JF3 Food Festival 2024 Jelajah Lidah Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe

Jakarta, Kirani – Sabtu pekan lalu (24/8) di Gafoy La Piazza Summarecon Mall Kelapa Gading menarik perhatian. Tak hanya para pembeli yang datang ke pusat perbelanjaan ini, tetapi juga para pengunjung atau masyarakat yang memilih menghabiskan akhir pekan di tempat ini. Dengan aneka gerai makanan yang menyajikan menu atau selera Nusantara sangat menjadi variasi, pilihan yang memanjakan lidah mereka.

“Senang banget bisa menikmati Ayam Bakar Klaten tanpa tulang yang tersohor. Daging ayam tanpa tulang ini dimasak dengan dibakar dan merupakan menu terbaik untuk aku. Sudah dua tahun ini aku menjadi orang yang hidup dengan menu makanan sehat, no karbo, no sugar, hanya bersantap menu protein yang disarankan bagus untuk kesehatan aku,” kata Irwan, yang pada Sabtu sore itu datang bersama tiga temannya menikmati menu Ayam Bakar Klaten tanpa tulang.

Irwan dan temannya memilih menu berupa Ayam Bakar dengan pilihan bagian dada disajikan dengan lalapan Timun, Daun Kemangi dan Kol juga sambal, disantap dengan nasi panas mengepul aduhai sangat memanjakan perut.

“Kalau aku pilih dua dada ayam bakar tanpa tulang dengan sayuran dan sambal, tanpa nasi, enak, kenyang dan sehat,” kata Irwan yang selain bersantap makanan sehat juga rajin pergi ke Gym atau Pusat Kebugaran.   

Lain lagi dengan Ibu Kartika, hari itu dia datang bersama dua anak gadisnya “Serabi ini mengingatkan saya dengan almarhumah Mama dan Si Mbah Putri yang waktu tinggal di Solo sering bersantap jajanan ini. Begtu tahu di Kampoeng Tempo Doleloe ada Serabi saya ajak ke dua putri saya Nisa dan Wida supaya mereka tahu kalau Indonesia, khususnya kota Solo punya menu yang enggak kalah dengan Croissant Prancis atau Pizza Italia,” kata Ibu Kartika bersemangat.

“Setelah dari Serabi Notosuman, saya akan ajak ke dua putri saya ke Pisang Goreng Madu Bu Nanik, itu ada di sebelah,” katanya bahagia sambil memberikan kode dengan melempar pandangan ke gerai sebelah Pisang Madu Bu Nanik.

Yang diingat oleh Ibu Kartika kalau Serabi Notosuman yang tersohor di seantero Solo pada awalnya dirintis oleh pasangan suami istri, Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan pada tahun 1923. Menurut cerita Mamanya, di awal pasangan suami istri tersebut sering menerima pesanan Serabi dari para tetangganya. Selanjutnya, lama-kelamaan kelezatan resep Serabi dari pasangan suami istri ini semakin populer dan mereka pun mulai mengembangkan resep Serabi.

Nah, dari resep Serabi tradisional inilah bermula cikal bakal Serabi Notosuman yang kini dikenal sebagai salah satu oleh-oleh khas Solo. Maka Serabi Notosuman diambil dari nama jalan Notosuman di Solo, yang kini sudah berganti nama menjadi nama Jalan Muhamad Yamin.

Salah satu kuliner trasdisional yang diminati pengunjung Kampoeng Tempo Doeloe.

Kampoeng Tempo Doeloe dan Wonderful Culinary Expo

Ayam Bakar Klaten, Serabi Notosuman, Pisang Goreng Madu Bu Nanik, Sate Padang, Soto Kikil, dan berbagai gerai menu Nusantara mulai 16 Agustus hingga 29 September mendatang di Jakarta Fashion Food and Festival atau JF3 Food Festival 2024. Selama 45 hari berturut-turut tempat ini memanjakan para pecinta kuliner di Gafoy, La Piazza, Summarecon Mall Kelapa Gading. Tahun ini, JF3 Food Festival menghadirkan dua acara utama: Kampoeng Tempo Doeloe (KTD) dan Wonderful Culinary Expo (WCE).

Kedua acara tersebut berlangsung secara bersamaan di lokasi yang sama. Mengusung tema “Selera Nusantara,” JF3 Food Festival 2024 menghadirkan lebih dari seribu sajian khas dari 102 pedagang kuliner legendaris yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Menurut Soegianto Nagaria selaku Chairman JF3, “Kami sangat bangga, tahun ini dapat kembali menghadirkan JF3 Food Festival, untuk merayakan sekaligus melestarikan warisan kuliner Nusantara. Tema ‘Selera Nusantara’ yang kami angkat tahun ini tidak hanya mengajak pengunjung untuk menikmati beragam hidangan, tetapi juga untuk merasakan kekayaan budaya yang melekat pada setiap sajian,” kata Soegianto panjang lebar.

Menurutnya, melalui KTD, berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku UMKM di industri kuliner, memberikan mereka kesempatan untuk terus berkembang. Harapannya, melalui JF3 semua masyarakat dapat terus menjaga kuliner Nusantara, supaya terus lestari dan dapat dinikmati lintas generasi.

Kali ini, KTD menghadirkan kuliner legendaris yang tersebar di berbagai daerah, mulai dari Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga wilayah Timur Indonesia.

Ada beberapa kuliner yang direkomendasikan di KTD pada tahun ini termasuk Bebek Sinjay Bangkalan Madura Sejak 2002, Soto Kadipiro dan Ingkung Pengasih Asli Jogja, Tahu Kupat Legend Asli Kota Solo, Gudeg Mercon Bu Prih, Serabi Notosuman Ny. Handayani, Pukis Telor Ayam Kampung Sumber Rezeki, Kupat Tahu Gempol, Ronde Alkateri Asli Bandung, Kueh Moaci Gemini Kentangan, Java Loempia 1870, dan Pisang Goreng Madu Bu Nanik dan masih banyak lagi.

Tim KTD telah melakukan penelusuran dan kurasi mendalam untuk memastikan bahwa setiap menu yang dihadirkan dapat memuaskan para pecinta kuliner.

Untuk tahun ini, JF3 Food Festival 2024 juga menghadirkan Wonderful Culinary Expo (WCE). Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai pilihan tenant bercita rasa global, diantaranya 7hundred ML, Asian Cigar Company, YFJ Juice, Healthy Choice, dan masih banyak lagi.

Teks: Hadriani Pudjiarti | Foto: JF3 Food Festival 2024