Obesitas Pada Anak, Menggemaskan Juga Mengkhawatirkan

Jakarta, Kirani – “Duh…anaknya lucu banget ya, mana gendut, gemes ih..jadi pengen nyubit!”

 

Begitu komentar yang kerap  keluar saat kita melihat anak kecil yang bertubuh gemuk atau gendut. Melihat anak kecil gemuk memang menyenangkan, akan tetapi banyak dari kita yang lupa bahwa kegemukan pada anak kecil merupakan awal dari masalah kesehatan yang akan terus mengikuti hingga ia besar.

 

Anak dengan berat badan di atas normal memang berpotensi mengarah kepada obesitas. Dan ketika berbicara mengenai obesitas pada anak, banyak sekali faktor yang mempengaruhi. Salah satunya adalah pola asuh orang tua dan pola asupan makanan. Tubuh anak-anak yang masih memerlukan penyesuaian asupan makanan akan menyimpan banyak energi dalam bentuk lemak jika tidak diimbangi dengan asupan yang cukup dan aktivitas fisik. Asupan makanan yang berlebih tanpa diimbangi aktivitas fisik mengakibatkan anak berpotensi mengalami obesitas.

 

Obesitas sendiri adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih menumpuk dalam bentuk lemak. Apabila kondisi tersebut terjadi dalam waktu yang lama, maka akan menambah berat badan hingga mengalami obesitas.

 

Jangan berlebihan dalam memberi makan anak

 

 

Salah satu kecenderungan orang tua di Indonesia adalah senang melihat anaknya makan. Mereka akan menyediakan beragam makanan yang disukai anak agar sang anak tertarik dan mau menyantap makanan tersebut. Tidak salah memang, karena setiap anak dalam masa pertumbuhan memerlukan asupan yang cukup, akan tetapi bila tidak dibareng dengan aktivitas fisik untuk membuang kalori yang masuk, dan bila hal ini terus berlanjut, maka hal ini dapat mengakibatkan si anak terindikasi obesitas.

 

Beberapa faktor dikenal sebagai pemicu terjadinya obesitas pada anak, yuk kita cari tahu apa saja:

1. Faktor genetis

Ada kecenderungan anak-anak dari orangtua yang obesitas atau memiliki kelebihan berat badan, memiliki resiko obesitas yang lebih besar dibandingkan dengan anak dari orangtua yang tidak memiliki kelebihan berat badan.

2.Kelebihan kalori

Seperti disebut diatas, banyak orangtua yang senang melihat anaknya menyantap makanan, lalu dibiarkan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan gula seperti es krim, coklat atau permen, makanan cepat saji serta minuman ringan yang memiliki kandungan gula tinggi. Hal ini menyebabkan tidak terkontrolnya kandungan nutrisi dalam tubuh anak.

3.Kurang aktivitas fisik

Banyak orangtua yang lebih senang melihat anaknya duduk diam di depan televisi, computer atau gadget lain. Mereka merasa lebih tenang karena anaknya ada di dalam rumah. Padahal diam di depan televisi tanpa aktivitas fisik menjadi salah satu penyebab utama obesitas. Mengajak anak untuk beraktivitas fisik di luar rumah sesunguhnya jauh lebih baik, karena selain dapat menghindari obesitas juga melatih otot-otot anak pada masa pertumbuhan.

 

Kurangi kebiasaan anak bermain dengan gadget

 

Lalu bagaimana cara untuk mencegah terjadinya obesitas pada anak? Berikut beberapa tips-nya:

1.Jangan paksa anak menghabiskan makanan

Kita sebagai orangtua sering marah bila si kecil tidak menghabiskan makanan atau susunya. Padahal bisa saja ia memang sudah merasa kenyang dan tak sanggup lagi menghabiskan. Mulai sekarang, daripada memaksakan anak menghabiskan makanan sesuai dengan porsi yang kita siapkan, kenapa tidak dibalik kita yang menyediakan makan aau susu sesuai porsi yang mampu ia habiskan.

2. Berikan makanan sehat dan seimbang

Kurangi memberi si kecil makanan yang mengandung lemak jahat, dan lebih banyak memberikan buah dan sayuran. Agar tidak bosan, buatkan kreasi sayuran dengan ikan, atau buatkan jus buah tanpa gula. Jangan membiasakan memberinya jus kemasan, karena kandungan gula didalamnya cukup tinggi. Disarankan juga untuk tidak memberi camilan dengan kadar MSG sejak dini, karena MSG juga dapat menimbulkan obesitas.

3. Hindari makanan minuman dengan pemanis buatan

Jangan biasakan si kecil mengonsumsi jus buah kemasan, susu kental manis, minuman soda dan lainnya, karena mereka mengandung pemanis buatan yang sangat berbahaya untuk kesehatan si kecil.

 

Perbanyak aktivitas fisik

 

4. Batasi menonton televisi

Kurangi jatah anak menonton televisi ataupun perangkat elektronik lainnya. Terlebih jangan biarkan mereka menonton sambil menikmati camilan.

5. Lakukan aktivitas fisik

Ajak anak untuk melakukan aktivitas fisik di luar rumah seperti bermain di taman di dalam kompleks perumahan, berenang, dan lainnya. Aktivitas fisik setidaknya tiga ahri dalam seminggu mampu memperkuat otot dan tulang. Baik untuk perkembangan dan kesehatan si kecil dan Anda sendiri bukan?

6. Jadilah contoh

Tidak ada gunanya Anda melatih si kecil menjalani pola hidup sehat bila Anda sebagai orangtua tidak menjalaninya. Perbaiki pola makan Anda, kurangi fast food dan ganti dengan makanan sehat, dan jangan lupa perbanyak olahraga. Bila Anda dan pasangan sebagai orangtua sudah melakukan gaya hidup sehat, makan akan lebih mudah bagi si kecil untuk melakukan hal yang sama.

 

 

Teks : Setia Bekti          Foto : Dok. Istimewa