Parade Koleksi 22 Desainer dan Brand Fashion Lokal di Indonesia Fashion Aesthetics

Jakarta, Kirani – Seperti dua sisi mata uang, fesyen dan kecantikan adalah dua hal yang saling terkait tak bisa dipisahkan. Hal ini mendasari terbentuknya Indonesia Fashion Aesthetics (IFA),sebuahwadah bagi pelaku industri fesyen dan kecantikan atau estetika, untuk memperluas jaringan kerjasama antar para pelaku industri kreatif tersebut dalam mengembangkan potensi usahanya.

Sesuai dengan misi yang dibawa, para pendiri IFA pun berasal dari dua ranah tersebut, mereka adalah, Okky Asokawati, Itang Yunasz, Marini Zumarnis, Drg. Devya Linda, Rya Baraba, Dian Komalasari, Elma Theana, dan Ayu Dyah Andari.

Sebuah perhelatan bertema “A REFLECTION” pun digelar pada 4 Maret 2024 di Intercontinental Hotel Jakarta. Mengkolaborasikan antara kegiatan fashion show, exhibition, awarding, dan charity, acara ini ditargetkan untuk mengarahkan UMKM fesyen dan kecantikan yang memiliki produk potensial untuk meningkatkan penjualan dan menjaga eksistensi usaha serta kualitas sumber daya manusia (SDM).

Koleksi Itang Yunasz

“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan gairah para pelaku UMKM di industri fesyen dan kecantikan yang mempunyai pangsa pasar signifikan serta potensi sangat besar untuk menjadi produk ekspor yang berkualitas, sehingga berdampak positif pada pemanfaatan produk lokal sebagai bahan utama dan sekaligus pada devisa negara,” jelas Drg. Devya Linda SpBM, FISID, Ketua Umum IFA 2024.

Fashion show yang menampilkan karya dari 22 desainer dan brand fashion Indonesia ini, terbagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama menghadirkan koleksi dari Itang Yunasz, Mayra Indonesia, Rya Baraba, Nabila, Gita Orlin, Kaloka, Mazu Label, Saffana, Klasik Klamben, L by Laudya Cynthia Bella, Si.Se.Sa, dan Buttonscarves.

Sementara sesi kedua menampilkan Ayu Dyah Andari, Wiwiek Hatta, Viena Official x Treasure Jewelry, Angelina, ZETA Prive, Nats Wear, Ellaya, Lia Soraya, Donna Prive, dan Ivan Gunawan Prive.

Koleksi Nabila

Acara ini juga digelar untuk memberi apresiasi “IFA AWARD 2024” atas kinerja fashion designer, pengusaha bidang mode, praktisi bidang ekonomi kreatif, industri kecantikan, dan kesehatan sebagai penggerak ekonomi di tanah air.

Penganugerahan “IFA AWARD 2024” terbagi menjadi 10 kategori yang diberikan kepada Dr. Purbaya Yudhi Sadewa, Ph.D. sebagai Lembaga Pemerhati UMKM; DR. Ary Zulfikar, SH., MH. sebagai Pemerhati UMKM; DR. Dewi Tenty Septi Artiany, SH., MKn., MH. sebagai Pemerhati Koperasi dan UMKM; Itang Yunasz sebagai The Legend of Fashion Designer; Dra. Hj. Okky Asokawati, M.Psi. sebagai Indonesian Fashion Icon; Ivan Gunawan sebagai Mega Bintang Fashion Designer; Linda Anggrea sebagai The Inspiring Fashionpreneur; dr. Attaubah Mufid & dr. Reza Gladys, Dipl. AAAM sebagai The Couple Preneur Aesthetic; dr. Maya Safriana Lubis, Mbiomed (AAM) sebagai Expert Aesthetic Doctor, AIFO-K; dan Dr. (HC) Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. sebagai The Inspiring of Aesthetics Womenpreneur Indonesia.

Pemberian award tersebut diharapkan dapat menjadi tolak ukur pencapaian pelaku industri terkait wawasan intelektual dan integrasi moral, kompetensi yang dimiliki, serta kontribusi nyata yang dilakukan, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya.

Acara IFA 2024 terselenggara atas dukungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia; serta disponsori oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Bank Syariah Indonesia Prioritas, Pegadaian, Instaperfect, Drg. Devya Linda, dan Dermagloss.

Koleksi Lia Soraya

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, ”LPS berharap kegiatan ini dapat memacu semangat para pelaku UMKM untuk  memproduksi produk-produk terbaik yang memiliki kualitas bagus sehingga dapat bersaing dengan produk global.”

Sejalan dengan kegiatan ini, LPS melalui program LPS Peduli Bakti Bagi Negeri, juga memiliki rangkaian program pembinaan UMKM di bidang fesyen. Program pembinaan tersebut berbasis di kota Sukabumi, dimana LPS utamanya memberikan dukungan berupa teknologi desain berbasis algoritma untuk membantu pengrajin batik membuat desain dengan lebih mudah dan beragam.

BSI hadir melalui dukungan nyata terhadap Islamic Ecosystem khususnya pada gelaran IFA 2024.

“BSI sebagai beyond syariah banking tentunya mendukung penuh kegiatan yang selaras dengan pengembangan UMKM khususnya seperti fesyen di gelaran IFA 2024. Tidak hanya fesyen, tentunya BSI juga hadir di berbagai aspek kehidupan sebagai one stop solution dalam memenuhi kebutuhan transaksional baik dunia maupun akhirat lewat produk dan layanannya,” papar Habiburrahman, Area Manager PT Bank Syariah Indonesia.

Teks: Setia | Foto: dok. IFA