Portrait Perempuan Indonesia Dalam Paras Cantik Indonesia


Jakarta, Kirani – Kecantikan bumi Indonesia sudah sohor hingga ke mancanegara. Namun kecantikan perempuan-perempuan Indonesia, mungkin tidak seterkenal keindahan alamnya. Kali ini www.indonesiakaya.com hadir dengan sajian inspiratif yang mengangkat ragam kecantikan dan kekuatan para perempuan dari berbagai daerah di Indonesia dalam bentuk webseries. Tayangan bertajuk Paras Cantik Indonesia ini hadir dalam bentuk serial dokumenter pendek yang menarasikan nilai-nilai di balik kecantikan dengan mengikuti keseharian, pergerakan, proses perjuangan, harapan dan kebaikan terhadap sesama dari perempuan Indonesia.

Webseries Paras Cantik Indonesia bercerita tentang perjalanan www.indonesiakaya.com bersama seniman multitalenta, dr. Tompi dan Visinema Content dalam mengabadikan profil perempuan-perempuan dengan keberagaman cantik, mulai dari latar belakang dan profesi yang berbeda dari masing-masing daerah di Indonesia. Webseries Paras Cantik Indonesia dapat disaksikan melalui channel YouTube IndonesiaKaya mulai tanggal 8 September 2020 pukul 19.00 WIB.

“Ini merupakan salah satu proyek yang cukup lama kami persiapkan, hampir 2 tahun untuk menemukan konsep dan partner yang tepat untuk merealisasikan ide menjadi sebuah karya. Berawal dari melihat keragaman di Indonesia, melihat kekuatan perempuan, sebagai salah satu sumber energi dan jiwa. Kami memulai perjalanan ke provinsi-provinsi Indonesia untuk menyelisik kehidupan, perjuangan para perempuan yang berada di ruang dan waktu yang berbeda, tetapi memiliki kesamaan nilai: tangguh, teguh, yakin, tulus, jujur, mandiri, setara, peduli dan memiliki rasa kasih sayang yang menjadikan pribadi mereka cantik luar dalam. Paras Cantik Indonesia menarasikan nilai-nilai tersebut dengan mengikuti keseharian mereka, bagaimana mereka bergerak, berproses dan bertahan memperjuangkan harapan dan menebar kebaikan satu sama lain,” papar Renitasari Adrian, Program Director www.indonesiakaya.com.


Nurlina, nelayan perempuan asal Pulau Subangko, Sulawesi Selatan

Terdiri dari 12 episode, webseries ini akan diluncurkan setiap 2 minggu. Setiap episode menceritakan satu profile perempuan dari satu daerah, mulai dari kesehariannya hingga proses make over untuk sesi foto yang diabadikan oleh dr. Tompi dengan menggunakan kamera analog. Dari seluruh episode yang direncanakan, ada 9 episode yang sudah rampung dilakukan sebelum ada arahan untuk pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan akan tayang mulai September hingga Desember 2020. Sedangkan pengambilan video untuk episode lainnya akan menerapkan protokol kesehatan dan dilakukan melihat keadaan situasi terbaru.

“Cantik merupakan kata yang identik setiap kali kami melihat sosok perempuan di dalam kesehariannya. Kata yang sarat makna namun sering pula menjadi kontroversi. Cantik hari ini sering sekali diartikan dengan cara yang terlalu sederhana dan tidak esensial, hanya berdasarkan paras yang entah dari siapa standar tersebut dibentuk. Saya berkesempatan untuk menjelajahi berbagai daerah di Indonesia dan bertemu secara langsung dengan perempuan-perempuan yang inspiratif menjadi pengalaman yang tidak ternilai bagi saya,” ujar dr. Tompi.

Untuk episode perdana, dr. Tompi bertemu dengan kisah dari Nurlina, seorang nelayan perempuan dari Kab. Pangkep Pulau Sabangko, Sulawesi Selatan yang dengan teguh melawan kungkungan tradisi masyarakat desanya yang tidak bisa menerima seorang perempuan bekerja sebagai nelayan, Nurlina sabar menghadapi semuanya demi mempertahan hidup dan haknya sebagai nelayan perempuan. Saat orang-orang mulai menerima Nurlina sebagai nelayan perempuan, Nurlina perlahan menebar semangat juang yang ia rasakan sebagai perempuan pada ibu-ibu dan perempuan di desanya. Kerendahan hati Nurlina membawa ia menjadi sosok paling penting dalam kemajuan pembangunan di pulaunya.

Sekar Sari, seniman dan peneliti asal Yogyakarta

Setelah menyaksikan kisah dari Nurlina, di episode kedua penikmat seni akan disuguhkan dengan Sekar Sari, seorang aktris dan penari asal Yogyakarta. Sekar melawan stigma tentang perempuan Jawa yang seringkali dikonotasikan sebagai perempuan yang manut saja. Lewat karya tulis dan panggung, ia bersuara. Sekar Sari memilih bergerak dan berkarya walau ia harus menjalani dua dimensi kehidupan yaitu sebagai ibu dan pekarya. Kecintaannya terhadap kota kelahirannya dibuktikan melalui prestasi yang mengangkat tema-tema kebudayaan Jawa.

“Senang rasanya bisa ikut berpartisipasi dan membagikan kisah saya kepada perempuan Indonesia lainnya. Bagi saya, webseries ini merupakan sebuah ajakan positif bagi perempuan Indonesia untuk terus berusaha dan pantang menyerah untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Semoga webseries ini dapat menjadi angin segar bagi perempuan-perempuan Indonesia lainnya. Jangan sampai ketinggalan untuk menonton setiap episodenya ya!” ujar Sekar Sari.

Siti Soraya Cassandra, petani kota asal Jakarta

Kemudian pada episode ketiga, penikmat seni akan diajak ke Jakarta untuk bertemu dengan Siti Soraya Cassandra perempuan urban yang rela meninggalkan pekerjaannya di salah satu perusahaan swasta multinasional yang cukup menjanjikan secara materi dan memilih bekerja sebagai petani. Kecintaannya terhadap alam dan perkotaan menjadikan ia sebagai petani urban. Ia kemudian menghadirkan alam ke kota melalui Kebun Kumara miliknya. Kesadaran akan keberlangsungan hidup, membuat Sandra tidak ingin memutus hubungan antar kota dengan alam.

Selain 3 profile perempuan di atas, penikmat seni juga akan menyaksikan kisah aktivis perempuan di Ambon, atlet panahan di Surabaya, wirausaha sosial di Larantuka, NTT. Cerita inspiratif lainnya juga akan disuguhkan dalam keseharian seorang filolog di Cirebon, pekerja sosial di Lampung, dan seorang TNI AD di Kalimantan.

“Webseries Paras Cantik Indonesia ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada perempuan-perempuan Indonesia. Semoga tayangan ini menjadi inspirasi dan memberi semangat bagi kita untuk senantiasa menebar kebaikan di sekitar kita. Selamat menikmati!” tutup Renitasari.



Teks Setia Bekti | Foto Dok. Indonesia Kaya & Dr. Tompi