Yuk, Susuri Kota Ramah Pejalan Kaki di Indonesia

Jakarta, Kirani Berwisata sambil berjalan kaki, menikmati keindahan kota yang kita kunjungi. Asik bukan? Di Indonesia saja ternyata cukup banyak lho kota-kota yang ramah pejalan kaki.

 

Berjalan kaki adalah salah satu hal yang mengasikkan untuk dilakukan saat Anda tengah melakukan perjalanan wisata atau travelling ke kota-kota manapun di berbagai penjuru dunia. Dengan berjalan kaki, Anda dapat mengeksplor lebih jauh apa saja yang ada di kota-kota yang Anda kunjungi.

 

Memang benar beberapa penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang paling malas berjalan kaki. Dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Stanford, Amerika Serikat, penelitian yang melibatkan 700.000 sample dari seluruh dunia. Hasil penelitian menunjukkan orang Indonesia hanya berjalan 3.513 langkah setiap harinya. Hanya sekitar separuh dari masyarakat Hongkong yang berjalan 6.880 langkah setiap harinya. Akan tetapi percayalah,  perjalanan Anda akanlebih mengasikkan bila Anda mau meluangkan waktu berjalan kaki. Toh hanya beberapa hari saja perjalanan ini Anda lakukan.

 

Akan tetapi,  tentu saja ada beberapa hal pendukung agar kegiatan berjalan kaki tersebut terasa lebih nyaman dan mengasikkan, seperti jalanan yang teduh, trotoar atau pedestrian yang lebar, akses yang mudah menuju transportasi umum, juga akses mudah bagi pejalan kaki untuk memasuki bangunan tertentu.

 

Jam Gadang di Bukittinggi

 

Beberapa kota di luar negeri, seperti di Jepang atau di negara-negara Eropa dikenal sebagai kota yang ramah bagi para pejalan kaki. Sebenarnya, di Indonesia juga sudah ada lho beberapa kota yang ramah  bagi pejalan kaki. Dan bila Anda berwisata ke kota-kota tersebut, sayang tentunya untuk melewatkan begitu saja  kesempatan mengeksplorasi kota-kota tersebut. Mau tahu kota mana saja di Indonesia yang ramah bagi pejalan kaki? Yuk, kita simak.

 

1. Bukittinggi

 

Berlokasi di Sumatera Barat, Bukittinggi merupakan kota yang terkenal akan Jam Gadangnya, yang disebut-sebut mirip dengan Big Ben di London. Wilayah kota Bukittinggi memang tidak terlalu besar, akan tetapi kebanyakan wisatawan yang mengunjungi Sumatera Barat selalu menjadikan kota yang memiliki cuaca sejuk ini sebagai destinasi wisata. Para agen perjalanan setempat pun merekomendasikan wisatawan untuk menjelajahi kota ini sambil berjalan kaki.

 

Ada beberapa tempat menarik yang bisa Anda kunjungi saat berada di Bukittinggi, seperti Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Benteng Fort de Kock, Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, ataupun melakukan tur kuliner di Pasar Atas dan Pasar Bawah melewati Janjang Ampek Puluah yang menghubungkan dua pasar tersebut.

 

2.Jambi

 

Masih di Pulau Sumatera, kota terbaik ramah pejalan kaki lainnya adalah Jambi. Jambi memiliki jembatan khusus pejalan kaki sepanjang 530 meter yang terbentang di atas Sungai Batanghari. Jembatan berbentuk huruf ‘S’ ini  menjadi  salah satu kawasan pedestrian terbaik versi Friedrich Naumann-Stiftung Untuk Kebebasan (FNF) Indonesia. Di ujung jembatan terdapat sebuah menara bernama Gentala Arasy, yang merupakan  museum sejarah perkembangan Islam di Jambi. Di sisi jembatan terdapat pusat jajanan yang membuat jembatan ini ramai dikunjungi oleh wisatawan, terutama pada sore hari saat mereka berwisata kuliner samba lmeninkmati pemandangan indah tenggelamnya matahari senja.

