Jakarta, Kirani – Pemerintah Indonesia saat ini sedang menggiatkan dengan gencar tentang sektor industri kreatif. Karena sektor industri kreatif ini memiliki sumbangan terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) lebih dari Rp 1.000 triliun. Dan bidang fashion atau mode merupakan sektor industri kreatif penyumbang terbesar untuk ekspor.
Pada dunia mode kemunculan atau lahirnya para perancang muda atau pendatang baru berasal dari sekolah mode yang ada di Tanah Air dan La Salle College Jakarta (LCJ), salah satunya. Sekolah fashion desain bertaraf internasional ini terkenal banyak menghasilkan perancang busana muda yang sukses. LCJ memiliki kegiatan rutin tahunan berupa pagelaran fashion show akbar dalam rangka pelulusan atau wisuda mahasiswanya. Acara ini berlangsung pada pertengahan April lalu sekaligus merayakan 21 tahun berdirinya LCJ.
Sebagai puncak acara, pagelaran dua dasawarsa lebih ini bertajuk “Creative Show 2018. Malam itu, seluruh lulusan LCJ menyajikan kolaborasi dari semua program yang ada di sini yaitu Fashion Design, Fashion Business, Interior Design, Digital Media Design, Photography dan Artistic Make Up.
Memang, setiap tahun LCJ selalu memilih tema yang berbeda namun selalu mengangkat tentang sebuah daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain khasnya. Bila tahun ini, 2018 mengangkat kebudayaan dan kain Flores, maka tahun 2019 mendatang akan mengeksplorasi Kalimantan Barat. Kendati dikenal sebagai sekolah Internasional namun LCJ tetap mengutamakan kekayaan alam Nusantara. Hal ini merupakan salah satu cara menanamkan cinta Indonesia
Dalam Creative Show 2018 kali ini betema Nian Tana yang terinspirasi dari alam dan keramahan daerah Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dalam bahasa daerah Mauemere, kata Nian Tana berarti Mother Land (Tanah Air).
Keindahan kain Flores memiliki ciri khas seperti motif berupa gambar flora dan fauna dengan pemilihan warna yang berbeda dari kain tradisional Indonesia lainnya.
Pagelaran kreatif ini menampilkan 70 perancang para mahasiswa fashion design LCJ dengan total 266 baju. Menariknya, pagelaran ini dibagi dalam empat sekuen dengan sub tema berbeda yaitu Origin, Espression, Grandissima, dan Flores.
Kemudian dalam 72 baju diantaranya menggunakan kain Flores dan dibagi ke dalam 33 baju wanita dan 39 baju pria.
HADRIANI P