Jakarta, Kirani – Di era tahun 90an ada film kartun yang disukai anak-anak, Richie Rich, seorang anak pengusaha miliarder kaya yang memiliki kekayaan tak terbatas hingga hidupnya terjamin, aman dan nyaman. Film Richie Rich ini juga pernah menjadi film layar lebar yang diperankan oleh Macaulay Culkin, aktor cilik pemeran film Home Alone.
Di dunia nyata belakangan ini dikejutkan dengan berita seorang anak miliarder, yaitu Elaine Low yang baru saja menerima hibah kekayaan dari Sang Ayah. Ya, Raja batu bara Low Tuck Kwong, Ayah Elaine mengalihkan 22 persen kepemilikan sahamnya di PT Bayan Resources Tbk (BYAN) kepada Elaine Low, si anak bungsunya.
Low Tuck Kwong merupakan orang terkaya nomor 3 di Indonesia. Forbes mencatat kekayaannya kini menyentuh US$24,3 miliar atau setara Rp376 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.495 per dolar AS.
“Dato’ Low Tuck Kwong sebagai ayah berkeinginan untuk mengalihkan (menghibahkan) sebagian saham-sahamnya kepada anaknya yang bernama Elaine Low dengan tujuan perencanaan suksesi jangka panjang keluarga,” kata Sekretaris Perusahaan Bayan Resources Jenny Quantero seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (29/8). Dan hibah hibah ini dilatarbelakangi hubungan keluarga antara orang tua dan anak.
Kini, Elaine menggenggam 7,33 miliar saham BYAN dengan nilai Rp123,75 triliun, wow sebuah kekayaan yang jumlahnya sangat fantastis!
Elaine Low terlahir sebagai putri bungsu dari Low Tuck Kwong, yang merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan website The Farrer Park Company, bisnis penyumbang harta kekayaan terbesar keluarga Low Tuck Kwong yang bergerak di sektor kesehatan dan gaya hidup.
Melansir dari situs Manhattan.sg Elaine Low mempunyai riwayat pendidikan yang cukup mentereng. Diketahui Elaine lulus dengan gelar Magister Kebijakan Publik di tahun 2014 dari Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore.
Manhattan Resources Limited mengumumkan bahwa Elaine Low diangkat menjadi bagian dari Dewan Direksi. Pada tanggal 24 April 2017, Elaine Low diangkat kembali menjadi direktur non-eksekutif dan non-independen.
Elaine juga pernah tergabung dalam asosiasi akuntan profesional dan anggota Institute of Singapore Chartered Accountants.
Karier Panjang Elaine Low
Perempuan yang tergabung dalam afiliasi asosiasi akuntan profesional dan anggota dari Institute of Singapore Chartered Accountants ini bisa dibilang yang mengendalikan Farrer Park Hospital dan One Farrer Hotel berstandar bintang lima Singapura.
Dan dengan latar belakang pendidikan yang mendukung, membuat Elaine dipercaya memimpin perusahaan spesialis medis dan perhotelan swasta ternama, juga pernah menjabat beberapa posisi strategis.
“Kami kebetulan mengenal tim di balik TFPC, yang terdiri dari beberapa dokter keluarga saya, dan kami percaya bahwa mereka memiliki filosofi dan pendekatan yang tepat dalam memajukan proyek,” kata Elaine kepada Tatler Asia pada Rabu, 3 Maret 2023 lalu, saat bercerita soal konsep penggabungan antara hotel dan rumah sakit dalam satu kompleks itu.
Kemudian selain bertanggung jawab di perusahaan Farrer Park, Elaine menjadi investor utama di Seax Group, penyedia infrastruktur dan konektivitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berbasis di Singapura.
Elaine juga duduk di dewan direksi di berbagai perusahaan Seax, sebuah perusahaan provider IT Asia Tenggara yang telah menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan teknologi dunia. Di Perusahaan ini Elaine mengawasi kepentingan keluarga.
Perempuan berambut pendek ini juga tercatat memegang beberapa jabatan direktur di industri medis, pendidikan, dan energi.
Kemudian, Elaine juga sempat menjabat Direktur Eksekutif Metis Energy yang dulunya perusahaan bernama Manhattan Resources, perusahaan sektor energi terbarukan.
Hingga kini, Elaine bersama kakaknya Low Yi Ngo dan Sang Ayah masih berstatus pengendali dan penerima manfaat terbesar dengan porsi kepemilikan 34 persenatas Kaiyi Investment Pte Ltd dan Energy Resource Investment Pte Ltd. Adapun kedua perusahaan ini merupakan investor terbesar Metis Energy dengan total kepemilikan 61,63 persen saham.
Elaine juga tercatat mengisi berbagai posisi di anak perusahaan BYAN seperti PT Kariangau Power, PT Dermaga Perkasapratama, dan entitas BYAN di Singapura seperti Seax Global Pte Ltd, Singxin Resources Pte Ltd, dan Onward Capital Pte Ltd.
Menariknya, pada tahun 2011 lalu, nama Elaine menarik perhatian saat Jepang dilanda bencana gempa dan tsunami. Meski saat itu usianya masih terbilang muda, 24 tahun, namun sikap sosial yang dilakukannya menuai perhatian.
Ya, saat itu Elaine menyumbang 1 juta dollar Singapura atau Rp 6,8 miliar untuk Negeri Matahari Terbit. Cek 1 juta dollar Singapura tersebut diserahkan Elaine pada Rabu, 16 Maret 2011 kepada Duta Besar Jepang untuk Singapura Yoichi Suzuki. Sumbangan itu merupakan jumlah terbesar yang diterima Duta Besar Jepang.
“Keluarga saya dan saya merasa itu merupakan bencana yang dan kami ingin mengulurkan bantuan,” ujar Elaine Low.
Teks: Hadriani Pudjiarti| Foto utama: YouTube Lee Kuan Yew School of Public Policy