 

Alun-alun kota Malang

 

3.Malang

 

Sebagai salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur, Kota Malang memiliki beberapa lokasi ayng ramah bagi pejalan kaki. Kota dengan udara yang cukup seuk ini juga memiliki beberapa gedung peninggalan Belanda yang tak hanya cantik tetapi tentu saja instagramable, salah satunya adalah Ijen Bouleard. Merupakan jalur hijau yang di sisinya ditanamai bougenville, rumah-rumah di sekitar jalan ini juga dilengkapi taman untuk membatasi rumah dengan jalur pejalan kaki. Beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi di kawasan ini adalah Museum Brawijaya, juga Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang. Tak jauh dari kawasan Ijen, Anda juga bisa berjalan santai di Alun-Alun Merdeka, Masjid Agung, dan jangan lupa mampir di Toko Oen untuk wisata kuliner.

 

4.Semarang

 

Semarang  telah mulai melakukan program penataan kawasan pusat kota dengan mengandalkan trotoar sekaligus menambahkan street furniture (pelengkap jalan) seperti pot bunga, kursi, dan lampu. Beberapa ruas trotoar bahkan dilengkapi dengan ornamen bola-bola sehingga menambah cantik tampilan kota. Saat ini, beberapa trotoar di Jalan Veteran, Jalan Diponegoro, Jalan Madukoro, juga Jalan Imam Bonjol dapat Anda susuri sambil  menjelajahi pusat Kota Lumpia ini. Menurut rencana, kota ini akan terus mempercantik setiap sudut trotoar guna membuat nyaman warga maupun wisatawan.

 

5.Solo

 

Memiliki tagline ‘Spirit of Java’, siapapun yang berkunjung ke Solo akan merasakan budaya Jawa yang begitu kental. Masyarakat yang santun, juga kota yang berbudaya menjadi magnet dari kota asal Presiden Joko Widodo ini. Salah satu yang menarik di kota ini adalah jalur pejalan kaki yang terdapat di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Jalur sepanjang 3,5 kilometer tersebut begitu rindang dinaungi pepohonan di sisi kanan dan kiri. Membuat nyaman siapapun yang berjalan kaki di sepanjang jalan ini. Bahkan tak jarang wisatawan tak menyadari telah berjalan cukup jauh karena begitu menikmati pedestrian ini.

 

Tak hanya itu, di sepanjang jalur utama tersebut terdapat beberapa tempat wisata menarik seperti  Museum Batik Danar Hadi, Taman Sriwedari, serta Loji Gandrung yang merupakan rumah dinas Walikota Solo.

 

Jalan Malioboro di Yogyakarta

 

6.Surabaya

Surabaya merupakan salah satu kota yang memadukan warisan budaya kolonial dengan bangunan pencakar langit modern. Sejumlah taman dibangun di kota Pahlawan ini dan diisi dengan ragam pepohonan untuk meredam polusi kendaraan. Trotoar pun telah dibuat semakin nyaman untuk warga maupun wisatawan yang hendak berjalan kaki. Anda bahkan bisa berjalan kaki di sepanjang Kota Tua Surabaya, lanjut ke Jembatan Merah hingga Tugu Pahlawan.

 

7. Yogyakarta

Sulit rasanya untuk tidak memasukkan Yogyakarta sebagai kota ramah pejalan kaki. Sebelum kota-kota lain memulai, Yogyakarta telah memiliki area yang begitu nyaman untuk dinikmati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Sepanjang jalan Malioboro, sebagai salah satu ikon kota Yogyakarta, merupakan area yang nyaman untuk disusuri sambil berjalan kaki baik di sepanjang trotoar maupun di jalan-jalan sekundernya. Kantung-kantung parkir yang ada pun telah ditata rapi sehingga tidak lagi menutupi trotoar.

 

Bahkan bila Anda tipe orang yang sanggup berjalan jauh, Anda bisa melanjutkan berjalan kaki dari Malioboro hingga ke kawasan Kraton atau Tamansari. Semua kenyamanan tersebut masih ditambah dengan keramahan masyarakat Yogyakarta yang membuat setiap wisatawan merasa diterima dengan baik di kota ini.

 

 

Teks : Setia Bekti | Foto : Dok. Istimewa