Jakarta, Kirani – Seni dan kemanusiaan atau kepedulian sosial adalah sebuah kolaborasi dan harmonisasi manis yang berlaku di Art Jakarta 2024, sebuah ajang seni kontemporer terbesar di Indonesia yang berlangsung pada 4 – 6 Oktober 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Pada penyelenggaraan kali ini, Art Jakarta 2024 bersama Yayasan Ronald McDonald House Charities (RMHC) sebagai foundation partner, menggabungkan seni dan kemanusiaan atau kepedulian sosial dalam satu panggung.
Beragam karya seni dari seniman-seniman terkemuka dihadirkan, sekaligus mengajak para pecinta seni untuk berpartisipasi dalam penggalangan dana bagi pembangunan rumah singgah ke-4 RMHC di Kemanggisan, Jakarta Barat.
Salah satu daya tarik utama dalam kolaborasi ini adalah lelang eksklusif yang diadakan di VIP Lounge Art Jakarta, dengan menghadirkan karya-karya dari pelukis terkenal seperti Arifin Neif, Abenk, Muklay, Darbotz dan juga beberapa seniman lain, untuk penggalangan dana bagi RMHC.
Dan menariknya, pada setiap karya seni yang ditawarkan tidak hanya menampilkan keindahan artistik, namun ada sisi humanis atau kepedulian sosial, yaitu pada setiap hasil lelang akan digunakan untuk mendukung pembangunan rumah singgah bagi keluarga pasien anak Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.
Rumah singgah ini akan menjadi tempat tinggal sementara yang nyaman bagi keluarga, memungkinkan mereka untuk mendampingi anak-anak yang menjalani perawatan dari penyakit kronis.
Menurut Caroline Djajadiningrat, Ketua Yayasan RMHC Indonesia, menyampaikan bahwa kerja sama dengan Art Jakarta memberikan peluang unik bagi RMHC untuk masuk ke dunia seni dalam menyampaikan pesan kemanusiaan atau kepedulian sosial.
Selain lelang, RMHC juga menghadirkan booth Bear4Love, yang menjual boneka beruang edisi terbatas. Produk ini bukan hanya cinderamata, tetapi juga sebuah bentuk dukungan bagi keluarga yang membutuhkan tempat tinggal sementara selama proses perawatan anak mereka.
Booth ini juga menjadi tempat bagi pengunjung untuk lebih mengenal misi kemanusiaan RHMC dan bagaimana seni dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup.
“Kami percaya bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyatukan berbagai lapisan masyarakat, dan melalui kolaborasi ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa setiap anak, bahkan saat mereka sakit dan jauh dari rumah, tetap berhak mendapatkan haknya yaitu hak untuk bersama keluarga. Dengan seni sebagai medium, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak orang yang peduli dan ingin turut membantu,” kata Caroline pada jumpa pers yang berlangsung di JIExpo Kemayoran pada Jumat sore (4/10).
Caroline juga menerangkan bahwa rumah singgah menjadi program ketiga yang dijalankan RHMC. “Program pertama kami di mulai tahun 2011, Care Mobile, yaitu mobil keliling memberi vaksin dasar pada bayi. Kami juga punya program bernama ‘Grant Immunization’ yaitu untuk menjangkau area yang tidak memungkinkan dicapai dan mengutus tenaga medis ke area-area terpencil agar anak-anak di sana mendapatkan akses fasilitas Kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut Caroline menerangkan, RMHC mengadakan imunisasi gratis diberikan kepada lebih dari 180 ribu anak dari ujung pulau Barat Indonesia yaitu Kota Binjai hingga pulau timur Indonesia, yaitu Kalimantan, Nusa Tenggara, hingga Halmahera, Maluku. Kemudian, program kedua adalah membuat Family Room (ruang keluarga), dan program ketiga adalah program rumah singgah.
Selanjutnya, Caroline juga menjelaskan bahwa RMHC sudah memiliki program tiga rumah singgah, yang pertama diresmikan pada 20 November 2014 yang merupakan rumah singgah yang diperuntukkan bagi keluarga dan pasien anak dengan penyakit kritis yang sedang menjalani pengobatan di RSUP Fatmawati. Diharapkan pasien anak dan keluarganya dapat tetap merasakan kehangatan keluarga seperti berada di rumah sendiri.
Rumah singgah ini beralamat di Jalan Kana Lestari J.24, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang memiliki fasilitas delapan kamar tidur, toilet bagi masing-masing kamar, ruang makan, dapur, ruang bermain, dan perpustakaan.
Lalu, di tahun 2017 diresmikan Rumah Singgah kedua yang berlokasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), di Gedung Pusat Kesehatan Ibu dan Anak (PKIA) Kiara – Lantai 8, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat. Memiliki fasilitas berupa 12 kamar tidur, toilet, ruang makan, dapur, ruang bermain, dan perpustakaan.
Kemudian, untuk rumah singgah yang ketiga diresmikan tahun 2021 berada di luar Pulau Jawa untuk melayani pasien anak dan keluarga di Bali dan sekitarnya. Berlokasi di Jalan Diponegoro, Gang Pertani, Denpasar, Bali, rumah singgah ini memiliki fasilitas 25 kamar tidur, toilet, ruang makan, dapur, ruang bermain, dan perpustakaan.
Caroline juga menerangkan rumah singgah ke empat yang akan dibangun di Kemanggisan, Jakarta Barat ini akan dibangun enam lantai dan memiliki 65 kamar. Ini berarti, Rumah Singgah kali ini lebih besar dibanding yang sebelumnya.
Teks: Hadriani Pudjiarti | Foto : RMHC