Demak, Kirani – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menggelar Sosialisasi yang bertema “Expo Sesarengan Ngawasi” di Gedung Kesenian Tembiring, Sabtu malam (5/10/2024), dimana dilakukan pementasan kesenian.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Bawaslu Demak, Ulin Nuha menyampaikan, bahwa sinergi serta optimistis tinggi dari berbagai komponen dan stakeholder Pemkab, KPU dan Bawaslu diperlukan untuk tetap terjaga dalam kawal dan awasi sterilisasi situasi Pilkada 2024.
Dirinya pun menambahkan, kegiatan yang dilakukan atas sinergi berbagai komponen ini, juga merupakan salah satu ikhtiar bersama untuk kawal lahirnya pemimpin masa depan Kabupaten Demak.
“Dengan kualitas pemimpin terbaik, menuju Demak yang jauh lebih maju, bermartabat dan sejahtera,” kata Ulin Nuha.

Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan dan partisipasi masyarakat Bawaslu Jateng, Nur Kholik, yang hadir dalam sosialisasi tersebut menambahkan, Bawaslu provinsi saat ini sedang melakukan sosialisasi pengawasan Pemilu. Ada 15 lokasi di Jawa Tengah, yang menggelar sosialisasi Expo Sesarengan Ngawasi. Satu diantaranya, kabupaten Demak.
“Saya melihat di Demak ini sangat kreatif dengan menampilkan kesenian daerah, dan cerita rakyat,” ujar Nur Kholik.
Ia berharap, semua stakeholder ikut melakukan pengawasan, sehingga bisa mencegah adanya pelanggaran. Jadi, para seniman, masyarakat umum, dan lainnya bisa ikut mengawasi. Harapannya, pemilihan kepala daerah ini, bisa berjalan aman, jujur, adil, dan lancar.
“Kalau pencegahan pelanggaran bisa dilakukan, Insya Allah, tidak ada pelanggaran,” pungkasnya.

Dugaan pelanggaran
Pada kesempatan itu, Bawaslu Demak juga sudah menindaklanjuti 2 Kades dan 1 ASN yang diduga tidak netral terkait Pilkada 2024. Rekomendasi atas ketidaknetralan kepala desa telah dilayangkan ke bupati. Sedangkan satu kasus yang melibatkan ASN, telah diajukan ke Komisi ASN. Namun, karena Komisi ASN sedang dalam masa peralihan, proses tindak lanjut belum dapat dipastikan.
“Kami belum tahu apakah rekomendasi kami sudah ditindaklanjuti atau belum, apalagi Komisi ASN akan dibubarkan dan sanksi untuk ASN nantinya akan dialihkan ke Menpan-R,” ujar Ulin.
Bawaslu Kabupaten Demak juga mulai memetakan potensi kerawanan kampanye Pilkada 2024. Berdasarkan pelaksanaan Pemilu 2024, Kecamatan Sayung dan Kecamatan Guntur, jadi sorotan.
“Kecamatan Sayung menjadi perhatian khusus karena terdapat penduduk yang secara resmi sudah tidak tinggal di wilayah tersebut namun masih terdaftar sebagai pemilih. Kalau di Kecamatan Guntur kerawanan berkaitan dengan netralitas penyelenggara pemilu,” kata Ulin.
Baca juga: KPU Demak Serahkan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupatai Tahun 2024

Ulin juga menekankan pentingnya profesionalisme penyelenggara pemilu di Kecamatan Guntur dan memastikan mereka dapat bekerja dengan baik. Secara keseluruhan, Kabupaten Demak dikategorikan sebagai daerah dengan kerawanan sedang, mengingat jumlah calon yang berlaga di Pilkada 2024, hanya dua pasang.
“Kondisi suhu politik masih bisa diredam, namun kami pastikan pengawas kami membangun komunikasi yang baik dengan tim sukses masing-masing pasangan calon,” kata Ulin.
Berkait politik uang, Bawaslu Demak telah menginstruksikan kepada jajaran pengawas untuk berkomunikasi dengan tim sukses masing-masing pasangan calon. Itu agar tidak ada bantuan dalam bentuk uang saat kampanye.
“Kami instruksikan agar tidak ada bantuan dalam bentuk uang, dan terkait bantuan air bersih, kami akan mengkaji lebih lanjut apakah itu termasuk pelanggaran atau bukan,” jelas Ulin.
Baca juga: Dua Pasangan Cabup-Cawabup Demak Dinyatakan Memenuhi Syarat Administrasi
Teks & foto: Osa