Menjadi Penyandang Disabilitas Tak Redam Mimpi Besar Putri Ariani

Jakarta, Kirani – Beberapa hari belakangan ini, perhatian masyarakat Indonesia terpusat pada sosok Putri Ariani. Kejeniusannya dalam bermusik telah membawanya mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell, juri ikonik di ajang America’s Got Talent.

Terlahir dengan ketidaksempurnaan, sama sekali  tak menghalangi Putri Ariani untuk tumbuh menjadi orang hebat. Didukung oleh kedua orang tua yang penuh cinta, Putri terus mengasah bakatnya sejak kecil hingga membuatnya kini menjadi seorang penyanyi bersuara emas sekaligus pencipta lagu yang dikenal di berbagai negara.

Sebaliknya, banyak dari kita yang terlahir dengan tubuh sempurna, lupa bahwa itu adalah anugerah terindah dari Tuhan yang patut untuk kita syukuri. Kita kerap menganggapnya sebagai hal yang normal dan bersikap ‘take it for granted’ atau tidak menghargai anugerah Tuhan tersebut.

Putri saat audisi di America’s Got Talent

Retinopathy of Prematurity

Perjalanan Putri Ariani untuk sampai ke titik ini tentu tidak mudah. Sebagai bayi yang terlahir prematur, beberapa organ tubuhnya belum terbentuk sempurna. Pada usia tiga bulan, Putri kecil didiagnosa mengalami Retinopathy of Prematurity (ROP). Yaitu penyakit mata yang terjadi karena pertumbuhan pembuluh darah tidak normal pada mata yang dialami oleh bayi lahir prematur. Kelainan pertumbuhan pembuluh darah di retina itu mengakibatkan mata dapat mengalami kebocoran atau pendarahan, hingga kebutaan.

Mengutip ayojakarta.com, ayah Putri Ariani mengatakan bahwa anaknya lahir dengan kondisi prematur dalam usia kandungan 6 bulan 18 hari. “Mamanya mengalami placenta previa. Waktu itu pilih ibu atau anaknya kata dokternya. Tiga bulan dia di rumah sakit di incubator, ketika ternyata ada sedikit kerusakan pada bagian matanya,” ungkap sang ayah.

Selanjutnya, seperti diceritakan pada Deddy Corbuzier di Close The Door Podcast, orang tua Putri sempat membawanya berobat ke Singapura. Namun karena sudah terlambat, kondisi mata Putri sudah tak dapat diobati lagi dan gadis yang kini berusia 17 tahun ini harus mengalami buta permanen sejak kecil.

Saat mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell

Menyanyi Lagu Mandarin di Usia Dua Tahun

Bakat bermusik gadis asal Yogyakarta ini mulai terlihat sejak ia berusia dua tahun. Di usia yang sangat dini tersebut, Putri sudah bisa menyanyikan lagu berbahasa Mandarin, hanya karena ia sering mendengar lagu tersebut.

Hal tersebut membuat kedua orang tua Putri terus mendukung bakat yang dimiliki sang putri sulung, membuat kepercayaan dirinya terus tumbuh. Hingga akhirnya, di usia 8 tahun, gadis kelahiran Bangkinang, Riau, ini memberanikan diri mengikuti audisi Indonesia’s Got Talent musim kedua pada tahun 2014. Berhasil membuat Anggun sebagai juri menangis mendengar keindahan suaranya, Putri pun akhirnya berhasil menjadi juara Indonesia’s Got Talent 2014.

Merasa belum cukup, Putri kemudian mengikuti ajang pencarian bakat yang lain, yaitu The Voice Kids Indonesia pada tahun 2016. Namun sayang, ia harus tersingkir di babak sing off.

Sempat Ditolak America’s Got Talent

Mengenai keikutsertaannya di America’s Got Talent, gadis kelahiran tahun 2005 ini ternyata sudah pernah mencoba melakukan private audition untuk mengikuti ajang ini pada tahun 2018. Namun tidak mendapatkan tanggapan apapun. Tak patah semangat, Putri terus berusaha dengan cara mengunggah video-video saat ia bernyanyi. Hingga akhirnya, jerih payahnya membuahkan hasil, dan ia mendapat undangan untuk mengikuti audisi langsung di negara paman Sam tersebut.

“2018 sempat apply tapi no respons dan terus tahun ini tiba-tiba AGT undang Putri invite secara langsung. Mereka bilang tahu Putri dari sosial media. Tapi meskipun invite tetep sama seperti yang lain juga tetep ada interview,” ungkap Putri.

Bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim

Mimpi Bersekolah di Juilliard School
Saat mengikuti audisi, salah satu juri AGT, Sofia Vergara, bertanya apakah Putri masih sekolah. Putri menjawab, “Ya saya duduk di bangku SMA. Tapi saya berharap bisa masuk di Juilliard College of Music untuk kuliah.”

The Juilliard School adalah salah satu kampus pendidikan terbaik di dunia yang didirikan pada 1905. Kampus seni ini didirikan oleh Frank Damrosch, putra baptis Franz Liszt yang memiliki gagasan untuk mendirikan konservatori musik di New York, Amerika Serikat yang akan memungkinkan musisi berbakat memperoleh pendidikan musik tingkat lanjut.

Tampaknya, peluang gadis periang ini untuk mewujudkan mimpinya bersekolah di The Juilliard School pun semakin mendekati kenyataan. Setelah mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell, yang dikenal sebagai juri paling galak di berbagai ajang pencarian bakat, kini Putri mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju (BMI) langsung dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.

Beasiswa itu diberikan saat Putri Ariani berkunjung ke kantor Kemendikbudristek baru-baru ini. Nadiem menjelaskan beasiswa itu diberikan untuk mendukung mimpi penyanyi muda berbakat itu.“Inspirasi Putri untuk negara ini luar biasa. Maka dari itu, kami ingin merealisasikan mimpi Putri untuk berkuliah di kampus impian Putri yang seleksinya sangat ketat,” ujar Nadiem dalam keterangan resmi, Sabtu (10/6).

Satu hal yang dapat kita petik dari perjalanan Putri Ariani hingga sampai ke titik ini adalah, jangan pernah takut untuk bermimpi besar. Mimpi besar gadis yang tak dapat melihat dunia sejak kecil ini telah membawanya menggetarkan dunia.

Seperti dikatakannya pada Deddy Corbuzier,”Yang paling Putri gak nyangka itu apresiasi dari masyarakat Indonesia dan dunia. Karena Putri baca itu video Putri trending di 30 negara dan itu trending satu.”

Benar, Putri tak dapat melihat dunia karena tuna netra sejak bayi. Benar, ia harus bekerja lebih keras dibandingkan orang yang terlahir dengan kondisi tubuh sempurna. Namun mimpi dan kerja keras Putri sejak kecil telah menjadi contoh bagi kita, bahwa apapun dan bagaimana pun kondisinya, masing-masing dari kita harus memiliki mimpi besar agar dunia dapat melihat kita.

Seperti dikatakan Putri pada ayahnya,”Pa, meskipun Putri tidak bisa melihat, tapi Putri ingin dilihat banyak orang.” Dan terbukti, kini bukan hanya banyak orang, akan tetapi dunia tengah mengarahkan matanya kepada seorang Putri Ariani, gadis muda berbakat dari Indonesia.

Congratulations Putri Ariani!

Teks: Setia Bekti | Foto: dok. Istimewa