Jakarta, Kirani – Siapa sih yang tak ingin ideal dalam hidup yang kita rencanakan? Saat ini langit memang terlihat cerah, namun siapa sangka bila satu jam berikutnya hujan turun deras. Situasi seperti ini memang harus siap kita hadapi, sebab hidup bukanlah soal menunggu badai berlalu tapi dia harus siap menari di tengah hujan.
Hal ini yang tak disadari setiap orang dalam berkompromi dengan situasi sulit yang ada di sekitarnya. Beberapa orang merasa kecil dan tidak bersyukur karena kehidupan dan cenderung memberikan kompromi sekecil apapun. Untuk itu kita harus bisa belajar berdamai, terutama pada diri sendiri.
Berdamai, bukanlah sebuah keterpaksaan tapi sebuah proses pembelajaran dalam menerima setiap keadaan. Hal ini membantu mengurangi luka psikologis dan fisik. Seseorang perlu menerima keadaan, karena setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Berdamai dengan diri sendiri penting dilakukan untuk melangkah maju ke depan.
“Kunci berdamai dengan masa lalu adalah dengan menerima bahwa masa lalu tersebut pernah terjadi dan memberikan makna atas masa lalu yang telah terjadi tersebut untuk diri kamu dan hidup kamu,” kata Psikolog kenamaan, Ratih Ibrahim kepada media.
Adalah hal yang lumrah bagi seseorang membutuhkan waktu menenangkan diri setelah putus dengan pasangan. Asalkan tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan kembali bangkit untuk memberikan yang terbaik dari diri dalam beraktivitas, bekerja, bersosialisasi dan juga berinteraksi dengan keluarga.
“Kunci berdamai dengan masa lalu adalah dengan menerima bahwa masa lalu tersebut pernah terjadi dan memberikan makna atas masa lalu yang telah terjadi tersebut untuk diri kamu dan hidup kamu,” urai psikolog yang selalu energik dan cantik ini.
Walau hidup terasa tidak baik-baik saja, bukan berarti membuat kamu menjadi terpuruk dan tidak memberikan makna berarti bagi hidupmu. Cobalah untuk bersikap positif agar dapat mengatasi tantangan dan melanjutkan hidup. Berbagi cerita terhadap orang terdekat bisa memberikan efek positif, asalkan kamu memang mempercayainya setelah rentang waktu bersama. Tidak ada salahnya untuk curhat dengan teman atau keluarga yang memang dapat mengurangi masalah yang kamu anggap tak terselesaikan. Karena yang terpenting kita punya kesempatan untuk menyuarakan perasaan.
Teks : Galuh. R/Berbagai Sumber Foto : FKIP UMSU.