Kunjungi KIK, ADB dan Kemenkeu Dukung PT Alba Tridi Plastic Recycling Indonesia Wujudkan Ekonomi Hijau.

Kendal, Kirani – Pembangunan pabrik daur ulang sampah plastik milik PT PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI) di Kawasan Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah pada pertengahan 2023 lalu digadang-gadang menjadi tempat pengolahan limbah terbesar di Jawa Tengah. Dengan luas 2,6 hektare. Nantinya pabrik ini akan mengelola 48.000 ton limbah botol plastik pertahun di wilayah Kendal dan sekitarnya.

Direktur Eksekutif Asian Development Bank (ADB) Made Arya Wijaya,  bersama Deputy Country Director ADB untuk Indonesia Renadi Budiman, Asisten Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Parjiono serta Direktur Pusat Pendanaan Iklim dan Kebijakan Multilateral Kemenkeu melakukan kunjungan kerja ke fasilitas baru pabrik daur ulang PET milik PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI) di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (03/07).

Pembangunan ini  mendukung komitmen Indonesia mencapai net zero carbon pada tahun 2060.  Dukungan terhadap investasi hijau dan lingkungan hijau ini mengingat ATPRI merupakan satu-satunya perusahaan pengolah limbah plastik sekaligus memproduksi plastik PET food grade (aman untuk makanan) pertama di Jawa Tengah.

Direktur ALBA Group Asia, Yi Guo pun telah berkomitmen untuk memajukan ekonomi sirkular Indonesia, serta berperan aktif dalam mengatasi perubahan iklim.  “Ini sejalan dengan visi ALBA Group Asia mencapai dunia tanpa limbah, atau world without waste. Investasi kami di sini mencapai US$60 juta,” jelasnya.

Pabrik ini juga telah dilengkapi dengan peralatan canggih yang mampu memproses botol minum PET, yang kemudian mengubahnya menjadi cacahan plastik rPET kualitas tinggi dan pelet rPET food-grade. Sehingga menghasilkan hasil daur ulang berkualitas tinggi.  

Deputy Country Director Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia, Renadi Budiman menilai pengelolaan sampah berperan penting mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.  Menurutnya, langkah PT Alba membangun pabrik daur ulang berteknologi mutakhir ini merupakan investasi untuk meningkatkan kelestarian lingkungan.

“ADB selalu menekankan bahwa kemajuan nyata dalam perjuangan melawan perubahan iklim, memerlukan tindakan nyata selain diskusi-diskusi kebijakan dengan berbagai pemangku kepentingan,” kata Renaldi saat melakukan kunjungan ke PT Alba Tridi Plastics Recycling di Kawasan Industri Kendal (KIK),

Ia menjelaskan, investasi ekonomi sirkular pabrik daur ulang ini selaras dengan agenda pemerintah di bidang pemerataan investasi. Dengan target pencapaian visi Indonesia emas 2045, investasi hijau ini menjadi dukungan nyata yang harus terus digalakkan.

Terlebih, investasi hijau di Indonesia pada 2023 meningkat 28 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pembangunan pabrik daur ulang sampah plastik milik PT PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI) di KIK, Jawa Tengah digadang-gadang menjadi tempat pengolahan limbah terbesar di Jawa Tengah.

“Ini sekaligus bukti nyata dukungan terhadap visi Indonesia Emas 2045. Laporan Bain and Company menunjukkan, aliran investasi hijau ke Indonesia pada 2023 mencapai US$1,6 miliar, naik 28 persen dibanding tahun sebelumnya,” terangnya.

Dalam hal daur ulang plastik, Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan, namun peningkatan investasi dan kebijakan yang mendukung masih dibutuhkan. Kerja sama lebih lanjut dapat mendorong berkembangnya ekonomi sirkular di Indonesia dengan adanya dukungan komprehensif pemerintah terhadap pelaku industri menuju penyederhanaan proses perizinan, kepastian hukum, serta insentif finansial dan fiskal yang menarik.

Dengan mengadopsi model kemitraan yang berfokus pada usaha mikro, kecil dan menengah, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengumpulan sampah di Indonesia, menumbuhkan kesadaran lingkungan, dan mendorong keterlibatan masyarakat yang akan memiliki dampak jangka panjang. Model bisnis berkelanjutan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang, termasuk penciptaan lapangan kerja lokal dan stimulasi perekonomian daerah di Kendal dan wilayah Jawa Tengah.

Renadi Budiman menyampaikan, “ADB selalu menekankan bahwa kemajuan nyata dalam perjuangan melawan perubahan iklim memerlukan tindakan nyata selain diskusi-diskusi kebijakan dengan berbagai pemangku kepentingan. Investasi ini dapat menjadi langkah konkret dan pada Juni 2023 ADB dan Leading Asia’s Private Infrastructure Fund (LEAP) memberikan certified blue loan kepada ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia dimana pinjaman ini telah mematuhi ADB’s Ocean Finance Framework dan kriteria investasi yang ditetapkan berdasarkan Action Plan for Healthy Oceans and Sustainable Blue Economies”.

“Upaya perusahaan mendukung proses daur ulang dan pengelolaan sampah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Investasi ini menghadirkan tolak ukur yang dapat ditiru oleh dunia usaha lain dan  memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kelestarian lingkungan” tambah Renadi.

Yi Guo berkomentar, “Kami sangat bangga bisa menghadirkan keahlian dan komitmen kami untuk membantu negara ini dalam mengurangi dampak sampah plastik. Kami yakin dampak sosial ekonominya akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan pengetahuan teknologi, keunggulan operasional, penjualan global dan kemampuan pemasaran ALBA Group Asia, kami yakin bahwa fasilitas rPET baru yang mendukung ekonomi sirkuler ini akan memberikan manfaat jangka panjang dan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan di Indonesia termasuk terciptanya lapangan pekerjaan hijau baru.”

Dian Kurniawati menambahkan, “Kita perlu bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik terhadap masalah polusi plastik di Indonesia. Investasi pada fasilitas baru ini adalah cara kami membuka jalan terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, dengan memperbaiki lingkungan dan masyarakat setempat. Kami harap hal ini dapat memberikan dampak yang besar dalam skala nasional.” tutupnya.

Teks  : Musa.   Foto : Priyo