebuah pementasan yang menghadirkan Ade Firman Hakim sebagai Doel, Senandung Nacitta Mizwar sebagai Usje, Nabilah Zata Dini sebagai Asnah, Armand Nalendra sebagai Albar, Adjie Pangestu sebagai Bapak Asnah, dan Maudy Koesnaedi sebagai Ibu Doel, dan banyak lagi pemeran lainnya dari Ikatan Abang None Jakarta.

 

Sebelum menyaksikan lakon DOEL: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati, Kembang Parung Nunggu Dipetik ini, penikmat seni juga dapat mengetahui lebih lanjut mengenai pementasan ini dengan Maudy Koesnaedi dan Ade Firman Hakim melalui live chit-chat yang dapat disaksikan melalui akun Instagram @indonesia_kaya pada Sabtu, 20 Juni 2020 pukul 12.00 WIB mendatang.

 

“Cerita si Doel memiliki makna yang mendalam bagi saya pribadi, dan menyaksikan kembali pementasan ini membuat saya kembali terkenang bagaimana seluruh pemain berproses untuk memberikan penampilan yang terbaik. Tidak semua pemain lakon ini mempunyai latar belakang akting, tapi kecintaan kita akan budaya Betawi dan keinginan mengenalkan sisi lain budaya Betawi akhirnya membawa kita ke panggung seni pertunjukan. Penayangan kembali yang bertepatan juga dengan perayaan HUT Jakarta ke-493 ini semoga dapat menjadi hiburan akhir pekan dan mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan budaya Betawi agar tidak tergerus zaman,” ujar Maudy Koesnaedi yang juga berperan sebagai produser dalam pementasan ini.

 

Lakon ini mengisahkan sosok Si Doel yang berjumpa dengan sahabat lamanya bernama Salempang, seorang makelar yang kemudian merayu Doel untuk menjual tanah warisan dengan janji mengenalkan Doel pada Usje, teman kecil mereka yang sekarang menjadi peragawati. Untuk memikat hati Usje, Doel diajarkan Salempang bergaya modern seperti pacar Usje, seorang aktor terkenal bernama Albar. Ternyata Usje lebih senang bersama dengan Doel yang selalu menghiburnya di saat kesal kepada Albar.

 

Sementara itu, Doel mempunyai sahabat sejak kecil bernama Asnah yang diam-diam memendam rasa padanya. Dan keluarga Asnah berniat melamar Doel untuk menjadi menantunya. Apakah Doel menerima lamaran Asnah? Atau malah tetap mencurahkan perasaan cintanya pada Usje?

 

Para pemain Ikatan Abang dan None Jakarta membawakan candaan khas Betawi yang terkesan nyablak namun jujur, membuat pementasan ini menjadi kental akan aroma budaya Betawi. Terlebih didukung oleh tata musik layaknya lenong Betawi yang semakin menghidupkan cerita. Selain canda tawa yang mengajak penikmat seni tertawa terbahak-bahak.

 

Teater Abang None (ABNON) adalah organisasi non-profit berbasis komunitas yang bergerak di bidang seni dan budaya, khususnya seni pertunjukan budaya Betawi, yang anggotanya berasal dari alumni maupun mereka yang menjabat sebagai Abang None Jakarta. Teater ini berdiri atas prakarsa Maudy Koesnaedi (None Jakarta 1993) yang hingga kini masih terus berusaha berkarya di usianya yang menginjak 11 tahun. Ini juga merupakan sebagai bentuk sumbangsih dan usaha dalam melestarikan budaya Betawi, serta sarana untuk memotivasi dan memberikan kesempatan kepada para Abang None Jakarta turut serta dalam usaha tersebut.

 

Pada awalnya, teater ini hanya beranggotakan Abang None Jakarta Utara, dan berhasil membuat sebuah pementasan yang diadakan pada tahun 2009 berjudul Cinta Dasima, Doel: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati, Kembang Parung Nunggu Dipetik pada tahun 2010 dan Sangkala 9/10 pada tahun 2011. Tahun 2013 produksi ke-4, Teater Abang None Jakarta mementaskan pertunjukan berjudul Soekma Djaja. Pada akhir tahun 2015, Teater ABNON kembali menggelar pertunjukan sandiwara betawi yang bertajuk JAWARA! Langgam Hati dari Marunda dan juga mementaskan Konser Teatrikal Babe – Muka Kampung Rejeki Kota yang terinspirasi dari perjalanan hidup dan Karya seniman Betawi Benyamin S pada 2017. Melihat potensi dan minat yang juga dimiliki oleh Abang None wilayah lain, maka pada akhirnya teater ini terbuka untuk semua wilayah di Jakarta, sehingga terbentuklah Teater Abang None.

 



Teks Setia Bekti | Foto Indonesia Kaya