Sepuluh Tahun Berkarya, Shella Saukia Gelar Peragaan Perdana

Jakarta, Kirani – Satu dekade sudah berkarya di ranah mode, nama Shella Saukia, pendiri jenama busana modest yang memakai namanya sendiri, telah cukup dikenal di kalangan pecinta busana modest.

Untuk merayakan sepuluh tahun eksistensinya, pengusaha asal Aceh ini menggelar peragaan perdana yang diberi tajuk The FirSSt Gala of Shella Saukia.

Tidak sendiri, untuk penampilan perdana ini Shella menggaet Caren Delano. Di tangan fashion director ini, busana-busana Shella terlihat semakin cantik dan mewah, disempurnakan dengan koleksi sepatu dari Langkah by Lina Lee dan aksesori oleh sang maestro Rinaldy Yunardy.

Total tujuh puluh busana dihadirkan, dibawakan 55 model cantik dan 15 selebriti masyhur Aurel Hermansyah, Citra Kirana, Dara Arafah, Inara Rusli, Kartika Putri, Lesti Kejora, Melodi Laksani, Nabila Taqiyya, Nikita Mirzani, Okky Setiana Dewi, Ria Ricis, Rizki Billar, Titi Kamal, Venny, dan Aghnia. Mereka berlenggok di atas runway dalam ragam busana dengan pembagian babak yang mengikuti alur inspirasi busana.

BLOSSOM COLLECTION: Dua puluh busana dengan detail di sana sini, seperti frills, lipit dan renda dalam embusan aroma feminin yang kental menjadi membuka peragaan. Hadir dengan siluet yang sangat mengidentifikasi gaya dan DNA busana Shella Saukia; menggunakan bahan ringan nan flowy dalam warna-warna lembut seperti abu-abu, serta biru muda.

BLACK AND WHITE COLLECTION: Keanggunan, pancaran kemewahan dan kemegahan gaun-gaun grande menjadi hal  yang utama dalam dua puluh set yang dipersembahkan. Pita-pita besar, payet di sana-sini, serta jubah busana. Keseluruhan gaun hadir dalam kemurnian putih dan kekelaman hitam.

LEVEL UP COLLECTION: Setelah tampilan busana nan mewah dan megah, mata penonton seakan diajak beristirahat dengan busana bergaya ringan, effotless yang diciptakan khusus bagi kaum muda. Penampilan lini kedua milik Shella Saukia dengan label Level Up ini dipertunjukkan dalam sepuluh set busana. Hadir dengan blus ekstra longgar, celana kargo, rompi, hingga terusan lurus bergaris potong yang simpel namun tetap trendi.

PALESTINE COLLECTION: Babak selanjutnya bercerita tentang simpati dan keprihatinan Shella terhadap tanah Palestina. Sepuluh gaun anggun hadir dalam bahan putih dengan sentuhan motif bunga-bunga yang berpadu harmonis dengan motif geometris dalam warna hijau, merah, hitam khas Palestina. Hasil penjualan busana koleksi ini akan langsung didonasikan untuk warga Palestina korban perang.

ACEH COLLECTION: Gaun-gaun hitam dalam corak tenun Tanah Gayo yang bersisian dengan monogram Shella Saukia menggiring ingatan penonton pada tanah kelahiran Shella Saukia nun di Aceh sana. Di atas bahan serbahitam dan sekelumit biru gelap yang diberi tindasan motif geometris berwarna emas serta merta memancarkan aroma kemewahan dan menutup peragaan dengan manis.

“Persembahan ini bukan fashion show, tetapi saya istilahkan sebagai “fashionshowtainment”, karena unsur keragaman penampilan setiap babak akan membawa perasaan kita ke sana ke sini dalam suasana yang berbeda-beda,” imbuh Caren Delano mengomentari perhelatan ini.

Teks: Setia | Foto: dok. Tim Muara Bagdja