Bandung, Kirani – Paduan unsur modern digabungkan dengan inovasi dan seni memberikan sentuhan tersendiri pada guratan batik di kain Viscose.
Letak Indonesia yang dilewati oleh garis khatulistiwa, membuat kita menjadi salah satu negara dengan iklim tropis di dunia. Tidak heran jika terik matahari lebih terasa mendominasi di udara, bahkan ketika musim hujan sekalipun.
Hal ini mendasari Catalia Batik untuk mendesain fesyennya dengan ringan dan nyaman. Tropical mild, merupakan sebuah karya Batik Pekalongan yang mengutamakan inovasi, seni dan budaya yang dituangkan pada kain viscose.
Paduan warna-warna alam terasa begitu pas, sehingga menampilkan kesan eksklusif pada pemakainya. Desain simpel dan menarik terlihat pada garis-garis rancangan yang ditampilkan Catalia Batik ini.
“Kami mendesain dengan simpel dan elegan, sehingga tidak memberatkan bagi pemakainya. Material yang digunakan kami sesuaikan iklim yang ada di Indonesia. Jenis kain viscose yang kami gunakan karena ringan dan lembut,” kata Ardiansyah, founder dari Catalia Batik saat jumpa pers hari kedua Fashionality Modest APPMI 2022.
Jenis Kain Viscose memang pilihan bagus bagi desainer, karena bahan ini sangat ringan dan hasil akhir saat menjadi gaun terlihat berkilau dengan tekstur lembut. Tak heran kain ini memberikan kesan mewah bagi si pemakainya.
Viscose adalah jenis kain rayon semi-sintetis yang terbuat dari pulp kayu yang digunakan sebagai pengganti sutra, karena memiliki drape dan kesan halus yang mirip dengan bahan mewah. Istilah viscose mengacu secara khusus pada larutan pulp kayu yang diubah menjadi kain.
Bahan viscose adalah serat alami yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Prancis pada akhir abad ke-19. Sebelum dia, orang Inggris Robert Hook mencoba membuat bahan jenis ini.
Produksi massal bahan diluncurkan pada abad XX, saat itulah kanvas viscose menjadi sangat populer karena sifatnya yang universal.
Teks : Galuh Foto : APPMI Bandung.