Semarang, Kirani – Pemerintah Kota Semarang baru saja meraih pengharhaan Implementasi Reformasi Birokrasi (RB) Tematik Terbaik pada semua tema 2023 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mewakili masyarakat Kota Semarang menerima penghargaan tersebut di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (06/12) lalu.
“Alhamdulillah, hari ini Saya mewakili masyarakat Kota Semarang mendapatkan penghargaan dari MenPAN RB terkait Reformasi Birokrasi tematik di mana penilaian mencakup beberapa aspek, yaitu masalah kemiskinan, stunting, investasi dan juga pengendalian inflasi yang kesemuanya dirangkum penilaiannya ada di RB tematik,” katanya.
Penilaian dalam kategori tersebut mencakup beberapa aspek, yaitu masalah kemiskinan, penanganan stunting, peningkatan investasi, dan pengendalian inflasi.
Dirinya berharap, adanya penghargaan ini akan memberikan semangat bagi masyarakat dan juga jajaran Pemerintah Kota Semarang untuk bersama-sama meningkatkan kinerja agar ke depan semakin lebih baik. Wali Kota merasa bangga dan bersyukur karena yang mendapatkan penghargaan tersebut hanya 12 kota di seluruh Indonesia.
“Ini kan harus dipertahankan, mengingat tematik ini menyangkut stunting, kemiskinan ekstrem, inflasi dan juga investasi. Tentunya indikator-indikator ini harus dijaga,” katanya.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Semarang (USM) Mukharom SHI, MH, menilai Kota Semarang memiliki program yang bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut Pengamat Kebijakan Publik Universitas Semarang (USM) Mukharom SHI, MH, penghargaan tersebut menandakan program yang digagas Mbak Ita, sapaan akrabnya berjalan optimal. Ia mengatakan, terkait dengan capaian prestasi itu, adalah bagian dari kontribusi Kota Semarang, dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
“Bicara tentang aparatur pemerintahan, tidak akan terlepas dari bagian melayani masyarakat dengan baik. Empat kategori tersebut memiliki implikasi langsung terhadap kehidupan masyarakat,” kata Muhtarom, Selasa (12/12).
Muhtarom menegaskan, penghargaan tersebut, untuk seluruh masyarakat kota Semarang. Tidak mungkin pemerintah bekerja sendirian, harus butuh kerja sama dengan semua pihak.
“Kelibatan masyarakat dalam menjalankan program-program pemerintah perlu dilakukan. Menurut saya, unsur tersebut telah tercapai di bawah kepemimpinan Mbak Ita yang mengaplikasikan program agar dapat dirasakan masyarakat secara langsung,” ujar Muhtarom.
Salah satu contohnya, tambah Muhtarom, yaitu, aplikasi aduan masyarakat Sapa Mbak Ita. Baginya, keterbukaan informasi publik dapat diakses oleh masyarakat. Dalam hal ini kebebasan berpendapat menyoal menyampaikan informasi, masukan, bahkan aduan dan laporan dari masyarakat.
“Kalau bicara kepemimpinan itu melayani, tentunya permasalahan yang dihadapi masyarakat seharusnya dipecahkan dengan solusi lewat kebijakan yang diberikan pemimpin,” terang Muhtarom.
Mukharom menilai, Mbak Ita memperhitungkan betul supaya akses terhadap publik tidak tertutup. Sebab, penutupan terhadap publik, akan menghambat informasi program yang sedang direncanakan oleh pemerintah kepada masyarakat.
“Prestasi ini harus dipertahankan dan ditingkatkan. Penghargaan akan diajukan sebagai acuan dalam pelayanan masyarakat. Adanya penghargaan maupun tidak program-program harus tetap berjalan sesuai dengan perencanaan,” harap Muhtarom.
Seperti diketahui, Kemenpan-RB saat ini tengah menyusun arah kebijakan reformasi birokrasi di masa depan yang difokuskan pada transformasi digital untuk mewujudkan birokrasi digital. Melalui penghargaan tersebut, diharapkan dapat memberikan motivasi kepada instansi pemerintahan untuk melakukan terobosan reformasi birokrasi yang efektif dan efisien.
Reformasi birokrasi sendiri merupakan bagian dari proses pembangunan yang memainkan peran penting dalam pencapaian tujuan bernegara. Sebagai mandat dari program nasional, reformasi birokrasi menjadi faktor pendorong untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan nasional dengan lebih cepat.
Mbak Ita sendiri, seperti yang telah diberitakan, menyatakan bangga dan bersyukur karena penghargaan tersebut diberikan hanya kepada 12 kota di seluruh Indonesia. Mbak Ita berharap, penghargaan tersebut akan memberikan semangat bagi masyarakat dan juga jajaran Pemkot Semarang untuk bersama-sama meningkatkan kinerjanya.
Teks : Muzayyin Foto: Istimewa