Jakarta, Kirani – Siapa yang bisa menolak kelezatan kuliner khas Nusantara? Bukan hanya rasanya, tetapi juga filosofi dibalik setiap gigitan yang akan membuat kita semakin cinta. Oleh karena itu, melalui kanal YouTube IndonesiaKaya kita disuguhkan tontonan menarik berupa web series Kuliner Indonesia Kaya. Sebuah web series yang senantiasa menghadirkan filosofi, cara, tips memasak, dan mengulik kuliner khas Nusantara yang ditayangkan sejak Jumat (8/4/22) pukul 19.00 WIB.
“Selain kaya akan keragaman budaya dan bahasa, Indonesia juga memiliki kuliner yang tak kalah beragam. Berangkat dari keragaman tersebut kami menghadirkan web series ini untuk menginspirasi dan menambah wawasan para penikmat seni terutama pecinta kuliner sejak 2017. Ada yang unik dari tiga episode terbaru Kuliner Indonesia Kaya di bulan Ramadan 2022 ini. Selain dikemas dengan format dokumenter, masing-masing episode akan mengisahkan kuliner dari kota, Kudus, Yogyakarta, dan juga Cirebon. Kami harap dengan kemasan yang baru Kuliner Indonesia Kaya dapat menjadi solusi hiburan bagi para penikmat seni, terutama pecinta kuliner dan mengetahui sejarah di balik terciptanya hidangan tersebut,” ujarRenitasari Adrian, Program Director www.indonesiakaya.com.
Pada episode pertama, Kuliner Indonesia Kaya mengajak para kita untuk mengitari beberapa kuliner legendaris khas Kudus. Selain dikenal sebagai kota kretek dan batik, Kudus memiliki ragam kuliner menarik seperti jenang, jangklong, garang asem, soto jangkrik, hingga opor sunggingan. Dalam web series yang berdurasi kurang lebih sepuluh menit, pecinta kuliner dimanjakan dengan visualisasi yang menggugah selera dan narasi menarik dari Lentog Tanjung Jasno, Warung Makan Pak H. Sulichan yang menyediakan Nasi Pindang dan Soto Kerbau, dan Sate Kerbau. Para penjual menceritakan bagaimana awal mula mereka berjualan, proses pembuatan, hingga harapan mereka.
Dalam episode kedua yang ditayangkan mulai Jumat (15/4/22) di YouTube IndonesiaKaya, pecinta kuliner diajak mengunjungi ragam kuliner di kota Yogyakarta. Tersohor dengan kebudayaan dan keunikan alamnya, Yogya juga memiliki ragam kuliner klasik seperti gudeg, brongkos, sate klathak, serta kopi joss yang menarik hati banyak wisatawan. Kali ini kita diajak melihat proses pembuatan dan sejarah dari Gudeg Manggar Bu Dullah yang telah mempertahankan cita rasanya lebih dari 20 tahun. Terbuat dari bunga kelapa (manggar), gudeg ini masih dibuat secara tradisional sehingga ada aroma khas dari kayu bakar.
“Gudeg manggar itu dulunya menjadi makanan para raja, makanan yang istimewa dan tidak bisa setiap hari dinikmati orang-orang sehingga gudeg manggar ini menjadi salah satu tujuan kuliner di Yogyakarta, khususnya Bantul. Secara garis besar, bumbu yang digunakan sama. Hanya diproses masaknya yang butuh waktu lebih lama, proses pemanasannya 1 hari 1 malam baru kita berani jual,” terang Wulan, generasi kedua dari Gudeg Manggar Bu Dullah.
Selanjutnya, pecinta kuliner diajak untuk mengintip proses pembuatan Mangut Lele Dapur Asli Mbok Marto, lalu mengunjungi Thiwul Ayu Mbok Sum untuk melihat proses pembuatan Tiwul dan Gatot yang sering dijadikan sebagai oleh-oleh dari Yogyakarta. Episode ketiga dari Kuliner Indonesia Kaya, akan mengulik keragaman Kuliner di kota Cirebon mulai Jumat (22/4/22) di waktu yang sama hanya di kanal YouTube Indonesia Kaya.
“Kuliner Indonesia Kaya merupakan wujud apresiasi dan kekaguman kami akan keberagaman kuliner nusantara. Semoga, selain dapat menjadi solusi untuk menyambut waktu berbuka puasa Ramadan, web series ini dapat menambah wawasan dan menginspirasi para pecinta kuliner untuk senantiasa mencintai dan mencoba ragam kuliner nusantara. Selamat menyaksikan,” tutup Renitasari.
Teks Setia Bekti | Foto Dok. Indonesia Kaya