Tokopedia kartini digital

Kisah Para Kartini Digital di Tokopedia dan TikTok Shop

Jakarta, Kirani – Menyambut Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, Tokopedia dan TikTok Shop mengangkat kisah para perempuan yang berhasil mengembangkan bisnis, bahkan membantu perempuan lain melalui platform e-commerce ini. Mereka adalah para UMKM, creator, dan afiliator.

Bolosego (akun/produk: Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia)

Bolosego didirikan oleh Dyah Laily Fardisa pada tahun 2020 di Yogyakarta, setelah ia terdampak PHK akibat pandemi. Berbekal pengalaman di digital marketing, Dyah memulai usaha kuliner dengan memasarkan oseng mercon secara online. Dengan pengalaman di dunia digital marketing, Dyah fokus membangun brand Bolosego dengan keunikan produk yaitu memilih menu oseng mercon iga sapi dengan cita rasa khas Jogja yang masih jarang ditemui.

Bolosego lahir sejak Dyah menggandeng ibu juru masak legendaris yang sudah tidak berjualan, juga memberdayakan ibu-ibu yang terdampak pandemi, di Desa Bangunrejo, dalam produksi. Setelah berkembang, kini Bolosego memberdayakan sekitar 150 pekerja, separuhnya adalah perempuan, termasuk para ibu muda usia produktif di Desa Bangunrejo.

Dyah dan tim Bolosego

Perjalanan Bolosego yang semakin bertumbuh didorong pula oleh pemanfaatan platform digital. Sekitar 70% omzet online Bolosego berasal dari TikTok Shop by Tokopedia, juga Tokopedia. Bolosego sangat aktif memanfaatkan fitur live shopping, dengan 16 sesi live streaming setiap hari.

Bagi Dyah, Hari Kartini bermakna menjadi perempuan yang kuat dan bahagia, agar bisa menguatkan sesama. Ia berharap semakin banyak perempuan Indonesia berani mengambil peran dalam dunia bisnis tanpa terbatasi status atau stereotip. Dengan semangat pemberdayaan, kejujuran, dan inovasi, Bolosego terus berkembang, menjadi contoh bagaimana UMKM bisa tumbuh besar dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.

Animate (akun/produk: Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia)

Animate adalah brand perawatan kulit dan kecantikan lokal yang didirikan oleh Yunna Mercier pada 2021. Pengalaman pribadi tidak menemukan skincare yang cocok dengan jenis kulitnya, memotivasi Yunna mendirikan Animate. Nama ‘Animate’ yang berarti menghidupkan, dimaknai Yunna untuk menghidupkan kepercayaan diri perempuan yang mendukung berbagai aspek kehidupan perempuan, termasuk perekonomian yang lebih baik.

Menghadirkan skincare yang diformulasikan khusus untuk masing-masing masalah kulit, ini menjadi salah satu keunggulan Animate, karena Yunna percaya bahwa setiap masalah kulit memiliki solusi yang berbeda.

Produk Animate

Sebagian besar bahan baku Animate diproduksi sendiri. Pabrik milik sang suami yang berlokasi di Bogor menjadi tempat lahirnya beragam produk skincare dengan harga terjangkau. Mengikuti tren skincare untuk terus menghadirkan produk yang inovatif, Animate aman bersertifikat BPOM, serta sesuai untuk  perempuan usia 17 tahun hingga para pekerja.

Saat memulai usaha, Yunna mengembangkan produk sendiri dan memasarkannya lewat TikTok Shop karena saat pandemi Covid-19, tren belanja online semakin diminati masyarakat karena praktis dan dapat dilakukan dari rumah. Dengan usaha yang kian berkembang, Animate memberdayakan hingga 800 karyawan dengan 70% karyawan merupakan perempuan yang terbagi ke dua lokasi, yaitu 600 karyawan di pabrik dan 200 karyawan di head office yang berlokasi di Jakarta.

Animate memaksimalkan pemanfaatan fitur live shopping juga terus ditingkatkan dengan sesi live 24 jam setiap hari oleh 12 host secara bergantian serta kolaborasi dengan kreator affiliate. Dampaknya, penjualan di TikTok Shop mencapai miliaran rupiah dan berkontribusi hingga 30% terhadap keseluruhan penjualan online.

