Jakarta, Kirani – Marlena menyegerakan menutup kios buah “Segarku” di kawasan Matraman, Jakarta Timur. Senja itu, dengan terburu-buru wanita asal Betawi ini membereskan kegiatan mata pencariannya untuk pulang cepat.
“Mulai hari ini (27 Desember 2022) saya mesti tutup warung sebelum jam lima karena sinetron kesayangan, Si Doel The Series mulai tayang di televisi, RCTI,” kata wanita yang sudah lima belas tahun berprofesi sebagai pedagang buah pada akhir Desember lalu.
Menurut Lena, sapaannya, waktu sinetron ini tayang di layar kaca mulai 27 Desember pada pukul enam sore. “Ya, saya dan teman-teman, para emak-emak enggak mau ketinggalan cerita seru Si Doel. Ini sinetron kesayangan dari saya remaja sampai sekarang sudah punya cucu. Di pengajian dan pertemuan, suka membahas jalan ceritanya, jadi mesti nonton biar enggak ketinggalan,” ungkapnya panjang lebar blak-blakan dengan logat Betawi yang kental.
Lain lagi dengan Arie, ibu dua anak yang berprofesi sebagai guru senam. Sejak sinetron Si Doel The Series ditayangkan di televisi dia pun mengubah jadwal mengajar senamnya yang awalnya pukul empat sampai enam sore, dimajukan jadi pukul tiga sampai lima sore. “Saya tim Sarah, dan sinetron ini adalah perjalanan panjang yang sangat sayang kalau dilewatkan. Makanya, saya mengatur ketat waktu mengajar demi sinetron ini,” cerita Arie.
Nenek Waqiah, 70 tahun tidak mau ketinggalan. Ketika diberitahu cucunya, sinetron Si Doel diputar lagi di televisi dengan jalan cerita baru melanjutkan dari versi layer lebarnya, nenek ini pun mengatur waktu shalat Magribnya pada saat sinetron ini jeda iklan. “Sayang dong kalau kelewatan, biar kata cucu saya bisa nonton di media sosial Tik Tok atau You Tube, berbeda dong rasanya dengan menonton pas ditayangin di televisi,” imbuh nenek yang pensiunan Departemen Dalam Negeri ini.
Si Doel The Series Adalah Penantian, Harapan dan Kebahagiaan Masyarakat Indonesia
Memang setelah kesuksesan sinetron dan filmnya, cerita Si Doel dikembangkan ke dalam versi serial dan ditayangkan mulai 27 Desember di RCTI menggantikan tayangan sinetron Preman Pensiun 7 yang sudah habis episode terakhirnya.
Dan series ini mengobati kerinduan penggemar Si Doel sejak tayang perdana di stasiun RCTI pada tahun 1993. Sinetron Si Doel adalah sihir yang mandarah daging bagi masyarakat Indonesia. Bahkan ketika sinetronnya selesai dilanjutkan dengan menghadirkan Si Doel ke layar lebar menjadi Si Doel The Movie 1, 2 dan 3, toh tak memupuskan permintaan dan harapan Si Doel ditayangkan kembali menjadi sinetron dengan kelanjutan ceritanya ada Si Dul, anak Sarah dan Doel, lalu Abi Kurtubi anak Atun dan almarhum Mas Karyo, juga sosok percintaan Si Dul dengan Tari dan Yalofa, sepintas kisah percintaan segitiga ini mirip dengan Si Doel bersama Sarah dan Zaenab.
Si Doel The Series ini melalui sebuah perjalanan panjang. Bermula dari kehadiran Sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang diadaptasi dari novel Si Doel Anak Betawi karya Aman Datuk Madjoindo. Kemudian pada tahun 1972 alamarhum Syuman Djaya membuat film Si Doel Anak Betawi ini ke layar lebar yang dibintangi aktor dan artis Benyamin, Tuti Kirana dan Rano Karno cilik.
