Demak, Kirani – Kericuhan terjadi antara pendemo dan petugas didepan parkir Pariwisata Masjid Agung Demak. Hal itu terjadi karena kedatangan rombongan massa yang tidak puas terhadap hasil pelaksanaan Pilkada.
Selain berorasi pendemo juga bertindak anarkis, pihak keamanan dari Polres Demak yang sudah bersiaga dilokasi, segera melakukan pengamanan. Ratusan massa yang tidak bisa dikendalikan tersebut melempar barisan barikade petugas dengan benda keras dan membakar ban.
Kapolres Demak AKBP Ari Cahya Nugraha bersama pasukan anti huru-hara terpaksa turun langsung untuk membubarkan massa. Hingga Rantis Water Cannon milik Polres Kudus diturunkan untuk menghalau masaa yang semakin tak terkendali.
Seperti itulah simulasi Sispamkota (Sistem Pengaman Kota) Polres Demak dalam rangka menghadapi situasi kontijensi konflik sosial, Jum’at (23/8/2024).
AKBP Ari mengatakan simulasi Sispamkota dalam rangka memberikan gambaran menghadapi situasi konflik sosial dan antisipasi gangguan keamanan dalam menghadapi Pilkada tahun 2024 di wilayah Demak.
“Sispamkota ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan potensi gangguan selama Pilkada sehingga kita mampu menghadapi pengendalian kerumunan masa agar tertib dan tidak menimbulkan kekacauan,”kata AKBP Ari.
AKBP Ari menekan ke personil Polres Demak untuk berlatih dengan sungguh-sungguh dan memahami setiap tahapan dalam Sispamkota. “Lebih baik kita siap walaupun tidak digunakan daripada kita tidak siap saat akan digunakan” ujarnya.
Selanjutnya AKBP Ari mengungkapkan Pilkada merupakan agenda rutin 5 tahunan, yang harus kita amankan bersama setiap pentahapan Pilkada Tahun 2024, hingga dilantiknya kepala daerah.
“Kami menyadari bahwa Polri tidak bisa bekerja sendiri, tetapi perlu dukungan dan kerjasama dari seluruh penyelenggara Pemilu, TNI masyarakat dan mitra keamanan lainnya,” pungkasnya.
Teks & foto: Osa