Jakarta, Kirani – ParagonCorp menggelar sesi bincang bertajuk Terang dari Hati dalam rangkaian peringatan Hari Kartini. Sesi ini menghadirkan tujuh sosok perempuan berdaya dari berbagai bidang.
Tujuh sosok hadir dalam ruang kecil nan hangat, mewakili tiap bidang penting yang mendukung perkembangan Ibu Pertiwi di masa depan. Indonesia terbukti memiliki sosok perempuan berdampak di sektor-sektor krusial yang gigih berjuang mewujudkan terang dalam tenang. Tidak sekadar bertumbuh, tapi bertumbuh dengan nilai.
Seperti sosok perempuan pertama, Tien Agustina – Pendidik, Alumni Wardah Inspiring Teacher (WIT). Sebagai alumni WIT 2019 dan seorang pengajar aktif, Tien adalah representasi dari ribuan guru yang terus berinovasi di tengah keterbatasan. Tien juga terus berinovasi dalam dunia pengajaran, untuk menghadirkan media ajar yang efektif bagi murid. Ia telah mematenkan metode pembelajaran videografi melalui board game Sang Legenda yang ia buat, sebuah terobosan kreatif yang mengajak guru untuk menjadi sosok menyenangkan dan menginspirasi bagi murid.
Perempuan kedua yang selalu menjadi inspirasi di dunia diplomasi Indonesia, Mantan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi – UN Secretary-General Special Envoy on Water. Perempuan pintar ini merupakan Menteri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia ini adalah simbol diplomasi yang memanusiakan. Selama masa baktinya, Retno aktif mendorong peran perempuan lebih luas dalam menerangi perdamaian dunia. Kini, sebagai utusan khusus PBB untuk isu air, ia terus menyoroti pentingnya keadilan dan kolaborasi lintas negara untuk keberlanjutan umat manusia.
Perempuan Ketiga, Azalea Ayuningtyas – Co-Founder & Komisaris Du Anyam. Ayu hadir membawa kisah transformasi sosial di wilayah terpencil Indonesia. Aksi nyata Du Anyam berpusat pada pemberdayaan perempuan penganyam di NTT untuk mendapatkan penghasilan, serta meningkatkan martabat dan pengaruh dalam komunitas mereka. Berbasis ekonomi kreatif dan inklusif, Ayu meyakini bahwa perubahan besar untuk negeri, lahir dari tangan-tangan kecil yang bekerja dari hati.

Perempuan spesial keempat adalah Nicky Clara – Disability Womenpreneur & Founder Berdayabareng.com. Lahir dengan keterbatasan fisik dan menggunakan kaki palsu sejak usia satu tahun, Nicky menjelma menjadi pelopor gerakan inklusif melalui berbagai inisiatif sosial, termasuk Berdayabareng. Dedikasinya menciptakan akses pendidikan dan ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas, perempuan, dan pemuda di Indonesia Timur menjadikannya simbol ketangguhan yang tidak menyerah oleh batas fisik.
Perempuan kelima adalah Najeela Shihab – Pendidik, Founder Sekolah Cikal & Semua Murid Semua Guru. Sebagai figur utama reformasi pendidikan di Indonesia, Najeela atau akrab disapa Ela, konsisten mendorong pendekatan pendidikan berbasis kolaborasi dan keberagaman. Melalui Sekolah Cikal dan gerakan Semua Murid Semua Guru, ia memperjuangkan sistem pendidikan yang memanusiakan anak dan guru. Penghargaan global yang ia terima memperkuat kontribusinya bagi pendidikan Indonesia.
Keenam adalah Gina S. Noer – Sineas & Pendiri Wahana Kreatif. Gina adalah sineas perempuan yang memberi ruang bagi narasi-narasi perempuan dalam perfilman Indonesia. Melalui karya-karyanya seperti Dua Garis Biru dan Like & Share, ia membuka percakapan publik tentang pengalaman perempuan dan keluarga dengan sensitivitas sosial yang tinggi. Di balik lensa, Gina berusaha membangun ruang hangat bagi kisah-kisah perempuan.
Sosok ketujuh menjadi inspirasi adalah Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa – Guru Besar FK Unair & Aktivis Kesehatan Komunitas Prof. Cita adalah sosok ilmuwan sekaligus pelayan masyarakat. Di balik gelar akademiknya, ia aktif dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, khususnya perempuan dan anak-anak. Ia percaya bahwa kesehatan bukan hanya soal fisik, tapi juga cinta, keteladanan, dan keberlanjutan.
Melalui Terang dari Hati, ParagonCorp ingin merayakan narasi perempuan yang lahir dari keberanian untuk mencintai, ketulusan untuk berbagi, dan kekuatan untuk mengubah. Ketujuh narasumber ini hadir tidak hanya sebagai pembicara, tetapi sebagai simbol semangat yang menyala dan memantik aksi.
“Kami percaya, setiap perempuan memiliki terang dalam dirinya. Ketika mereka diberi ruang untuk bersinar, mereka tidak hanya menerangi dirinya, tetapi juga komunitas dan masa depan bangsa,” ujar Husna Sani Razanah, perwakilan Corporate Communication and Employer Branding Lead ParagonCorp.
Melalui semangat yang dibawa dalam acara Terang dari Hati di momen Hari Kartini ini, ParagonCorp akan terus berkomitmen menghadirkan ruang-ruang pemberdayaan perempuan di berbagai bidang untuk dapat mengambil peran lebih untuk Ibu Pertiwi.
Teks : Galuh | Foto : Istimewa