Indonesia Wedding Business Summit 2020, Forum Bisnis Pertama Bagi Industri Pernikahan Indonesia

Jakarta, Kirani – Anda yang tinggal di Jakarta mungkin sudah sangat akrab dengan pameran persiapan pernikahan. Dalam setahun, hampir setiap bulan ada saja pameran pernikahan di tempat dan area yang berbeda. Tentu saja hal ini memanjakan para pasangan calon pengantin yang sedang mempersiapkan pernikahan mereka, namun terkadang justru membingungkan para vendor pernikahan, karena tak tahu pasti pameran mana yang paling tepat dengan pangsa pasar mereka.

 

Pada awal tahun depan, tepatnya 11-12 Februari 2020, bertempat di Mutiara Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, akan diselenggarakan sebuah acara yang melibatkan vendor pernikahan, namun berbeda dengan pameran pernikahan yang biasa kita lihat. Acara bertajuk “Indonesia Wedding Business Summit 2020” (IWBS 2020) ini akan diselenggarakan oleh HASTANA Indonesia sebagai wadah berkumpulnya para pengusaha penata pernikahan di Indonesia, berkolaborasi dengan Indonesia Professional Organizer Society (IPOS).

 

Yang membuat acara ini berbeda adalah, bila pameran pernikahan umumnya bersifat B2C atau mempertemukan vendor atau pebisnis di industri pernikahan dengan para calon pengantin, sementara IWBS 2020 bersifat B2B yang mempertemukan hotel atau venue pernikahan dengan para penata pernikahan atau wedding organizer.

 

Seperti dikatakan oleh Gandy Priapratama, Chairman Hastana,”IWBS mempertemukan dua kelompok, dari wedding organizer dan dari hotel. Keuntungan untuk para wedding organizer, mereka jadi tahu hotel atau venue apa saja yang ada di Indonesia lengkap dengan kapasitas serta fasilitasnya, sementara bagi para hotel dan venue, jadi lebih mengenal lebih banyak lagi wedding organizer yang ada di Indonesia yang kompeten di sub bidang masing-masing.”

 

 

Acara yang seperti dikatakan oleh Harry Dwi Nugraha, anggota Indonesia Professional Organizer Society (IPOS) dan founder EGO Global Network, baru kali pertama digagas bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Pacific ini ditargetkan dapat diikuti oleh setidaknya 50 buyer (penjual) dan 50 seller (pembeli), dimana hotel dan venue berperan sebagai penjual dengan wedding organizer sebagai pembeli.

 

“Selama ini pemilik venue atau hotel kerap mengadakan vendor gathering, mengundang sekian vendor pernikahan untuk memperkenalkan venue baru atau fasilitas baru mereka, kali ini mereka memiliki kesempatan untuk memperkenalkan semua yang baru yang mereka miliki kapada semua wedding organizer yang hadir pada dua hari tersebut,” tambah Gandy.

Dan pada kesempatan itu juga, akan dilangsungkan Culinary Parade & Competition dan salah satu venue akan meraih The Best Wedding Dishes, juga akan ditentukan Top 10 Wedding Venues serta Best Buyer dan Best Seller.

 

Lalu siapa yang akan diuntungkan dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara pihak venue pernikahan dengan wedding organizer yang akan terbentuk dari acara ini? Tentu saja para calon pengantin. Karena setelah ini, wedding organizer akan memiliki lebih banyak alternatif venue yang sesuai dengan konsep mereka. Begitupun bila mereka lebih dulu memilih venue, pihak venue akan memiliki begitu banyak nama wedding organizer yang dapat membantu mewujudkan pesta pernikahan impian mereka.

 

 

Teks & Foto : Setia Bekti