Jakarta, Kirani – Para tujuh jenama dan desainer kebanggaan Indonesia tampil di ajang New York Fashion Week (NYFW) yang merupakan bagian dari Indonesia Now pada tanggal 13 Februari 2023 mendatang.
Buttonscarves Beauty mempresentasikan karyanya dengan dukungan KAMI, Zeta Privé, Anggia Mawardi, Lenny Hartono, Nada Puspita dan Ayu Dyah Andari x BT Batik Trusmi. Selain beberapa brand yang mendukungnya, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang juga turut andil.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Kementerian Perdangangan pada 31 Januari 2023 lalu, menjelaskan keterlibatan 7 brand dan desainer yang akan tampil di New York Fashion Week, seperti Buttonscarves, KAMI., Zeta Privé, Anggia Mawardi, Lenny Hartono, Nada Puspita dan Ayu Dyah Andari x BT Batik Trusmi masing-masing akan mempersembahkan koleksi yang terdiri dari 10 look.
“Tampil menjadi official beauty partner untuk 7 jenama dan designer Indonesia pada ajang New York Fashion Week Fall/Winter 2023, merupakan suatu kebanggaan bagi Buttonscarves Beauty. Hal ini membuktikan bahwa Buttonscarves Beauty siap untuk mendukung industri fashion dan beauty, khususnya di panggung mode internasional,” ujar Kanya Hapsari selaku Marketing Director dari Buttonscarves Beauty.
Para 7 Jenama dan Desainer Indonesia di NYFW
Terinspirasi dengan warna-warna musim gugur yang dipadukan dengan vibrant color, Buttonscarves Beauty memperkenalkan Popping Autumn. Look ini memiliki karakter yang soft namun fresh dengan menggunakan warna-warna pink, peach, cream, dan coklat. Di panggung NYFW Fall/Winter 2023, Buttonscarves Beauty merepresentasikan karakter makeup yang anggun dan fresh yang dapat digunakan untuk sehari-hari. Sebagai pendatang baru di brand kecantikan, Buttonscarves Beauty telah banyak mencuri perhatian beauty enthusiast sebagai brand lokal dengan produk yang berkualitas.
Kekayaan lokal di Indonesia yaitu Kain Tapis Lampung, menjadi pilihan KAMI untuk menampilkan Charaka pada gelaran NYFW. Garisnya yang bersih dan rapi membentuk siluet dengan pendekatan modern. Ditambah pada asalnya, Kain Tapis disakralkan karena berhubungan dengan kehidupan, baik lingkungan maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Karenanya, pola Charaka terinspirasi dari kehidupan sekitar.
Zeta Privé mengusung tema The Talking Point yang akan dibawa ke New York Fashion Week 2023. Koleksi yang ditampilkan merupakan pakaian wanita bernuansa modest wear yang elegan, modern dan siap pakai yang menjadi spirit American Style. Sentuhan palet warna soft namun versatiles seperti palet cream, gossamer pink, harbour blue, basil dan innuendo. Koleksi ini juga hadir lebih bold dengan aplikasi aksesoris bernuansa hitam dengan design ikon kota New York. Dalam koleksi ini warna hitam menjadi penanda peralihan style dari tiap sequence koleksi.
Brand AM milik perempuan asal Bandung, Anggiasari yang konsisten mengusung konsep sustainable yang mempunyai strategi konsep recycle sebagai Brand DNAnya. Anggia menggunakan sisa denim dari garmen lokal Indonesia atau produk denim yang over stock, reject atau cacat produk. Lalu dikombinasikan dengan bahan yang aman terhadap lingkungan, nyaman pada kulit yang mengandung katun 85 – 100%.
AM akan berkolaborasi dengan Boolao, brand yang sama-sama mengusung Konsep Sustainable pada Brand DNAnya. Boolao mengusung konsep “Shibori on Ecoprint textiles” merupakan perpaduan teknik antara pewarna alami ecoprint dan tiedye dengan desain otentik pada berbagai bahan sutera.
Tenun Songket menjadi pilihan Lenny Hartono yang mengusung Song(s) of Archipelago. Koleksi ini memadukan Songket dari Bali dengan kain berwarna kebumian sebagai tema utama yang ditampilkan. Jenis Songket yang digunakan khusus adalah Songket Sidemen, yang berasal dari desa Sidemen di Bali, Indonesia. Tenun dalam Songket ini memilki motif yang disebut Patra Sari, yaitu pola botani (bunga) yang biasa digunakan untuk menghiasi bangunan khas Bali. Bagian dari koleksi ini akan ditampilkan bersama dengan perhiasan yang juga bagian dari koleksi terbaru karya Lenny Hartono dengan gaun malam yang menawan.
Nada Puspita akan memamerkan busana dengan tema A Breath of Modesty. Koleksi spesial ini menampilkan modest styles, dengan sentuhan desain feminin dan klasik, yang membuat koleksi ini terlihat semakin elegan dan anggun. Koleksi ini hadir dalam total 10 looks dengan beberapa artikel, mulai dari shirt dress, wide-leg trousers, flared skirt, cardigan, hingga statement dress. Koleksi ini juga dihiasi dengan berbagai macam aksen yang dapat menambah kesan feminin, seperti pleated accents, puff sleeves, dan dramatic ruffles. Untuk pemilihan warna, sekitar warna yang tak lekang oleh waktu, seperti soft pink, warm neutrals, dan midnight blue. Koleksi ini juga terbuat dari kombinasi beberapa bahan, seperti organza, sateen, dan tile, yang memperkuat kesan klasik dari koleksi ini tersendiri.
Bersama BT Batik Trusmi, Ayu Dyah Andari menampilkan Basundari : Kala di Wedari, memilih motif floral dalam batik Mega Mendung. Istilah frase kuno yang berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawi Kuna, Basundari memiliki arti disini di antara bunga-bunga di bumi.. Hal tersebut terinspirasi dari sifat sejati perempuan Indonesia yang memilii semangat tinggi untuk mengabdikan diri bagi diri, keluarga dan tanah airnya.
Wanita mendukung wanita, menjadi sebuah ajakan sesama pengrajin dan pembatik, mereka bersama-sama membuat Karya Seni bertema Bumi. Batik yang berbahan dasar kain kemudian dirancang dengan menonjolkan tiga unsur bumi: tanah, air, dan udara. Dengan cara lain, proses di balik pembuatan karya-karya ini juga melafalkan kerja keras akan selalu terbayar di akhir.
Teks : Galuh.R/ Foto : Buttonscarves