Yunna memaknai Hari Kartini sebagai momen untuk mengapresiasi semua perempuan Indonesia karena setiap perempuan memiliki kekuatannya sendiri. Sebagai pemilik usaha, sosok Kartini menjadi panutannya untuk pantang menyerah. Ia juga berpesan kepada Kartini muda agar tidak takut memulai usaha.

Suci Ambar Wati (@suciambarwati25)

Suci Ambar Wati adalah seorang guru sejarah di MAN 1 Yogyakarta yang berhasil mengubah kecintaannya terhadap sejarah menjadi konten edukatif di TikTok. Berbekal latar belakang pendidikan Sejarah dari Universitas Sriwijaya, ia meraih penghargaan “Guru Terinovatif” berkat metode mengajarnya yang kreatif, termasuk memanfaatkan video TikTok sebagai bahan ajar.

Dengan lebih dari 23.000 pengikut, Suci menjadikan platform digital ini sebagai jembatan untuk mendekatkan materi sejarah dengan generasi muda, terutama siswa-siswinya yang berasal dari Gen-Z. Ia menghadirkan sejarah dalam format yang ringan dan menyenangkan, sering kali melalui kisah-kisah dari landmark bersejarah di Yogyakarta dan sekitarnya. Perjalanan ini ia jalani bersama sang suami, yang turut berkontribusi dalam memperkaya narasi-narasi sejarah yang dibawakannya.

Lewat pendekatan personal dan autentik, Suci membuktikan bahwa perempuan juga bisa menjadi suara yang kuat dalam membentuk pemahaman masyarakat tentang warisan budaya dan sejarah bangsa.

Kisah Suci menginspirasi banyak perempuan untuk tidak ragu membagikan pengetahuan dan minat di ruang digital. Melalui kreativitas dan dedikasinya, Suci tidak hanya menghidupkan sejarah, tetapi juga membuka jalan bagi perempuan lain untuk berani berbagi dan menginspirasi.

Amelia Hasanah (@amel_queens)

Amelia Hasanah merupakan ibu rumah tangga dengan satu anak balita saat mulai menjadi kreator affiliate pada 2022. Ia termotivasi menjadi kreator affiliate karena ingin membantu menstabilkan perekonomian keluarga sekaligus menyalurkan hobi di bidang fesyen.

Awalnya, Amel yang memiliki latar belakang pendidikan ekonomi-bisnis, berjualan online dan melakukan live streaming untuk berbagai macam produk, termasuk skincare. Namun, setelah mendapatkan arahan dari agensi, Amel memutuskan fokus pada produk fesyen.

Ketika mulai terjun ke dunia affiliate marketing, Amel menghadapi berbagai tantangan, termasuk membuat konten yang tidak monoton serta menggali kreativitas. Solusinya, Amel rutin melihat berbagai konten yang trending di TikTok untuk menjadi inspirasi. Amel juga menciptakan personal branding dalam gaya berjualan yang berbeda.  Salah satunya menyapa audiens dengan ‘Bunsay’ agar terasa lebih hangat dan akrab.

Membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan menjadi salah satu tantangan. Untuk itu, Amel mengajarkan sang buah hati untuk tenang saat dirinya membuat video atau melakukan live streaming. Yang awalnya dilakukan sendiri, kini Amel memiliki tim khusus yang membantu dengan pembuatan video, live streaming, editing dan media sosial.

Amel bersyukur bisa berkembang dan memiliki ruang untuk berkarier dan memenuhi berbagai kebutuhan keluarga berkat TikTok Shop. Salah satu pencapaian terbesar yang diraihnya yaitu memiliki tabungan pendidikan anak hingga jenjang perguruan tinggi, di samping kendaraan pribadi.

Bagi Amel, pencapaiannya ini tidak terlepas dari konsistensi menjalani profesi yang telah dipilihnya serta dukungan keluarga. Ia berpesan kepada anak muda yang ingin menjadi affiliate agar selalu meluangkan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat.

Amel memaknai Hari Kartini sebagai momen perjuangan perempuan diapresiasi. Dia berpesan agar semua perempuan Indonesia untuk terus berjuang dan tetap kuat.

Teks: Setia Bekti | Foto: Tokopedia dan Tiktok Shop