Kisah Kepahlawanan Sie Jin Kwie Dalam #NontonTeaterDiRumahAja

Jakarta, Kirani – Sekian bulan sudah program #NontonTeaterDiRumahAja berjalan. Minggu demi minggu semakin bertambah penikmat seni yang menyukai program yang dipersembahkan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Terlebih minggu lalu, saat lakon Tanda Cinta dari Teater Koma dipersembahkan, jumlah penonton pun meningkat dengan tajam.

 

Minggu ini, penikmat seni kembali dimanja dengan kehadiran Teater Koma melalui pementasan bertajuk Sie Jin Kwie, yang akan ditayangkan pada  Sabtu, 4 Juli dan Minggu, 5 Juli pukul 14.00 WIB di website www.indonesiakaya.com serta channel YouTube IndonesiaKaya. Pertunjukan ini merupakan rekaman pementasan yang digelar pada 5-21 Februari 2010 di Graha Bhakti Budaya, Jakarta. Sebuah lakon yang digelar dalam rangka memperingati ulang tahun Teater Koma yang ke-33 pada 1 Maret 2010.

 

“Lakon Sie Jin Kwie merupakan kisah kepahlawanan, kewiraan, patriotisme dan keikhlasan dalam membela negara, yang seringkali dijegal oleh oknum-oknum korup. Dengan perpaduan kostum dan tarian menawan, serta musik dan nyanyian yang khas, kami ingin menghadirkan sebuah tontonan yang menghibur, namun tetap penuh makna dan perenungan. Semoga pesan-pesan positif dalam lakon ini dapat diterima dengan baik oleh para penikmat seni,” ujar N. Riantiarno selaku sutradara.

 

Adegan dalam lakon Sie Jin Kwie

 

Alkisah, pertengahan abad ke-7, di negeri Cina, seorang pahlawan muda bernama Siejinkwie (Xue Ren Gui), muncul dalam mimpi Lisibin, Kaisar Taizong dari Dinasti Tang. Siejinkwie menolongnya dari bahaya maut. Lisibin yang penasaran, ingin bertemu Sang Pahlawan dalam mimpi, apapun rela ia lakukan asal bisa bertemu Siejinkwie. Raja Kolekok, yang tahtanya dikudeta oleh Jendral Kaesobun, menyatakan perang melawan Kekaisaran Tang.

 

Siejinkwie mendaftar masuk tentara, dengan niat membela negara tanpa peduli imbalan harta atau kedudukan. Namun, karena hasutan Thiosukwie, seorang panglima tentara yang senang merebut jasa orang, Siejinkwie mengira Kaisar menghendaki kematiannya. Maka, pemuda itu bersembunyi dan bekerja di dapur sambil memimpin Pasukan Dapur Tang atau PedeTang. Di luar dugaan, PedeTang justru menjadi pengumpul jasa terbanyak dalam perang Kolekok. Tapi Thiosukwie terus menyembunyikan keberadaan Siejinkwie dan menyusun rencana untuk membunuhnya. Nasib apa yang akan menimpa Siejinkwie di akhir lakon? Apakah Lisibin bisa bertemu dengannya?

 

“Sejak awal pandemi hingga new normal saat ini, kami senantiasa menghibur para penikmat seni dengan beragam rekaman pertunjukan menarik dalam kegiatan #NontonTeaterDiRumahAja, kebudayaan melalui beragam sajian yang inspiratif yang dapat disaksikan di rumah. Kami harap, walau telah memasuki fase new normal, semoga sajian-sajian menarik  dalam program #NontonTeaterDiRumahAja ini tetap menjadi solusi hiburan para penikmat seni untuk mewarnai akhir pekan di rumah. Selamat menikmati!” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

 

Adegan lain dalam lakon Sie Jin Kwie

 

Lakon yang ditulis oleh Tiokengjian dan Lokoanchung dan disutradarai oleh N. Riantiarno ini, didukung oleh Ohan Adiputra selaku asisten sutradara, Syaeful Anwar selaku penasihat sutradara Subarkah Hadisarjana selaku konsultan artistik, Onny selaku skenografi, dan Iskandar Loedin selaku penata cahaya. Bertugas sebagai penata musik adalah Idrus Madani, Totom Kodrat selaku penata suara dan akustik, Elly Luthan selaku penata gerak, Rima Ananda selaku penata busana, dan Sena Sukarya selaku penata rias dan rambut. Selain itu, ada juga Dika selaku penata grafis, Tinton Prianggoro selaku pengarah Teknik, Sari Madjid selaku manajer panggung dan Ratna Riantiarno selaku pimpinan produksi.

 

Para pemeran yang memeriahkan lakon Sie Jin Kwie ini adalah Budi Ros, Prijo S. Winardi, Rangga Riantiarno, Syaeful Anwar, Dudung Hadi, Rita Matu Mona, Ratna Riantiarno, Alex Fatahillah, Dorias Pribadi, Sriatun Arifin, Supartono JW, Budi Suryadi, Ratna Ully, Asmin Timbil, Raheli Dharmawan, Tuti Hartato, Paulus Simangunsong, Desi Mulasari, Bayu Dharmawan, Adri Prasetyo, Andhini Puteri, Kiki, Tety, Ara, Ivon, Yogi, dan masih banyak lagi.

 

 

 

Teks Setia Bekti | Foto  Indonesia Kaya