Jakarta, Kirani – Siapa yang suka dengan pekerjaan menunggu? Tak seorang pun pastinya. Apalagi menunggu di tengah ketidakpastian. Akan tetapi, itulah yang dialami oleh para pengungsi. Mereka menunggu tanpa ada kepastian bagaimana nasib mereka selanjutnya.
Menurut data UNHCR hingga saat ini tercatat 13.100 jumlah pengungsi di Indonesia. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Afganistan, Somalia, juga Irak. Dari jumlah sebesar itu, 27% di antaranya adalah anak-anak. Lalu bagaimana masa depan mereka? Bagaimana mereka dapat mengenyam pendidikan. Tentu ini sebuah masalah yang cukup besar.

Beruntung ada sekelompok orang yang memberi perhatian kepada mereka, salah satunya adalah Tiffany Mihardja. Mahasiswa dan wirausaha sosial berusia 19 tahun ini tergerak hatinya untuk menolong anak-anak di pengungsian dengan cara mendirikan R Home dan berusaha membuat Indonesia sebagai “Our Home” (Rumah Kami) bagi para pengungsi.
Melalui R Home, Tiffany mengajak anak-anak muda di pengungsian untuk menuangkan ketakutan dan kecemasan mereka ke dalam lukisan. Karena komunitas R Home percaya bahwa melukis adalah sarana terapi yang cukup baik dan sehat untuk melepaskan emosi.

Menggelar lomba lukis pada 27 Agustus 2021 di Cisarua, Bogor, bersama dengan Hope Learning Center Cisarua, R Home kemudian mengkurasi kreasi para pemenang dan menjadikannya sebagai merchandise seperti syal, tote bags, dan lain-lain. Melalui penjualan merchandise, R Home juga menggalang dana untuk mendukung pendidikan para pengungsi yang berada di Indonesia dan menyediakan dana bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dengan potensi dan bakat yang mereka miliki, sayang rasanya bila anak-anak di pengungsian ini harus kehilangan masa depan. Karenanya Tiffany bersama R Home berupaya mengajak masyarakat untuk mendukung para pengungsi melalui pemberdayaan kreasi mereka. Dengan memberdayakan hasil karya para pengungsi, R Home mengalokasikan sebagian dari keuntungan penjualan merchandise untuk mengembangkan bakat dan memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Seperti dikatakan oleh Mrs. Ann Maymann, Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Indonesia bukanlah negara tujuan, tetapi negara transit bagi para pengungsi. Dan sepanjang masa transit ini tentu kita harus berusaha untuk membantu mereka.

Dan dalam rangka memperingati Hari Pengungsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 Juni, Alleira bekerjasama dengan R Home menggelar peragaan busana di Gallery Mitra Hadiprana pada Senin 27 Juni 2022. Dibawakan oleh perempuan-perempuan hebat dari berbagai kedutaan di Indonesia, peragaan kali ini menampilkan koleksi yang dinamis dan elegan, warna yang digunakan didominasi oleh warna-warna tegas, terang dan berkekuatan positif, seperti merah, ungu, biru, krem dan beberapa gradasi warna lainnya.
Koleksi Alleira Batik x R Home ini menghadirkan koleksi dalam bentuk loose dress, loose blouse, crop jacket, plisket skirt dan long sleeve shirt dengan penggunaan material satin dan dobby yang lembut. Nantinya, sebagian keuntungan dari penjualan kali ini akan digunakan untuk membantu anak-anak pengungsi yang ada di Indonesia.
Teks & foto: Setia Bekti