Jaga Kesehatan, Halau Penyakit Dengan Ragam Khasiat Dari Wedang Uwuh

Jakarta, Kirani – Tak terlalu banyak orang yang mengenal namanya. Meski pernah mendengar, namun mungkin Anda pun tak terlalu menaruh perhatian. Ya, wedang uwuh, namanya mungkin kurang menarik. Dalam bahasa Jawa, kata uwuh memiliki arti sampah. Sementara wedang adalah minuman. Jadi wedang uwuh bila diartikan secara literasi adalah minuman sampah. Lalu, apa yang menarik dari ‘minuman sampah’ ini?

 

Asal Muasal Wedang Uwuh

 

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita simak terlebih dulu bagaimana sesungguhnya asal muasal wedang uwuh. Berawal dari kisah Sultang Agung, Raja Mataram di Yogyakarta. Suatu saat Sultan Agung bersama beberapa pengawalnya sedang mencari tempat yang akan dijadikan sebagai pemakaman keluarga Raja. Beberapa tempat telah mereka kelilingi, hingga akhirnya Bukit Merak Imogiri, Bantul, terpilih menjadi tempat yang paling cocok. Sebelum memastikan pilihan, Sultan agung terlebih dahulu semedi (menyepi) di tempat tersebut untuk memantapkan hati.

 

Malam itu sang raja meminta salah seorang pengawal membuatkan minuman untuk menghangatkan tubuhnya dalam proses semedi di bukit yang dingin itu. Pengawal tersebut kemudian membuatkan wedang secang, yang dibuat dari kulit kayu secang, dan meletakkannya di bawah pepohonan berdekatan dengan tempat semedi sang raja. Seiring berjalannya malam, angin bertiup riang, menari-nari, menerbangkan beberapa daun dan ranting pohon. Dedaunan dan ranting-ranting itu tak sengaja jatuh pada wedang milik raja. Bercampur dan larut menjadi satu. Karena gelapnya malam, sang raja tak menyadari ada yang salah pada minumannya. Ia pun meminum dan menikmatinya tanpa rasa curiga ataupun aneh sedikitpun.

 

Hari berikutnya, Sultan kembali memanggil pengawal dan meminta dibuatkan minuman yang sama persis dengan yang diminumnya semalam. Beliau berkata bahwa minuman yang belum pernah ia rasakan itu sangat enak dan dapat menghangatkan tubuhnya dari udara dingin imogiri.

 

Penasaran dengan perkataan dan ekspresi kepuasan Sultan, pengawal kemudian mengambil wadah minum sang raja untuk memastikan minuman yang ia buat. Betapa terkejutnya ia bahwa yang berada di wadah minum adalah bahan-bahan minuman yang bukan ia buat. Ia kemudian mengamati bahan-bahan yang ada pada wadah tersebut, dan meraciknya pada malam selanjutnya. Hingga akhirnya minuman itu menjadi favorit di lidah sang raja dan masyarat Yogyakarta. Mereka pun menamakannya “Wedang uwuh”.

 

Kandungan rempah dalam wedang uwuh

 

Khasiat Wedang Uwuh

Setelah mengenal sejarahnya, kini waktunya kita pelajari apa sajakah bahan-bahan yang terkandung di dalam wedang uwuh, berikut manfaatnya bagi kesehatan tubuh.

 

Kayu Secang

Bila Anda perhatikan, setelah diseduh wedang uwuh akan berwarna merah. Nah, warna merah ini berasal dari kayu secang (Caesalpinia sappan), yang memiliki sifat antioksidan, antikanker, melancarkan peredaran darah, dan melegakan pernapasan.

 

Jahe

Bahan kedua di dalam wedang uwuh adalah jahe. Memiliki sifat antikoagulan, jahe bermanfaat dalam mencegah penggumpalan darah. Selain itu jahe juga mengandung antioksidan yang berguna untuk mengatasi radikal bebas, serta kaya minyak atsiri yang berguna untuk meningkatkan fungsi jantung.
Kandungan mineral lain dalam jahe juga mampu memperkuat otot usus dan merangsang selaput lendir perut besar. Sehingga dapat menguatkan lambung, memperbaiki dan melancarkan pencernaan.

 

Cengkeh

Khasiat wedang uwuh dari bahan cengkeh diketahui bersifat kimiawi yang hangat, bersifat aromatik, dan rasanya tajam. Herbal ini juga mempunyai efek farmakologis sebagai antiseptik, perangsang atau stimulan, anestetik lokal, menghilangkan kolik, dan peluruh kentut (icarminative).

Di dunia medis, minyak cengkeh dimanfaatkan untuk meredakan sakit gigi. Bunga cengkeh (syzygium aromaticum) kaya minyak atsiri, asam galotanat, asam oleanolat, karyofilin, eugenol, fenilin, resin, dan gom.

Khasiat wedang uwuh dari herbal ini ampuh untuk mengobati rematik, radang lambung, sinusitis, campak, sakit gigi, batuk, sakit kepala, kembung, mual dan muntah, masuk angin, dan terlambat haid.

 

Daun dan Buah Pala

Pala, baik bagian buah dan daunnya kaya akan kandungan kimia seperti saponin, polifenol, dan flavonoid. Zat ini ampuh dalam mengatasi insomnia, batuk berlendir, masuk angin, mengobati kejang otot, dan meredakan nyeri.

Herbal ini juga bersifat antiemetik (mengatasi rasa mual), stomakik (melancarkan pencernaan), dan karminatif (melancarkan buang angin). Tak hanya itu, tanaman pala juga baik untuk mengatasi rematik, melancarkan sirkulasi darah, dan meredakan nyeri haid.

 

Daun dan Kayu Manis

Selain rasanya yang manis, herbal ini juga berkhasiat sebagai antioksidan, mengatasi sakit perut, kembung, sakit kepala karena sinus, juga memulihkan tubuh dari rasa lelah dan meningkatkan imunitas tubuh.

 

Kapulaga

Kapulaga merupakan rempah yang kaya akan kandungan protein, gula, lemak, minyak atsiri, sineol, terpineol,karvona, dan mineral penting lainnya. Kandungan berbagai zat ini memberikan khasiat sebagai obat batuk serta mencegah pengeroposan tulang pada wedang unik ini.

 

Akar dan Daun Sereh

Akar sereh berkhasiat sebagai obat batuk, peluruh dahak, bahan kumur, peluruh air seni, peluruh keringat, dan menghangatkan badan. Begitupun daun sereh yang berkhasiat meredakan kejang, penurun panas, dan menambah nafsu makan.

 

Dengan begitu beragamnya rempah dan herbal yang terkandung di dalam wedang uwuh ini, maka tak heran minuman yang dijuluki ‘minuman sampah’ ini memiliki khasiat yang begitu banyak untuk kesehatan tubuh.

 

Ramuannya yang pas membuat tubuh mampu menahan serangan berbagai penyakit. Salah satunya serangan virus corona yang tengah berkembang sekarang ini.Dan sebagai bahan pelengkap, ditambahkan ke dalam ramuan ini gula batu, yang bukan hanya membuatnya terasa manis, tetapi juga tida menghilangkan aroma dan citarasa asli dari kandungan herbal dalam wedang uwuh.

 

 

Teks : Setia Bekti | Foto : Dok. Istimewa