Jakarta, Kirani – Berada di garis paling depan dari negara kesatuan Republik Indonesia, Natuna menjanjikan sebuah surga yang memiliki potensi alam, wisata, budaya dan memperkaya khazanah keberagaman di Indonesia.
Pesona yang ditawarkan oleh Pulau Natuna membuat siapapun akan kepincut. Tidak hanya kita, tapi negara-negara tetangga maupun China berusaha ingin memilikinya. China yang baru-baru ini memicu konflik memanas mengenai klaim yang dikeluarkan atas wilayah perairan yang temasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia ini.
Konflik ini menjadi pemberitaan media nasional dan internasional mengenai keberadaan kapal-kapal nelayan dan Coast Guard China yang sengaja berada di wilayah perairan Indonesia. Keberadaan kapal-kapal nelayan bersama Coast Guard China berhasil meninggalkan perairan tersebut, setelah Presiden Jokowi menegaskan dalam pidatonya bahwa Indonesia memiliki hak berdaulat terhadap sumber daya laut di Natuna Utara. Jokowi juga menggarisbawahi bahwa Natuna merupakan bagian dari NKRI.
Keberadaan Natuna sendiri dipertegas pada 2017, saat Pemerintah Republik Indonesia meluncurkan Peta Baru NKRI. Di peta baru disebutkan, bahwa kawasan gugusan kepulauan Natuna yang kerap disebut sebagai “Laut Cina Selatan”, diganti menjadi “Laut Natuna Utara”. Penggunaan nama Laut Natuna Utara oleh Pemerintah Republik Indonesia, hanya digunakan pada kawasan yang masuk dalam ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) dengan luas 200 mil laut.
Natuna, tidak hanya indah tapi juga kaya dengan potensi bumi dan laut yang dikandungnya. Seperti apa sih keindahan yang ditawarkan pulau terdepan di Indonesia yang sering disebut-sebut Surga di Utara Indonesia? Pada suatu kesempatan tim Kirani pernah diundang untuk berkunjung ke pulau nan indah ini.
Pulau Natuna masuk dalam Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki pusat administrasinya di Kota Ranai. Nama Natuna sendiri diambil dari bahasa belanda yaitu Natunae, yang berarti alami. Jadi gak heran kalau Natuna memiliki gugusan pemandangan alam yang indah. Natuna yang dikelilingi oleh laut lepas yang memiliki gugusan pulau-pulau kecil seperti Bunguran, Jemasa, Serasan, Midai, Bintang, Sedanu, dan Laut.
Letak geografis yang demikianlah yang membuat Pulau Natuna mempunyai banyak sekali tempat wisata yang akan memuaskan gairah petualangan dan memanjakan matamu untuk segera menikmatinya. Bagaimana mencapai pulau nan indah ini? Memang butuh biaya yang tidak murah bagi wisatawan yang berkunjung ke sana. Ada beberapa pilihan rute yang dapat dipilih para wisatawan yang mendatangi Ranai, ibu kota Kabupaten Natuna. Bisa melalui pesawat udara dan kapal laut, dengan jadwal keberangkatan yang beragam.
Penerbangan dimulai dari Batam sebagai tujuan awal. Setelah tiba di Batam, wisatawan akan melanjutkan penerbangan ke Bandara Ranai dengan pesawat Ranai dengan durasi tempuh 1 jam 30 menit atau 1 jam 45 menit. Ada empat maskapai penerbangan yang tersedia menuju Ranai yaitu Sriwijaya Air, Wings Air dan Nusantara Air Charter. Semua penerbangan adalah penerbangan domestik.
Belum ada penerbangan internasional dari/ke bandara ini. Sriwijaya Air menggunakan armada pesawat Boeing-737-300 terbang 3 (tiga) kali seminggu menuju Batam pulang-pergi pada hari Senin, Rabu dan Sabtu. Wings Air menggunakan pesawat jenis ATR 72-500 terbang 4 (empat) kali seminggu menuju Batam pulang-pergi pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu. Nusantara Air Charter menggunakan pesawat jenis ATR 72-500 melayani rute menuju Tanjung Pinang sebanyak 3 (tiga) kali seminggu pada hari Selasa, Kamis dan Jumat, serta rute menuju Pontianak sebanyak 2 (dua) kali seminggu pada hari Selasa dan Kamis.
Sedangkan bila ingin menempuh perjalanan ke Ranai dengan menggunakan kapal laut, maka bisa menggunakan jasa pelayaran kapal penumpang dari PELNI. Disini kita harus memastikan terlebih dahulu jadwal dan ketersediaan kapal yang akan menuju ke Natuna. Jadi, moda transportasi yang paling relevan digunakan saat ini adalah dengan menggunakan transportasi udara.
Memikat Mata.
Di Natuna, banyak pemandangan yang memikat dan memanjakan mata kita. Dari beberapa keindahan yang dipamerkan oleh alam kepada wisatawan yang datang kesana, seperti ;
Alif Stone Park ; Merupakan kumpulan batu-batu granit besar yang tersebar di sepanjang pantai yang menjadi ikon Kota Natuna yang letaknya tidak jauh dari kota Ranai dengan jarak tempuh 15 menit. Dinamakan Alif Stone Park karena batu-batu tersebut berdiri tegak di tengah laut yang menyerupai huruf hijaiyah alif. Tempat ini berada di Desa Sepempang.
Pulau Senoa ; Pulau ini merupakan pulau terluar dari Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia Timur. Pulau Senoa terletak di Bunguran Timur, tepatnya di seberang Desa Sepempang. Konon menurut cerita pulau ini merupakan wanita berbadan dua, karena itu bentuk pulau ini mirip dengan perempuan hamil. Pemandangan alam di Pulau Senoa ini sangat menakjubkan, di sini kamu bisa snorkeling sambil menikmati jernihnya air di Pulau Senoa dan terumbu karangnya yang indah.
Pulau Tanjung, Pantai Cemaga, dan Pantai Sisi ; Ketiga pantai ini sangat terkenal di Natuna dan selalu menjadi tujuan para wisatawan yang berkunjung kesana. Ciri khas yang dimiliki ketiga pantai ini berbeda-beda; Pantai Sisi memiliki hamparan pasir pantai putih. Pantai Cemaga memiliki ciri khas garis pantai yang panjang dan landai ditemani dengan jernihnya air akan membuatmu puas untuk menjelajahinya. Begitu juga Pantai Tanjung yang memiliki pancaran air begitu jernih kebiru-biruan.
Masjid Agung Natuna ; Masjid ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Natuna yang memiliki penduduk mayoritas Islam ini. Masjid yang dibangun pada 2007, disebut-sebut sebagai masjid termegah dan memiliki julukan sebagai Taj Mahal-nya Natuna.
Teks : Galuh Foto : Dok. Istimewa