Levi’s Rayakan Hari Perempuan Internasional 2020

Jakarta, Kirani – Kesetaraan masih menjadi isu untuk kamum hawa. Oleh karena itu, Hari Perempuan International 2020 ini isu kesetaraan kembali diangkat. Terkait dengan Hari Perempuan Internasional, Levi’s kembali meluncurkan kampanye global I Shape My World secara serentak di seluruh dunia. Kampanye ini bertujuan merayakan dan mengangkat pencapaian setiap perempuan dan tahun ini menyoroti isu kesetaraan gender dengan mengangkat tema kesuksesan perempuan tanpa label gender.

 

Sameer Koul, Country Manager PT Levi Strauss Indonesia mengatakan Levi’s adalah merek yang menjunjung tinggi nilai-nilai authenticity, self expression dan using your voice, yang menjadi prinsip dari setiap hal yang di lakukan.

 

“Karenanya, melalui kesempatan kampanye kali ini Levi’s mendukung beragam kampanye di berbagai belahan dunia yang menyuarakan nilai-nilai tersebut, dan kami berkolaborasi dengan sosok-sosok yang konsisten menyuarakannya,” kata Sameer pada gelar kampanye global ‘I Shape My World’, Minggu, 8 Maret 2020, di Jakarta.

 

Lebih dari itu, dia menambahkan Levi’s juga melakukan hal yang sama untuk perempuan, dengan merayakan pencapaian karena orisinalitas dan keberanian perempuan mengekspresikan pemikirannya dan meraih prestasi.

 

“Kami bekerjasama dengan sosok-sosok luar biasa yang mampu menginspirasi Perempuan-perempuan lainnya untuk berbuat hal yang sama,” tambahnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Adhita Idris, Country Marketing Head PT Levi Strauss Indonesia menuturkan Kampanye I Shape My World tahun ini di luncurkan secara global di bulan Maret, di sekitar perayaan International World’s Women Day.

 

“Dengan kampanye ini Levi’s memberikan wadah kepada perempuan untuk menyampaikan cerita dan aspirasi mereka. Tema yang diusung Levi’s dalam kampanye I Shape My World tahun ini adalah untuk menghormati pencapaian dan prestasi perempuan-perempuan di seluruh dunia dalam bidang pilihan mereka, tanpa kualifikasi gender,” tambah Adhita Idris.

 

Empat perempuan inspiratif

 

Dalam kampanye I Shape My World tahun ini, Levi’s mengajak empat perempuan inspiratif yang dengan kegigihan dan percaya diri membuktikan pencapaian membanggakan dari profesi mereka:

 

• Zahra Muzdalifah, dikenal sebagai seorang pemain timnas sepakbola putri Indonesia. Kecintaannya pada sepakbola sudah dimulai sejak dini. Pada usia 12 tahun ia terpilih menjadi satu-satunya perempuan dalam tim yang mewakili Indonesia ke Norwegia untuk mengikuti Norway Cup. Setelah itu banyak lagi kompetisi yang dimenangkan Zahra. Diremehkan, dan dipandang sebelah mata justru menjadi pemicu buat membuktikan bahwa ia bisa menjadi yang terbaik. Dengan segudang prestasi, skill dan kerja keras, kini orang tidak lagi meragukan cita-cita Zahra untuk menjadi pemain sepakbola profesional dunia.

 

• dr. Debryna Dewi, tidak banyak yang menyangka kalau Debryna merupakan bagian dari tim INASAR yang bertugas menyelamatkan korban bencana alam. Tantangan alam dan fisik bukan menjadi halangan baginya. Menjadi dokter di lapangan adalah panggilan jiwa bagi dr. Debryna. Tantangan tidak membuatnya behenti. “Simply because it feels right. Aku merasa berguna sebagai manusia.”

 

•Windy Ariestanty, adalah seorang penulis dan pendiri dari PatjarMerah, festival literasi dan pasar buku yang berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia. Melalui PatjarMerah ini, Windy mempunyai misi untuk dapat meratakan penyebaran listerasi sampai ke seluruh Indonesia. Kecintaannya pada dunia literasi pun membawanya untuk menulis di blog pribadi dan juga buku. Bagi Windy seorang perempuan yang sukses adalah mereka yang berani mengambil langkah untuk keluar dari zona nyaman dan dapat menginspirasi orang lain.

 

• Syiki, seorang perempuan Indonesia yang bekerja sebagai Advanced Lead Engineer dan tercatat sebagai satu-satunya perempuan dalam GE Aviation Indonesia. Hal terbesar yang mengubah hidup dari perempuan yang pernah terpilih menjadi None Jakarta Barat ini adalah sebuah pertanyaan yang muncul dalam pikirannya “bagaimana sebuah pesawat bisa terbang?” Rasa keingintahuan itu yang mengantarkannya meraih Summa Cum Laude dari Universitas Teknik Riset Nasional Kazan (A.N. Tupolev). Syiki senang karena pekerjaan yang digelutinya ini sangat menarik dan lebih menilai kemampuan seseorang dari peran dan profesionalisme, bukan memandang gender.

 

 

Teks & Foto : Wiwied