Jakarta, Kirani – Setiap orang yang pernah masuk ke dapur, baik bisa memasak ataupun hanya sekedar melihat-lihat, pasti kenal dengan bumbu masak Sasa. Merk bumbu masak yang sudah berusia lebih dari 50 tahun ini telah menjadi pelopor dalam kategori bumbu dapur baik di Indonesia maupun di kancah internasional.
Bagi mereka yang lahir dan besar di tahun 1980an, nama Sasa pasti melekat dalam ingatan sebagai Monosodium glutamate (MSG) yang paling dikenal. Terus melakukan inovasi, kini Sasa telah memiliki beragam produk seperti bumbu instan, tepung bumbu, kaldu penyedap, hingga berbagai saos.
Berkaitan dengan inovasi tersebut, kali ini Sasa turut berpartisipasi dalam acara Salon International d’almentation (SIAL) Interfood 2019, yang digelar selama tanggal 13-16 November 2019 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Pada pameran makanan, minuman, jasa boga, hotel, restoran , kafe dan bakery berskala internasional ini, Sasa berbagi informasi kepada pengunjung mengenai ragam produk Sasa melalui demo masak.
Albert Dinata, Head of Marketing PT Sasa Inti mengatakan, “Acara ini merupakan wadah bagi Sasa bersama para konsumen untuk saling bertukar ide dan berinovasi bersama. Kami pun menghadirkan dua orang profesional in-house chef kami – Chef Kong dan Chef Vania untuk melakukan demo memasak secara langsung dengan sangat interaktif, sehingga kami berharap kegiatan itu memberikan pengalaman baru dan kenangan yang berbeda terhadap para pengunjung yang telah datang ke booth kami saat itu”.
Keikutsertaannya dalam acara SIAL Interfood 2019, mempertegas posisi Sasa sebagai perusahaan kategori bumbu dapur terdepan dari Indonesia yang terus melakukan inovasi dan turut berkontribusi pada pasar lokal maupun internasional.
Selain membuka booth dan memberikan demo memasak, Sasa juga berkontribusi dalam salah satu agenda acara “La Cuisine” sebuah kompetisi chef professional terbesar di Indonesia, yang mana Sasa turut mendukung dua kategori kompetisi – kategori “Nasi Tumpeng” dan “Indonesian Gastronomy”.
Dalam kompetisi ini, setiap chef yang berpartisipasi diberikan tantangan untuk memasak menggunakan dua produk Sasa (Sasa Santan untuk kategori Nasi Tumpeng, Sasa Santan dan Sasa Sambal Terasi untuk kategori Indonesian Gastronomy).
“Kontribusi Sasa dalam kompetisi La Cuisine ini merupakan bentuk dukungan kepada para chef lokal kita untuk terus berkreasi dan berinovasi sehingga kedepannya akan berdampak baik bagi perkembangan industri kuliner di Indonesia”, papar Albert Dinata.
Teks : Tya Foto : dok. Sasa