Dua puluh satu tahun kemudian Rano menghadirkan Si Doel Anak Sekolahan menjadi sinetron sebanyak 162 episode, sebuah karya yang tak main-main. Belum lagi cerita di sinetron ini memiliki sisi emosional dari para pemainnya hingga beberapa tokohnya meninggal dunia, toh tetap cerita Si Doel menjadi sebuah penantian masyarakat Indonesia yang memang sudah terlanjur cinta dan sayang dengan sinetron ini.
Dan, Si Doel The Series ibaratnya menjadi kebahagiaan pada harapan masyarakat Indonesia yang menyaksikan kisah Si Doel dengan kisah dan drama yang baru.
Pada Si Doel The Series ini penonton tak hanya menyaksikan drama percintaan dan gaya hidup kekinian atau zaman Now, di era Milenial ala Si Dul dan Abi. Tetapi juga ada drama seperti sikap Zaenab yang sudah memiliki Khanzah, buah hatinya dengan Si Doel yang ingin merelakan Si Doel kembali kepada Sarah yang kini mengalami perawatan rutin karena sakit.
Kemudian sikap Atun sosok ibu tunggal yang mulai realitis dan memutar otak untuk lebih serius meningkatkan perekonomiannya karena Abi, putranya, bakal kuliah. Lalu kisah percintaan Mandra dan Munaroh, dan juga sosok Mak Nyak, yang diperankan oleh Aminah Cendrakasih yang meninggal dunia pada 21 Desember tahun lalu.
Kelanjutan Si Doel The Series Setelah Mak Nyak Meninggal Dunia
Dikatakan Rana Karno, sebenarnya Si Doel The Series dibuat untuk ditayangkan di OTT (Over The Top media service) luar negeri. Karena itu, penggarapannya sangat serius. Menurut Rano Karno, cerita Si Doel terus berlanjut lantaran permintaan mendiang Mak Nyak, Aminah Cendrakasih. Dan Si Doel The Series ini adalah season pertama yang tayang di RCTI hari Senin sampai Jumat mulai pukul enam petang.
Rano mengakui sebenarnya telah selesai menulis skenario untuk season 2 yang dijadwalkan mulai syuting setelah Lebaran tahun ini. “Saya baru selesai menulis skenario season kedua, dan sekarang kenyataannya Mak Nyak engga ada,” kata Rano seperti dikutipYou Tube Intens Investigasi. “Enggak ada beliau harus saya ubah lagi ceritanya,” lanjutnya. Padahal, bagi Rano, karakter Mak Nyak di cerita Si Doel sangat penting.
Paska Mak Nyak meninggal dunia, biarlah untuk urusan cerita Si Doel The Series season 2 menjadi urusan dan tugas Rano Karno. Yang terpenting, kini masyarakat Indonesia menyaksikan Si Doel The Series season 1.
Bagi masyarakat, yang kini bersukacita menikmati tayangan Si Doel The Series season 1, tak hanya dapat menyaksikan di layar kaca. Dengan kemajuan teknologi dan era digital, tayangan tersebut kini bisa juga disaksikan di media sosial seperti You Tube dan Tik Tok. Bahkan dengan cara ini menjadi lebih memanjakan masyarakat bisa menikmati kembali tayangan idolanya dengan memutar ulang di media sosial.
Namun, di kalangan emak-emak atau kaum Hawa yang rela mengatur ketat aktivitas atau kegiatannnya demi menonton Si Doel The Series season 1, tayangan harus dipelototin, ditongkrongin dan fokus ada di depan televisi.
“Si Doel itu bukan sekedar tontonan tetapi cerita kehidupan anak Betawi yang menggugah sisi emosional penonton. Bagi saya pribadi, Si Doel adalah pembelajaran kehidupan yang sarat makna, jadi enggak boleh ketinggalan!” kata Nenek Waqiah.
Dan memang soal ketinggalan yang diucapkan Nenek Waqiah ini juga ada seperti dalam petikan lirik pembukaan sinetron Si Doel The Series ini. Anak Betawi ketinggalan zaman, katenye!
Teks: Hadriani Pudjiarti | Foto: Dok.Istimewa