Perempuan di Industri Manufaktur, Kenapa Tidak?

Jakarta, Kirani – Perempuan memiliki posisi strategis di industri manufaktur, bukanlah hal aneh saat ini. Terbukti, Rosleri Yanti berhasil membuktikan sebagai Operation Lead di Mondelez Indonesia Manufaktur dan sekaligus juga membuktikan bahwa perempuan mampu berkarya di bidang teknik manufaktur. 

PT. Mondelez Indonesia Manufacturing yang terletak di Cikarang, Jawa Barat merupakan salah satu pusat produksi kelas dunia yang dimiliki oleh Mondelez International dan memproduksi biskuit favorit masyarakat Indonesia bahkan dunia seperti OREO, Mini Oreo, dan Ritz yang dibuat di Indonesia, oleh SDM Indonesia. 

Selain memenuhi kebutuhan domestik, pabrik OREO di Cikarang sebagian besar melakukan ekspor ke 40 negara lainnya, mencakup pasar di Asia Tenggara, Asia Pasifik dan negara-negara Oceania.

Dalam wawancara eksklusif yang digelar secara daring pada Selasa (4/3), Rosleri berbagi pengalamannya meniti karier di bidang teknik manufaktur serta bagaimana tempatnya bekerja di Mondelez Indonesia berhasil menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi perempuan.

Rosleri Yanti berhasil menduduki Operation Leaddi Mondelez Indonesia Manufaktur dan membuktikan perempuan mampu berkarya di bidang teknik manufaktur. 

Seperti kita tahu, Laporan Kesenjangan Gender dari World Economic Forum mengungkapkan bahwa perempuan hanya mengisi sepertiga kebutuhan tenaga kerja di sektor manufaktur, dengan penurunan hingga 21% di tingkat eksekutif senior. Hal ini menguatkan anggapan bahwa manufaktur adalah dunia yang lebih cocok bagi laki-laki, baik dari segi fisik maupun keseimbangan mental dan emosional yang dibutuhkan di industri ini.

Menurut Rosleri Yanti, anggapan tersebut perlahan mulai berubah, ruang perempuan mulai dibuka seluasnya dan bisa menduduki posisi strategis dalam berkarir.

“Manufaktur tidak hanya soal tenaga fisik, tetapi juga kecerdasan, ketelitian, dan inovasi. Perempuan memiliki keunggulan di banyak aspek seperti multitaskingproblem-solving, hingga pemahaman teknologi. Dengan dukungan yang tepat dari perusahaan, industri ini justru memberikan peluang besar bagi perempuan,” ujarnya.

Kontribusi perempuan di industri manufaktur bukan hanya dalam operasional harian, tetapi juga dalam pengambilan keputusan strategis. Begitu juga di keluarga, peran sentral ibu dalam membeli cemilan yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi anak dan keluarganya. 

“Sebagai contoh, di tim manufaktur Mondelez Indonesia, kami memproduksi produk makanan ringan seperti OREO, Mini Oreo, dan Ritz sangat dipikirkan tentang keunggulannya untuk anak dan keluarga. Nah, hal seperti ini biasanya dilakukan oleh ibu dalam membelinya. Ini menjadi keunggulan tersendiri bagi tim perempuan di manufaktur karena mereka memahami kebiasaan para ibu dalam memilih produk,” jelas Rosleri Yanti

Budaya Keberagaman dan Inklusi

Mondelez Indonesia juga memiliki berbagai program untuk mendukung keseimbangan kehidupan kerja bagi perempuan, salah satunya adalah kebijakan Grow Your Family. Program ini memberikan cuti melahirkan selama tiga bulan ditambah satu bulan kerja fleksibel. 

“Kami ingin memastikan bahwa perempuan bisa kembali bekerja sesuai kesiapan mereka tanpa mengorbankan peran mereka sebagai ibu,” kata Rosleri Yanti.

Mondelez Indonesia memberi ruang bagi perempuan membina karir dari bawah hingga menduduki posisi sangat terbuka luas.

Dengan semakin banyaknya perempuan yang berkiprah di industri manufaktur, diharapkan ke depannya sektor ini semakin inklusif dan berkembang pesat. Mondelez Indonesia percaya bahwa keberagaman adalah kunci inovasi. Dengan terus menciptakan lingkungan kerja di mana perempuan bisa berkembang dan memberikan kontribusi terbaik mereka.

Selain itu, Mondelez Indonesia memiliki kebijakan Diversity & Inclusion untuk merangkul semua karyawan dari berbagai latar belakang yang berbeda dan menetapkan bahwa nilai-nilai tersebut juga diterapkan oleh seluruh karyawan termasuk jajaran pimpinan. 

“Melalui kebijakan ini, para perempuan termasuk para perempuan yang bekerja di pabrik Oreo agar dapat berkarir dengan aman, nyaman, dan dapat menjadi diri mereka sendiri. Kebijakan Diversity & Inclusion, Mondelez Indonesia memberikan kesempatan karir yang sama, dimana karyawan dinilai berdasarkan kompetensi, bukan latar belakang atau gender-nya,” jelas Rosleri

Sebagai bagian dari Mondelez International, PT Mondelez Indonesia Manufacturing bangga berkontribusi dalam ekspor dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami memberdayakan lebih dari 1.500 tenaga kerja Indonesia, dengan rata-rata masa bakti lebih dari 12 tahun. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya menawarkan pekerjaan, tetapi juga membangun karier jangka panjang bagi karyawan,” tutupnya.

Teks : Galuh | Foto : Istimewa