Jakarta, Kirani – Perancang muda berbakat, Ernesto Abram sudah menorehkan perjalanan kariernya selama satu dekade, yaitu sejak 2014. Perancang yang biasa disapa Ernesto ini kembali menghadirkan karya-karyanya yang luar biasa bertajuk “Spirit of Revival” di panggung Jakarta Fashion Food and Festival (JF3) pada hari Minggu (28/7) di Summarecon Mall Kelapa Gading.
Ernesto memulai kariernya sebagai asisten desainer kenamaan Indonesia dan bekerja di beberapa rumah mode ternama. Tentu saja, pengalaman ini diperkuat dengan perannya sebagai desainer sekaligus merchandiser di berbagai industri garmen besar dan brand retail tanah air.
Selain aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi mode di awal kariernya, Ernesto juga berhasil meraih berbagai prestasi membanggakan. Tak heran, hal inilah yang membentuknya menjadi sosok yang giat dan bersemangat dalam memajukan industri mode Indonesia.
Pada JF3 kali ini, Ernesto bekerja sama dengan Amero Jewellery menampilkan produk-produk terbaik dari Amero Jewellery. Sejak berdiri tahun 2014, Amero Jewellery terus berinovasi di desain perhiasan yang popular, kilau cahaya yang cantik, finishing yang excellent dan menggunakan emas dengan grade yang tinggi.
Diakui Ernesto, bahwa Amero Jewellery memiliki karakter pesona yang unik dan luas bagi masing-masing kategori produknya. Maka, seperti diakui oleh beberapa pelanggan perhiasan ini yang merasa puas dan sangat terpikat dengan detail perhiasan yang memiliki sentuhan keunikan dan sisi personality.
Warisan Seni Budaya Indonesia dan Mendukung UMKM Lokal
Ernesto menjelaskan, terinspirasi dari sejarah besar bangsa Indonesia, seperti kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan semangat proklamasi, maka dia berusaha mengembalikan kejayaan budaya bangsa melalui desain-desainnya. Ernesto mengangkat warisan seni budaya Indonesia dan mendukung UMKM lokal dengan menciptakan produk eksklusif yang setara dengan produk branded.
Dan dalam koleksi “Spirit of Revival”, Ernesto menggabungkan estetika klasik dengan sentuhan modern. Dia menggunakan material kontras seperti tulle, kulit sintetis ringan, chiffon, organza, dan jacquard untuk menciptakan harmoni yang menawan dalam setiap desainnya.
Koleksinya ini merupakan kelanjutan dari tema sebelumnya, dengan nuansa lebih berwarna dan semangat kebangkitan, terutama setelah industri fashion menghadapi tantangan berat akibat pandemi.
“Saya selalu menggunakan simbol kebangkitan dalam setiap karya saya. Tema ‘Spirit of Revival’ ini sangat berarti bagi saya, terutama setelah melewati berbagai proses dan tantangan dalam industri fashion,” ungkap Ernesto.
Ernesto menegaskan, koleksinya ini mencerminkan semangat kebangkitan dan harapan, mengajak semuanya untuk bangkit dan terus maju. “Saya percaya semangat kebangkitan itu akan mengajak dan melibatkan banyak pihak untuk terus berproses dan menuai kesuksesan,” kata dia.
Dengan mengangkat tekstur budaya Indonesia dan kerajinan tangan pengrajin lokal, Ernesto menegaskan kekayaan budaya bangsa yang patut dibanggakan.
“Bangsa kita memiliki banyak kekayaan budaya dan kerajinan tangan yang luar biasa. Saat ini, kita harus bangga dan mendukung produk-produk lokal yang memiliki nilai seni tinggi,” tambahnya.
“Pada sekitar 40 koleksi saya kali ini menyajikan pengalaman fashion yang memukau dan inspiratif,” kata Ernesto. Alumni LPTB Susan Budihardjo yang telah tampil di berbagai panggung busana bergengsi dan terus menginspirasi dengan koleksi-koleksinya yang inovatif.
Teks : Hadriani Pudjiarti | Foto : Dok JF3