Jakarta, Kirani – Salah satu platform komunikasi dengan jumlah pengguna terbesar adalah Telegram, yang kini memiliki jumlah pengguna aktif lebih dari 700 juta.
Berbeda dengan platform lainnya, Telegram memberikan kemudahan untuk mengintegrasikan dengan sistem aplikasi eksternal lainnya, sehingga memungkinkan penggunanya untuk membangun solusi monetisasi bagi pemilik channel dengan menciptakan konten bagi para pengguna.
Mendukung hal tersebut, Yandex, salah satu perusahaan teknologi terdepan Eropa, menghadirkan fitur terbarunya untuk melakukan penempatan iklan melalui channel Telegram. Hal ini membuka peluang bagi para pemilik Telegram Channel untuk menghasilkan pendapatan dari iklan dalam konten mereka.
Anton Skornyakov, Head of Service Yandex Ad Tech menjelaskan, fitur terkini dari Yandex ini memberikan kesempatan baru bagi para pengiklan dan pemilik Telegram Channel untuk mendapatkan pemasukan dari iklan.
“Mengingat popularitas Telegram di Indonesia, kini pengiklan dapat berinteraksi dengan lebih tepat sasaran kepada calon pelanggannya. Dengan penghasilan melalui iklan ini, para pemilik Telegram Channel juga dapat mengembangkan channel-nya agar lebih baik lagi,” ujar Anton pada Jumat (14/7/2023).
Mengacu kepada keahlian Yandex dalam targeted advertising yakni bentuk iklan online yang berfokus pada sifat, minat, dan preferensi tertentu dari konsumen, Yandex juga telah mengadaptasi solusi teknologi yang dimilikinya untuk layanan messaging dari Telegram.
Dengan menggunakan algoritma canggih, Yandex dapat melakukan lelang, mengevaluasi penawaran tertinggi, dan memprediksi probabilitas click-through. Bahkan Yandex pun berani memastikan bahwa setiap promosi yang dilakukan akan menjadi yang paling efektif. Integrasi ini memberikan sebuah sistem yang transparan, adil, dan hanya membayar berdasarkan setiap klik yang terjadi kepada para pemasang iklan.
Integrasi ini juga menghilangkan kebutuhan akan pemilihan channel secara manual karena jaringan neural Yandex akan mempertimbangkan tema channel serta mencari iklan yang paling sesuai dengan minat penggunanya. Proses automasi ini dapat menghemat waktu dan tenaga untuk para pemilik channel dan pengiklan, serta memberi kemudahan bagi mereka untuk dapat fokus pada penyampaian konten yang memikat guna mencapai target konsumennya dengan efektif.
Postingan promosi akan ditempatkan oleh bot yang dikembangkan oleh Yandex dengan hanya memerlukan akses untuk mempublikasikan pesan. Para pemilik channel mempunyai kontrol penuh dalam mengatur seberapa sering dan waktu yang tepat untuk tampilan iklan promosi tersebut. Bahkan para channel dengan topik yang sangat spesifik pun atau baru mencapai popularitasnya dan dapat menghasilkan pemasukan tambahan melalui kesempatan beriklan ini.
Yandex saat ini sudah menerima berbagai tawaran untuk berpartisipasi dalam tahap uji coba dari para pemilik channel dan pengiklan. Telegram Channel yang dapat ikut serta harus memiliki minimal dua ribu pelanggan dan kontennya harus memenuhi syarat serta ketentuan yang berlaku dari Yandex Advertising Network (YAN).
Saat ini ada lebih dari 350.000 pemasang iklan yang menggunakan Yandex Advertising Network dan angka impresif 4,5 milyar pemasang iklan harian. Yandex juga menawarkan solusi beriklan yang komprehensif di 50 negara di seluruh dunia termasuk di Tiongkok, Turki, dan Uni Emirat Arab.
Teks: Setia | Foto: dok. Yandex