Jakarta, Kirani – Keindahan alam Indonesia Timur sudah dikenal bahkan hingga ke mancanegara. Akan tetapi, keragaman budaya dan tradisi disana mungkin belum terlalu banyak yang mengenal. Untuk memperkenalkannya kepada masyarakat luas, Galeri Indonesia Kaya bersama grup musik jazz NonaRia menampilkan kebudayaan Indonesia Timur melalui sebuah pertunjukan bertajuk Indonesia Timur Rasa NonaRia.
“Melalui penampilannya hari ini, NonaRia menyajikan lagu-lagu tradisi dari Indonesia Timur dan membawa para penikmat seni ke tempo dulu dengan aransemen unik dan jenaka yang sudah menjadi ciri khas mereka. Semoga nona-nona ceria ini (NonaRia) dapat menjadi sajian menghibur di akhir pekan dan mengingatkan penikmat seni akan kekayaan tradisi yang kita miliki,” ujar Renitasari Adrian, perwakilan dari Galeri Indonesia Kaya.
Lagu khas Maluku berjudul Goro Goro Ne yang dinamis berbalut nuansa jazz ala NonaRia membuka pertunjukan. Selanjutnya, selama kurang lebih 60 menit, NonaRia menghibur para penikmat seni yang memenuhi Auditorium Galeri Indonesia Kaya dengan lagu-lagu tradisi Indonesia Timur seperti, Waktu Hujan Sore-Sore (Maluku), Angin Mamiri (Makassar), Lembe Lembe (Maluku), Si Patokaan (Sulawesi Utara), Sarinande (Maluku), Yamko Rambe Yamko (Papua), Bolelebo (NTT), dan Rasa Sayange (Maluku). Tak hanya lagu-lagu Indonesia Timur, NonaRia juga menampilkan lagu mereka sendiri yaitu Sebusur Pelangi dan Hari Bahagia. Diiringi alunan biola, keyboard, gitar, tifa dan snare drum, pertunjukan pun terasa lebih meriah.
“Bahagia rasanya kami dapat kembali tampil di panggung Galeri Indonesia Kaya, atmosfer dan antusiasme para penikmat seni yang hadir selalu membuat kami semakin bersemangat berdendang ria. Hari ini, kami akan berbagi keceriaan dan senandung indah dalam Indonesia Timur Rasa NonaRia, marilah bersantai sejenak dan berdendang ria bersama NonaRia,” ujar Yasintha Pattiasina di sela-sela pertunjukan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya.
NonaRia adalah grup musik jazz asal Indonesia yang beranggotakan Nesia Ardi (snare drum), Nanin Wardhani (akordeon/keyboard) dan Yasintha Pattiasina (biola) yang dibentuk tahun 2012. Nama NonaRia berasal dari nona-nona dan ceria. NonaRia sendiri tumbuh besar di Komunitas Jazz Kebayoran, formasi awal grup ini digawangi oleh Nesia Ardi, Nanin Wardhani dan Rieke Astari, sebelumnya akhirnya Rieke keluar dari grup pada tahun 2014. Setelah Rieke keluar, grup musik ini sempat vakum. Di tahun 2016, Yasintha bergabung dengan NonaRia. NonaRia merilis album Eponim pada tahun 2018. Pada 17 November 2019 mendatang, NonaRia juga akan menghibur para peserta Indonesia Menari 2019 di kota Solo.
Teks : Tia Handayani Foto: Dok. Galeri Indonesia Kaya