Pentas Musikal

Rayakan Kelulusan, Peserta Program Musikal Budaya Gelar Pentas Bertema Perjuangan

Jakarta, KiraniRuang Kreatif Intensif Musikal Budaya (RK IMB), program pelatihan intensif persembahan Indonesia Kaya, telah melahirkan talenta-talenta baru. Para peserta yang terpilih melalui proses seleksi yang ketat, dibimbing langsung oleh para pelatih profesional seperti Pasha Prakasa, Ufa Sofura, Andrea Miranda, Venytha Yoshiantini, Dani Dumadi, Putri Indam Kamila, dan Ayu Gurnitha dalam tiga pilar utama, yakni vokal, tari, dan akting. Dan pada Sabtu, 3 Mei 2025, mereka mempersembahkan naskah orisinil cerita fiksi dengan lagu-lagu karya Ismail Marzuki dan lagu orisinil dari serial Musikal Payung Fantasi.

Selama delapan bulan, para peserta RK IMB mempelajari aspek teknis dalam seni pertunjukan dan mengasah kepekaan terhadap narasi serta pendalaman karakter. Program ini menekankan pentingnya kemampuan bercerita dalam sebuah musikal, serta menunjukkan bagaimana setiap elemen pertunjukan, mulai dari koreografi, akting, hingga musik, saling berpadu untuk menyampaikan pesan secara menyeluruh dan bermakna. Melalui program ini, diharapkan lahir talenta-talenta seni baru untuk meramaikan industri teater musikal, baik di dalam negeri, maupun mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Sejak dibuka pada Juni 2024, ada 254 pendaftar yang kemudian diseleksi 70 orang untuk mengikuti audisi offline dan akhirnya terpilih 45 peserta yang lulus untuk mengikuti kelas yang dimulai pada September 2024 secara gratis. Materi program dibagi menjadi 3 kelas term dimana setiap term diberlakukan minimal nilai yang harus dicapai oleh para peserta. Di akhir program term 3, ada 38 peserta yang berhasil mempertahankan nilai dan berkesempatan menampilkan kemampuannya.

“Ruang Kreatif Intensif Musikal Budaya menjadi program intensif yang mengintegrasikan tiga lini disiplin dalam seni panggung, yang mencakup akting, musik dan tari. Program ini dirancang sebagai program pelatihan jangka panjang sehingga tercipta regenerasi pada pelaku seniman panggung sekaligus menciptakan SDM seni pertunjukan yang tidak hanya bertalenta, tetapi juga siap tampil di panggung nasional hingga internasional,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.

RK IMB juga merupakan bentuk komitmen Indonesia Kaya dalam membangun ekosistem seni pertunjukan yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi di Tanah Air, bahkan menembus panggung bergengsi internasional seperti West End di Inggris.

Naskah orisinil yang dibawakan mengangkat kisah rakyat Indonesia di masa menjelang kemerdekaan, saat semangat perjuangan membara di tengah keterbatasan. Cerita ini bukan hanya soal perjuangan kolektif sebagai bangsa, namun juga tentang perjuangan pribadi: cita-cita, cinta, dan kebutuhan dasar sebagai manusia. Dalam atmosfer yang penuh gejolak, pertunjukan ini menyajikan narasi menyentuh tentang harapan, kehilangan, dan keyakinan akan masa depan yang lebih baik.

Pentaskan Karya Orisinil dan Lagu-lagu Ismail Marzuki

Selama kurang lebih 60 menit, para peserta Ruang Kreatif Intensif Musikal Budaya mempersembahkan karya Ismail Marzuki dan karya orisinil dari Musikal Payung Fantasi, yang dikemas dalam format panggung penuh. Pertunjukan ini menggabungkan elemen akting yang emosional, koreografi yang ekspresif, dan komposisi vokal yang dinamis. Setiap fragmen merepresentasikan konflik batin dan harapan para tokoh dalam menghadapi masa depan di tengah perjuangan kemerdekaan. Panggung dihidupkan dengan transisi cepat antar adegan, permainan cahaya yang menggugah, serta musik yang membalut narasi dengan nuansa nasionalisme dan mimpi personal yang kuat.

Pasha Prakasa, pengarah artistik yang juga salah satu pengajar program RK IMB, mengungkapkan bahwa pementasan kali ini menjadi perwujudan sejauh mana peserta berkembang dalam eksplorasi musikal. “Pertunjukan ini menjadi panggung selebrasi bagi para peserta yang telah menempuh pelatihan intensif yang  tidak hanya berlatih untuk tampil secara teknis, tetapi juga secara emosional. Setup panggung juga dikemas dengan konsep teater sederhana yang memungkinkan terciptanya kedekatan antara pemain dan penonton. Pilihan kostum yang digunakan menggabungkan elemen tradisional mencerminkan semangat zaman perjuangan dengan pendekatan modern. Saya harap cerita yang kuat serta penampilan peserta yang penuh semangat mampu menjadikan panggung ini hidup dengan energi dan emosi,” jelas Pasha.

Teks: Setia | Foto: Galeri Indonesia Kaya