Istana Hati Anne Avantie – Bag.2

Tak Ada Yang Abadi
Jakarta,Kirani – Dan akhirnya dari sekian banyak pencapaian kehidupan itu, Anne menapaki tahap yang lebih matang lagi dalam pola pikir serta spiritualitasnya. Ada satu rasa bahwa akhirnya semua ini hanyalah titipan Tuhan yang tidak mungkin ia sempurnakan. Sebab kesempurnaan begitu Ilahi buatnya. “Kini, saya tidak lagi meributkan dan menahan diri untuk tidak mengeksplorasi mengenai bagaimana saya berkarya. Penghargaan apa yang didapat,” terangnya.

Sesaat Anne Avantie menarik nafas panjang, kemudian kalimat demi kalimat yang tertata mulai kembali terdengar. Vokal suaranya halus dan lembut. Sungguh mewakili sosoknya yang keibuan. Hal itu juga diperkuat dengan sikapnya yang ngemong layaknya seorang ibu. Tak heran bila oleh banyak orang, ia akrab disapa dengan sebutan bunda Anne. Boleh jadi lantaran sifatnya itu, membuat banyak kiennya rela antri agar dapat ditangani langsung oleh sang bunda. Entah itu saat mencoba kebaya, atau berkonsultasi perihal desainnya.

Setiap hari Sabtu – Minggu secara teratur Anne bertolak dari Semarang ke Jakarta. Dan itu merupakan pilihan yang tidak mudah. Sebab ia harus meninggalkan keluarga tercinta. Menanggalkan sejenak kodratnya sebagai seorang istri, ibu, anak serta nenek bagi cucu-cucunya. Namun karya serta karir membuatnya harus seperti itu. Pada suatu ketika dalam perjalanan yang ditempuhnya dengan menggunakan kereta api, Anne seolah berdialog dengan dirinya. Hati kecilnya bertanya, Anne Avantie kamu mau terus seperti ini? “Melalui perenungan serta pemikiran yang dalam, saya menjawab pertanyaan itu. Pada suatu hari saya harus pulang. Harus kembali bersama-sama bisa beribadah di hari Minggu, dengan suami, anak, cucu dan ibu saya. Itu adalah kebahagian yang tidak bisa dibeli,” ujarnya.

Lalu apa sebenarnya yang membuatnya terus berkarya dan tidak pernah merasa takut bahwa pada suatu hari semuanya akan selesai? “Justru saya sedang mempersiapkan diri bagaimana mundur teratur dengan baik. Oleh karena itu, kini saya tengah mempersiapan planning ke depan bagaimana nanti saya membawa Anne Avantie ini. Bila ditanya, Anne Avantie ini ada regenerasi? Saya jawab tidak ada. Bagaimanapun sebuah kesusksesan itu harus ada akhirnya. Maka Tuhan ciptakan pagi itu, pasti suka tidak suka akan menjadi malam. Begitupun sebaliknya. Namun bukan berarti Anne Avantie akan hilang sama sekali. Konsep saya adalah membuat Anne Aventie menjadi sebuah merek yang tidak selalu menyertakan sosok saya. Buat saya prestasi sejati adalah ketika karya-karya saya ini bisa menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Itu adalah prestasi sejati,” tutupnya.

Teks: Risang Sidi

Foto : Dok. Weddingku