Jakarta, Kirani – Kedutaan Besar Inggris Jakarta melalui UK-Indonesia Tech Hub meluncurkan Program ESSENCE. Ini adalah program untuk memberdayakan perempuan, anak muda dan masyarakat Indonesia yang terpinggirkan – dan komunitas rentan (termasuk penyandang disabilitas, dan komunitas HIV) untuk mengakses ekonomi digital, dan untuk memulai bisnis mereka sendiri.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, memberdayakan komunitas terpencil, perempuan dan kelompok terpinggirkan untuk berpartisipasi penuh dalam ekonomi digital bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, tetapi salah satu langkah terbaik yang dapat diambil untuk mengurangi kemiskinan dan menciptakan kesejahteraan bagi semua.
“Kami berharap dapat mendukung transformasi digital Indonesia melalui program seperti ESSENCE. Program ini dirancang untuk membekali para penerima manfaat dengan dasar-dasar literasi digital, sehingga mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menciptakan penghidupan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan masyarakat,” kata Owen Jenkins dalam keterangan pers baru-baru ini ini.
Menurut dia, ESSENCE merupakan salah satu dari banyak program Kedutaan Besar Inggris yang diluncurkan sejak Maret 2020 untuk mendukung startup, sektor teknologi, pengusaha, dan bisnis mikro Indonesia. “Kami harap ini akan memperkuat persahabatan dan perdagangan Inggris dan Indonesia dalam jangka panjang,” ujarnya.
Lebih dari 1000 orang dari Manado, Palu, Bali, Mandalika, Lombok, Pulau Timor, Sumba, Kupang, Ambon dan Papua dipilih untuk mengikuti program pelatihan daring selama 4 minggu mengenai literasi digital, keterampilan bisnis dan kewirausahaan, serta offline pelatihan di Kupang, Lombok atau Manado.
Inggris mendanai program baru yang dijalankan melalui ‘UK-Indonesia Tech Hub’ Kedutaan Besar Inggris di Jakarta untuk mengatasi tantangan ini. Inggris bermitra dengan Archipelagic & Island States Forum (AIS Forum) dan United Nations Development Program (UNDP) untuk menyampaikan program baru melalui KUMPUL – pembangun ekosistem startup Indonesia, dan Yayasan Semesta Nusantara – sebuah LSM yang berfokus pada praktik berkelanjutan dan sosial dampak. Inggris mendanai pekerjaan untuk membuat program pengembangan kapasitas hybrid (virtual & offline) yang disebut ESSENCE bagi lebih dari seribu penerima manfaat di Indonesia untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mereka di wilayah pesisir Indonesia dengan pelatihan pengembangan bisnis.
Program ESSENCE bertujuan untuk membantu perempuan, anak muda, penyandang disabilitas terpinggirkan dan pemilik usaha UMKM rentan lainnya di Indonesia Tengah dan Timur untuk meningkatkan kemampuan bisnis dan digital mereka melalui inovasi digital. Ini akan menguntungkan mereka secara pribadi dengan mendorong mereka untuk mentransformasikan bisnis mereka secara digital agar tumbuh, dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan seperti bisnis ini tumbuh dan menciptakan kekayaan, kesejahteraan, dan perdagangan.
Lebih dari 1000 peserta terpilih akan mendapatkan pelatihan, pendampingan dan pemantauan di bidang akuntansi dasar, manajemen keuangan, pemasaran digital, media promosi, strategi membangun merek dan sertifikasi untuk membantu mereka meningkatkan skala bisnis mereka melalui transformasi digital, dari enam ahli yang berbeda dengan pengetahuan di bidang bisnis digital.
Representatif Residen UNDP Norimasa Shimomura mengatakan, hal ini dapat mendukung UMKM yang terpinggirkan yang tinggal di wilayah pesisir di Indonesia untuk lebih cerdas digital. “Kita juga memiliki peluang besar untuk mengubah jalur pemulihan kita menjadi model bisnis yang lebih hijau dan berkelanjutan. Pelatihan ini sangat berharga bagi mereka yang ingin sukses di dunia bisnis masa depan,” ujarnya.
Sementara Direktur Eksekutif Kumpul Faye Scarlet Alund mengungkapkan, tantangan utama bagi pengusaha di Indonesia, terutama bagi perempuan dan penyandang disabilitas, adalah akses. Akses untuk bergabung dengan program yang mendukung, pengembangan kapasitas, jaringan, dan ekosistem. Keterbatasan akses diperburuk oleh tantangan geografis. Terutama yang berada di Indonesia bagian tengah dan timur.
“Kami berharap program ini dapat membuktikan bahwa perempuan pengusaha dan penyandang disabilitas dapat memaksimalkan keterampilan dan pengetahuan mereka dengan akses dan pendampingan yang tepat,” ujarnya.
Teks: S WIDIA I Foto: Peluncuran Program ESSENCE/UK-Indonesia Tech Hub